Hari ini saya merasakan perbedaan lain tarawih di kampung dan tarawih di kampus. kalo dikampus, ketika penceramah menyampaikan kultum, serasa kultum itu untuk diri sendiri. nah, kalo dikampung, kultumnya lebih untuk bapak2 dan ibu2. wajar memang, kan dikampus mayoritas mahasiswa. di kampung didominasi oleh orangtua.
seperti kultum hari ini, temanya untuk orang tua banget. but it's oke. itung2 belajar. tentang bagaimana caranya agar anak menjadi anak soleh/ah.
1. Tanamkan akidah sejak dini
2. Ajari shalat dan membiasakan anak shalat sejak kecil
3. memberi teladan budi pekerti yang baik.
semoga bermanfaat untuk saya, untuk kalian, untuk semua.
seperti kultum hari ini, temanya untuk orang tua banget. but it's oke. itung2 belajar. tentang bagaimana caranya agar anak menjadi anak soleh/ah.
1. Tanamkan akidah sejak dini
2. Ajari shalat dan membiasakan anak shalat sejak kecil
3. memberi teladan budi pekerti yang baik.
semoga bermanfaat untuk saya, untuk kalian, untuk semua.
anak tetangga. sekolah di taman kanak2. suatu pagi bilang ke ibunya.
anak: "mamak, aku gak sekolah ya."
ibu: "lha kenapa to?"
anak: "soalnya di sekolah ada setan."
ibu: "setan? kok bisa tahu kalau ada setan disekolah?"
anak: :tadi malam aku mimpi di sekolah ada setan mak."
haha, ada-ada saja anak kecil ini.
iseng aku bertanya, "emang bentuk setannya seperti apa?"
anak: "memakai baju merah. kayak mbak Lia."
hey, yang benar saja. masa' setannya mirip saya. dasar anak-anak. kebetulan saat itu saya mengenakan kaos merah.
dan entah bagaimana percakapan selanjutnya, yang jelas sang ibu mengijinkan anak untuk tidak sekolah pagi itu.
saya tidak tahu apa pertimbangan ibu dalam hal ini. hanya saja saya heran, kenapa untuk alasan yang yang kurang esensial semacam ini, sang ibu mengijinkan. menurut saya, ini sama saja memberitahukan kepada anak bahwa tidak apa2 tidak masuk sekolah. dan bisa jadi hal semacam ini terulang dikemudian hari. bisa saja ketika sang anak sedang malas sekolah, sang anak mencari alasan lagi.
juga ketika pagi2 saya melihat ibu menyuapi anak sebelum berangkat ke taman kanak2. saat saya bertanya ke sang anak, kok gak puasa,, sang ibu yang menjawab. ya kasihan to mbak kalau anak kecil gak sarapan. di sekolah bisa kelaparan. menurutku, bukankah masa kecil seperti ini adalah saatnya pembelajaran untuk anak. ya kalau gak bisa puasa setengah hari dulu, puasa seperempat hari kek. yang penting anak sudah mencoba belajar. sekali lagi, ini hanya pendapat saya. diluar pengetahuan saya tentang berapa umur yang tepat untuk mulai mengajari anak kecil puasa.
9:43 PM 8/19/2010
anak: "mamak, aku gak sekolah ya."
ibu: "lha kenapa to?"
anak: "soalnya di sekolah ada setan."
ibu: "setan? kok bisa tahu kalau ada setan disekolah?"
anak: :tadi malam aku mimpi di sekolah ada setan mak."
haha, ada-ada saja anak kecil ini.
iseng aku bertanya, "emang bentuk setannya seperti apa?"
anak: "memakai baju merah. kayak mbak Lia."
hey, yang benar saja. masa' setannya mirip saya. dasar anak-anak. kebetulan saat itu saya mengenakan kaos merah.
dan entah bagaimana percakapan selanjutnya, yang jelas sang ibu mengijinkan anak untuk tidak sekolah pagi itu.
saya tidak tahu apa pertimbangan ibu dalam hal ini. hanya saja saya heran, kenapa untuk alasan yang yang kurang esensial semacam ini, sang ibu mengijinkan. menurut saya, ini sama saja memberitahukan kepada anak bahwa tidak apa2 tidak masuk sekolah. dan bisa jadi hal semacam ini terulang dikemudian hari. bisa saja ketika sang anak sedang malas sekolah, sang anak mencari alasan lagi.
juga ketika pagi2 saya melihat ibu menyuapi anak sebelum berangkat ke taman kanak2. saat saya bertanya ke sang anak, kok gak puasa,, sang ibu yang menjawab. ya kasihan to mbak kalau anak kecil gak sarapan. di sekolah bisa kelaparan. menurutku, bukankah masa kecil seperti ini adalah saatnya pembelajaran untuk anak. ya kalau gak bisa puasa setengah hari dulu, puasa seperempat hari kek. yang penting anak sudah mencoba belajar. sekali lagi, ini hanya pendapat saya. diluar pengetahuan saya tentang berapa umur yang tepat untuk mulai mengajari anak kecil puasa.
9:43 PM 8/19/2010
untuk pembuat tayangan sahur dan buka selama bulan ramadhan yang membuat tayangan mendidik dan mencerahkan, saya berikan apresiasi yang setinggi-tingginya. saya ucapkan terimakasih sebanyak2nya.
bagi pembuat tayangan sahur dan buka yang membuat tayangan berisi lucu2an doang, yang seringnya lucunya dipaksain, yang tidak menanamkan sebuah kebaikanpun bagi penonton,yang lebih banyak mengadakan quiz, saya_sebagai salah satu pemirsa tv_sarankan untuk kedepan mengubah tayangan tersebut.
mungkin acara semacam itu memang lebih diminati sebagian besar masyarakat. jadi pendapatan anda banyak. tapi jika anda membuat tayangan yang memberikan sebuah nilai, insyaallah anda tidak hanya mendapat keuntungan, tapi juga pendapatan anda lebih berkah, dan tidak menutup kemungkinan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT. apalagi pada bulan ramadhan yang mulia ini. bahkan ada ulama yang tidak memperbolehkan quiz sms.
ya, pahala.
bayangkan, saat sahur adalah saat sepertiga malam terakhir. saat Allah mengabulkan doa hambaNya. saat terbaik dalam satu malam. jika tayangan anda mengingatkan keutamaan sepertiga malam terakhir, sehingga masyarakat tergerak untuk berdoa, berdzikir, mengaji Al-Qur'an, beribadah, maka anda telah mengajarkan kebaikan yang dengan itu pahala kan mengalir.
bukan malah melalaikan, mengajak tertawa tanpa makna, bersenang2. saya mengerti, tujuan anda sekalian mungkin ada baiknya. yaitu membuat masyarakat melek ketika sahur. gak bosen ketika sahur. namun jika justru lebih banyak kemudharatan daripada kebaikannya, maka bisa jadi niat baik anda akan sia2.
lagian, jika anda semua membuat tayangan baik plus mendidik, maka yang ada hanya pilihan tayangan baik dan tayangan baik.
5:30 PM 8/19/2010
bagi pembuat tayangan sahur dan buka yang membuat tayangan berisi lucu2an doang, yang seringnya lucunya dipaksain, yang tidak menanamkan sebuah kebaikanpun bagi penonton,yang lebih banyak mengadakan quiz, saya_sebagai salah satu pemirsa tv_sarankan untuk kedepan mengubah tayangan tersebut.
mungkin acara semacam itu memang lebih diminati sebagian besar masyarakat. jadi pendapatan anda banyak. tapi jika anda membuat tayangan yang memberikan sebuah nilai, insyaallah anda tidak hanya mendapat keuntungan, tapi juga pendapatan anda lebih berkah, dan tidak menutup kemungkinan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT. apalagi pada bulan ramadhan yang mulia ini. bahkan ada ulama yang tidak memperbolehkan quiz sms.
ya, pahala.
bayangkan, saat sahur adalah saat sepertiga malam terakhir. saat Allah mengabulkan doa hambaNya. saat terbaik dalam satu malam. jika tayangan anda mengingatkan keutamaan sepertiga malam terakhir, sehingga masyarakat tergerak untuk berdoa, berdzikir, mengaji Al-Qur'an, beribadah, maka anda telah mengajarkan kebaikan yang dengan itu pahala kan mengalir.
bukan malah melalaikan, mengajak tertawa tanpa makna, bersenang2. saya mengerti, tujuan anda sekalian mungkin ada baiknya. yaitu membuat masyarakat melek ketika sahur. gak bosen ketika sahur. namun jika justru lebih banyak kemudharatan daripada kebaikannya, maka bisa jadi niat baik anda akan sia2.
lagian, jika anda semua membuat tayangan baik plus mendidik, maka yang ada hanya pilihan tayangan baik dan tayangan baik.
5:30 PM 8/19/2010
dunia memang semakin aneh saja. masa' bulan agustus masih sering hujan. bahkan katanya jakarta banjir dari kemarin. kata guru SD saya dulu, musim penghujan itu dari bulan april-september (ASep) dan musim kemarau terjadi pada bulan oktober-maret (OkMart). tapi beberapa hari lagi bulan septembet masih saja setiap saat turun hujan.
kasihan petani di desa. panen padi menurun karena salah prediksi masa tanam. menanam kacang ketika musim kemarau pun berkali-kali gagal. dikira sudah musim kemarau, eh, tahu2 hujan lagi. lantas petani yang sudah menanam kacang kembali menabur biji kacang, tapi pagi bau menanam sore sudah turun hujan. petani sudah agak menyadari keanehan musim. namun apa yang bisa dilakukannya selain terus berusaha. daripada hanya berdiam diri. kata sebagian petani. kata petani yang lain, tidak perlu menanam kacang. percuma. toh sepertinya hujan masih akan datang.
bagi saya, jika setiap bulan adalah musim penghujan, justru saya senang. karena kalau musim kemarau, di tempat saya tinggal rasanya panas menyengat. gerah. jadi sering banget berkeringat. apalagi kalau ada yang jemur gabah di depan rumah, kulit jadi terasa gatal2. ngidupin kipas angin malah semakin terasa hawa panasnya. AC? disini gak ada AC. ada juga AC alami, angin yang berasal dari sawah belakang dan samping rumah. tapi kalau musim kemarau anginnya jadi tidak terasa sejuk, malah terasa panas juga.
konon, kalau hujan berlangsung lama, kita harus siap2 dengan musim kemarau yang akan datang. bisa jadi musim kemaraunya lebih ekstrem dari musim kemarau sebelumnya. udara sangat panas, air mengering, dan kekeringan dimana2.
kata orang ini adalah salah satu dampak dari global warming. saya termasuk orang yang kurang mengetahui apa itu global warming, dampaknya dan cara mengatasinya. yang saya tahu bahwa jika kita ingin menyelamatkan bumi, maka stop global warming. berarti fatal banget dampak global warming, sampai bumi yang sebegitu besar bisa-bisa tidak selamat.
lantas apa yang bisa kita lakukan? kata teman kelompok pecinta alam, jangan gunakan sterofoam. kata teman yang care sama masalah ini, beli tas belanja. jadi tiap kita beli sesuatu gak usah pake kantong kresek. kata pecinta sepeda, kalau gak butuh2 amat, gak usah bawa mobil atau motor. bawa sepeda aja. minimal mengurangi karbon, salah satu penyebab global warming. wah, mengacu pada pion ini, berarti dari dulu saya sudah turut mengurangi dampak global warming. soalnya kemana2 saya gak bawa mobil atau motor. melainkan jalan kaki.habis gak punya mobil dan motor. kecuali suatu saat saya punya kedua benda itu. mungkin bakal lain cerita :). terus, kata kampanye di tv, hijaukan lingkungan kita. tanam pohon sebanyak-banyaknya. daur ulang sampah, dan untuk sebagian orang, jangan punya kulkas.
kata orang ini adalah salah satu dampak dari global warming. saya termasuk orang yang kurang mengetahui apa itu global warming, dampaknya dan cara mengatasinya. yang saya tahu bahwa jika kita ingin menyelamatkan bumi, maka stop global warming. berarti fatal banget dampak global warming, sampai bumi yang sebegitu besar bisa-bisa tidak selamat.
lantas apa yang bisa kita lakukan? kata teman kelompok pecinta alam, jangan gunakan sterofoam. kata teman yang care sama masalah ini, beli tas belanja. jadi tiap kita beli sesuatu gak usah pake kantong kresek. kata pecinta sepeda, kalau gak butuh2 amat, gak usah bawa mobil atau motor. bawa sepeda aja. minimal mengurangi karbon, salah satu penyebab global warming. wah, mengacu pada pion ini, berarti dari dulu saya sudah turut mengurangi dampak global warming. soalnya kemana2 saya gak bawa mobil atau motor. melainkan jalan kaki.habis gak punya mobil dan motor. kecuali suatu saat saya punya kedua benda itu. mungkin bakal lain cerita :). terus, kata kampanye di tv, hijaukan lingkungan kita. tanam pohon sebanyak-banyaknya. daur ulang sampah, dan untuk sebagian orang, jangan punya kulkas.
5:10 PM 8/19/2010
Untuk teman-temanku yang hari ini akan melangsungkan sidang Tugas Akhir, Irma Anggraini, Prima Auditia, dan Erlina Novitasari, selamat berjuang.
Semoga mendapat hasil yang terbaik, lulus. Diberi ketenangan dan kemudahan oleh Allah SWT. Amin.
Semoga mendapat hasil yang terbaik, lulus. Diberi ketenangan dan kemudahan oleh Allah SWT. Amin.
Sama seperti kultum tarawih hari ketujuh Ramadhan. Mungkin yang mendapat giliran kultum kali ini gak tarawih di masjid ini kali ya, jadi kultumnya sama. Yaitu tentang empat amalan yang membuat kita dikangenin surga.
Membahas tentang empat amalan yang membuat kita dikangenin surga.
1. Membaca Al-Qur'an.
"Bapak2, ibu2,(secara jamaah di masjid kampung kebanyakan bapak2 dan ibu2) pasti semua dirumah punya Al-Qur'an kan? Nah, sering dibaca gak Al-Quran-nya? atau lebih sering dianggurin di lemari buku?" Kata penceramah, yang kebetulan hari ini oleh bapak saya sendiri. Hanya sebagian kecil dari jamaah yang menjawab pernah membaca Al-Qur'an miliknya. lainnya, hanya diam saja. lantas penceramah melanjutkan, "dibaca ya, bapak2, ibu2, kalau bukan kita yang membacanya, lalu siapa lagi."
Kita (penceramah dan jamaah bapak2 dan ibu2, belum termasuk saya ya :) ) membaca Al-Qur'an sebagai teladan bagi anak-anak kita juga. Kalau kita saja tidak membaca Al-Qur'an, apalagi anak-anak kita. Kemudian penceramah bertanya kepada anak-anak (nah, kalau ini saya termasuk didalamnya) apakah orang tuanya rajin membaca Al-Qur'an. Dijawab dengan lantang oleh salah satu anak laki-laki "tidak" yang membuat jawaban dari anak lain tidak terdengar. Para jamaah orangtuapun tersenyum.
Kalau sejak kecil anak-anak sudah dicontohkan membaca Al-Qur'an, insyaallah kalau sudah besar terbiasa membaca Al-Qu'an.
2. Menjaga Lisan.
3. Memberi makan orang yang membutuhkan.
4. Berpuasa di bulan Ramadhan.
1. Membaca Al-Qur'an.
"Bapak2, ibu2,(secara jamaah di masjid kampung kebanyakan bapak2 dan ibu2) pasti semua dirumah punya Al-Qur'an kan? Nah, sering dibaca gak Al-Quran-nya? atau lebih sering dianggurin di lemari buku?" Kata penceramah, yang kebetulan hari ini oleh bapak saya sendiri. Hanya sebagian kecil dari jamaah yang menjawab pernah membaca Al-Qur'an miliknya. lainnya, hanya diam saja. lantas penceramah melanjutkan, "dibaca ya, bapak2, ibu2, kalau bukan kita yang membacanya, lalu siapa lagi."
Kita (penceramah dan jamaah bapak2 dan ibu2, belum termasuk saya ya :) ) membaca Al-Qur'an sebagai teladan bagi anak-anak kita juga. Kalau kita saja tidak membaca Al-Qur'an, apalagi anak-anak kita. Kemudian penceramah bertanya kepada anak-anak (nah, kalau ini saya termasuk didalamnya) apakah orang tuanya rajin membaca Al-Qur'an. Dijawab dengan lantang oleh salah satu anak laki-laki "tidak" yang membuat jawaban dari anak lain tidak terdengar. Para jamaah orangtuapun tersenyum.
Kalau sejak kecil anak-anak sudah dicontohkan membaca Al-Qur'an, insyaallah kalau sudah besar terbiasa membaca Al-Qu'an.
2. Menjaga Lisan.
3. Memberi makan orang yang membutuhkan.
4. Berpuasa di bulan Ramadhan.
Mengenai hal-hal yang membatalkan pahala puasa.
1. Berbohong
2. Adu domba
3. Ghibah atau menggunjingkan orang lain
4. Memandang lawan jenis dengan syahwat
5. Bersumpah palsu.
1. Berbohong
2. Adu domba
3. Ghibah atau menggunjingkan orang lain
4. Memandang lawan jenis dengan syahwat
5. Bersumpah palsu.
diawali dengan bersyukur karena tarawih kali ini mengalami kemajuan. Ya, shaf jamaah mengalami kemajuan yang cukup significant memang. dari yang awalnya shaf berakhir di serambi masjid untuk jamaah perempuan, sekarang shaf-nya maju sampai setengah ruang utama masjid. (tapi jangan dibayangin masjidnya besar ya. seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, dibandingkan dengan masjid kampus, masjid di kampung hanya seperempatnya.) lah, kok malah disyukuri, itu kan artinya mengalami pengurangan jamaah. yang harus disyukuri adalah, kita menjadi bagian dari jamaah yang berkurang ini, Allah masih memberi kita hidayah untuk tetap menunaikan ibadah shalat tarawih berjamaah di masjid.
terkait dengan kultum kemarin mengenai takwa. kultum disampaikan dengan ringan, banyak contoh yang langsung berhubungan dengan jamaah. diantaranya, untuk menjadi orang yang bertakwa, ibadah yang kita lakukan harus berdasarkan Allah semata, lillahi ta'ala. berangkat tarawih, karena Allah, puasa karena Allah.kita juga harus memperbanyak amal ibadah, terutama di bulan ramadhan ini. Jangan karena hal sepele saja mengurungkan niat kita untuk ibadah. seperti sekarang, mungkin karena hujan banyak yang tidak jamaah shalat dimasjid. kita doakan saja agar yang tidak datang ke masjid tetap menunaikan ibadah shalat isya' dan tarawih dirumah masing-masing.
terkait dengan kultum kemarin mengenai takwa. kultum disampaikan dengan ringan, banyak contoh yang langsung berhubungan dengan jamaah. diantaranya, untuk menjadi orang yang bertakwa, ibadah yang kita lakukan harus berdasarkan Allah semata, lillahi ta'ala. berangkat tarawih, karena Allah, puasa karena Allah.kita juga harus memperbanyak amal ibadah, terutama di bulan ramadhan ini. Jangan karena hal sepele saja mengurungkan niat kita untuk ibadah. seperti sekarang, mungkin karena hujan banyak yang tidak jamaah shalat dimasjid. kita doakan saja agar yang tidak datang ke masjid tetap menunaikan ibadah shalat isya' dan tarawih dirumah masing-masing.
mungkin kalian sudah hafal salah satu ayat yang menerangkan tujuan melaksanakan puasa bulan Ramadhan. yang pada intinya yaitu "agar kamu bertakwa".
mungkin semua juga sudah pada tahu, kalau di sepuluh hari pertama bulan puasa Allah menurunkan rahmatNya, di sepuluh hari kedua Allah mengampuni dosa-dosa hambaNya, dan disepuluh hari ketiga Allah menjauhkan neraka dari hambaNya.
Jika dikaitkan, antara takwa, rahmat, ampunan, dan dijauhkan dari neraka, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa agar kita dijauhkan dari neraka maka kita harus mendapatkan ampunan Allah. ampunan Allah diperoleh karena rahmat atau kasih sayang Allah, nah, untuk mendapatkan rahmat Allah, kita sebagai hamba Allah harus bertakwa.
jadi untuk bisa dijauhkan dari neraka diperlukan proses setahap demi setahap, yang dimulai dari bertakwa kepada Allah SWT.
mungkin semua juga sudah pada tahu, kalau di sepuluh hari pertama bulan puasa Allah menurunkan rahmatNya, di sepuluh hari kedua Allah mengampuni dosa-dosa hambaNya, dan disepuluh hari ketiga Allah menjauhkan neraka dari hambaNya.
Jika dikaitkan, antara takwa, rahmat, ampunan, dan dijauhkan dari neraka, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa agar kita dijauhkan dari neraka maka kita harus mendapatkan ampunan Allah. ampunan Allah diperoleh karena rahmat atau kasih sayang Allah, nah, untuk mendapatkan rahmat Allah, kita sebagai hamba Allah harus bertakwa.
jadi untuk bisa dijauhkan dari neraka diperlukan proses setahap demi setahap, yang dimulai dari bertakwa kepada Allah SWT.
Alhamdulillah, Ramadhan kali ini saya bisa menjalankan ibadah puasa_insyaallah sebulan penuh_dirumah bersama orangtua, adek2, dan keluarga besar lainnya. Biasanya hanya sepekan saja puasa dirumah. sahur dan buka gak repot2 lagi, sudah siap sedia. tinggal santap saja. bisa lebih nyaman juga puasanya, karena tidak banyak disibukkan oleh berbagai aktifitas. yang pasti di rumah kerasa banget suasana ramadhannya. jam 2 pagi suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an sudah bergema di seluruh pelosok desa. jam 3 pagi suara bapak2 membangunkan untuk sahur bersahut-sahutan dari satu langgar ke langgar lain sampai imsak. ba'da subuh, terdengar lagi lantunan ayat suci. kali ini oleh anak-anak dan pemuda yang berharap bisa mengkhatamkan Al-Qur'an lebih dari satu kali selama bulan ramadhan.
Malamnya, orang-orang berbondong2 ke masjid atau langgar untuk menunaikan shalat isya' dan tarawih berjamaah. Ini adalah salah satu yang saya suka dari bulan ramadhan. seneng rasanya liat anak2, remaja putri, ibu2, memakai mukena putih sepanjang jalan menuju masjid. begitu juga dengan ramainya anak2 yang memakai sarung dan peci yang kadang-kadang miring2, pemuda, dan bapak2 menuju masjid. kan jarang2 ada moment seperti ini diluar bulan ramadhan.
Saya agak kaget shalat tarawih di masjid kampung. soalnya tarawih di masjid kampus shalatnya cukup lama. lah, dimasjid kampung shalatnya cuepet banget. rasanya saya belum genap melafalkan bacaan shalat, tapi imam shalat sudah ganti gerakan shalat aja. hari pertama tarawih jamaah shalat sampai serambi masjid. namun jangan dibayangkan masjidnya besar. tidak. masjid kampung saya termasuk dalam ukuran kecil. mungkin hanya seperempat dari masjid kampus.
saya berharap kenyamanan berpuasa ini tidak menjadikan saya malah terlena, namun justru bisa meningkatkan puasa saya dari tahun2 sebelumnya. amiin.
Bimbing selalu hamba ya Allah...
Malamnya, orang-orang berbondong2 ke masjid atau langgar untuk menunaikan shalat isya' dan tarawih berjamaah. Ini adalah salah satu yang saya suka dari bulan ramadhan. seneng rasanya liat anak2, remaja putri, ibu2, memakai mukena putih sepanjang jalan menuju masjid. begitu juga dengan ramainya anak2 yang memakai sarung dan peci yang kadang-kadang miring2, pemuda, dan bapak2 menuju masjid. kan jarang2 ada moment seperti ini diluar bulan ramadhan.
Saya agak kaget shalat tarawih di masjid kampung. soalnya tarawih di masjid kampus shalatnya cukup lama. lah, dimasjid kampung shalatnya cuepet banget. rasanya saya belum genap melafalkan bacaan shalat, tapi imam shalat sudah ganti gerakan shalat aja. hari pertama tarawih jamaah shalat sampai serambi masjid. namun jangan dibayangkan masjidnya besar. tidak. masjid kampung saya termasuk dalam ukuran kecil. mungkin hanya seperempat dari masjid kampus.
saya berharap kenyamanan berpuasa ini tidak menjadikan saya malah terlena, namun justru bisa meningkatkan puasa saya dari tahun2 sebelumnya. amiin.
Bimbing selalu hamba ya Allah...
RI-Malaysia, jangan "berantem" terus dong..Saya kan suka UpinIpin
(Loh, apa hubungannya? haha)
(Loh, apa hubungannya? haha)
Ruhut Usul Masa Jabatan SBY Diperpanjang (detik.com)
weleh..weleh.. (sambil geleng2 kepala)
weleh..weleh.. (sambil geleng2 kepala)
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Pengen teriak sekencang-kencangnya
Membuang sesak di dada
Tapi apa daya
Hidupku dikelilingi tetangga
Nanti disangka orang gila
Jadi teriakan ku telan saja
25 Juni 2010
waktu
terus
melaju
meninggalkanku
sendiri
sepi
disini
25 Juni 2010
Aduh, ngantuknya…
Mata, please dong, jangan merem terus. Melek! Melek! Malu kalau ketahuan dosen. Sekuat tenaga aku berusaha untuk tetap terjaga.
Suasana di siang hari, kelas cukup hening dan tertib. Kali ini kegaduhan, rumpian, cekikikan yang kerap ada sehingga kelasku dicap para dosen sebagai kelas ter-rame untuk sementara tidak menampakkan aksinya. Masing-masing fokus pada diri sendiri, entah itu hanya melamun, mendengarkan materi, corat-coret bangku, sms-an, facebook-an, sampai latihan soal. Serasa tidak ada energy lagi untuk berbicara apalagi tertawa. Aku, disibukkan dengan menjaga mata dan menahan kantuk agar tidak sampai benar-benar tidur.
Dibandingkan diluar yang terasa terik, dikelas memang cukup nyaman, adem. Sepertinya sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk tidur. Salut untuk pak dosen yang masih semangat mengajar. Dipadati oleh aktifitas sejak pagi tadi, badanku lelah, mungkin memang sedang membutuhkan tidur sebagai bentuk istirahat.
Namun apa daya, keheningan dan kenyamanan kelas mampu membuatku kehilangan kesadaran, tidur. Tidur yang kurang nyaman, namun tetap tidak bisa dihilangkan. Kurang nyaman karena sedikit-sedikit tersadar_demi mengingat dosen yang mungkin akan segera mengetahui bahwa aku tertidur, tidur lagi, tersadar, tidur lagi. Terbangun yang kesekian kali, mataku perlahan terbuka, kesadaranku semakin utuh. Dan betapa malunya aku ketika mataku sudah terbuka penuh, kesadaranku kambali, rasa ngantuk mendadak segera hengkang. Pak dosen tersenyum manis tepat memandangiku.
Firasat buruk menyebabkan ketakutan sangat. Sebelum firasat ini benar-benar nyata, aku sigap, menatap buku, mencorat-coret lembaran kertas, pura-pura mengerjakan soal. Saat menatap depan kelas, aku masih mendapati pak dosen tersenyum untukku_kali ini aku rasa sebagai senyum mendapatkan ide cemerlang.
Sejurus kemudian pak dosen berkata, “ yak, mbak yang disitu, coba kerjakan nomor sepuluh.” Sambil menunjuk dimana aku duduk. Ternyata dugaanku benar, pak dosen telah mendapatkan ide cemerlang untuk memberiku pelajaran.
Ya Allah, apa yang harus kukerjakan? Menatap soalnya saja aku tidak mengerti. Mana tidak boleh membawa buku ke depan lagi. Walaupun tidak mungkin, aku tetap berdoa dalam hati, agar soal kalkulus didepan bisa dikerjakan semudah mengerjakan soal Bahasa Indonesia. Huhh, ya sudahlah, apa boleh buat. Aku siap untuk menerima resiko apapun.
Teman-temanku tidak tahu peristiwa ngantukku. Mereka hanya menyangka kalau pak dosen menunjuk secara acak saja. Tidak ada maksud tertentu dalam menunjukku maju ke depan mengerjakan soal kalkulus. Tentang integral lipat.
Selesai berpikir, menghitung, menganalisa, akhirnya aku mendapat hasil akhirnya. Wow, ternyata aku bisa, dengan pengarahan dosen tentunya. Mulai saat itu, aku kagum dengan pak dosen kalkulus yang sangat sabar dan pandai membuat mahasiswanya mengerti. Dan, moment tersebut juga menjadi titik awalku mendapat nilai A untuk mata kuliah kalkulus!
Kesimpulannya: Yang tidak boleh ditiru, ngantuk dikelas. Sedangkan yang boleh ditiru, dapat nilai A untuk kalkulus.
Atau ada yang punya kesimpulan lain?
Kesimpulannya: Yang tidak boleh ditiru, ngantuk dikelas. Sedangkan yang boleh ditiru, dapat nilai A untuk kalkulus.
Atau ada yang punya kesimpulan lain?
Belajar UAS selesai. Buku-buku yang berserakan sudah kubenahi. It’s time to sleep. Duduk di tepi tempat tidur, kuraih handphone disampingku. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Segera aku membaringkan diri, dan sebelum tidurku benar-benar lelap, aku teringat ada satu hal yang belum kupersiapkan untuk hari esok. Persiapan kelompok, jadi aku perlu bertanya dengan teman yang lain, “ mi, besok faiz diapain?” sms ku pada nikmah, yang biasa kupanggil mi. Jangan tanyakan darimana nama panggilan ini. Karena sejak kapan aku menggunakannya pun tidak tahu, mengalir saja. Tumben nikmah gak membalas, biasanya dia langsung membalas sms. Mungkin dia sedang tidur, pikirku menenangkan diri. Dan sedetik kemudian aku sudah mengikuti jejaknya. Tidur pulas.
Menjelang pukul delapan pagi, kelas rame dengan mahasiswa yang serius merekam rumus-rumus dikepala. Persiapan paling akhir sebelum beperang melawan soal-soal Aljabar Linier. Termasuk aku. Keseriusanku dihentikan oleh senyuman faiz. Dalam hati, tumben faiz senyam senyum denganku. Biasanya kan ekspresi dia datar-datar saja. Belum berakhir keherananku, faiz berkata sambil berlalu di sebelahku menuju bangkunya, “emang mau diapain?” diikuti senyum lebarnya.
Aku membeku terpaku dibangku. Berusaha mencerna apa yang terjadi, jangan-jangan, TIDAK! Kuambil handphone, menu-message-sent item, di daftar sent item paling atas, bertuliskan nama faiz. Bukan nikmah. Ya Allah Ya Rabbi, berarti aku salah kirim. Wadduh, gak asik nih, faiz tahu kalau kita merencanakan sesuatu untuk memberi kejutan ulang tahunnya. Ow..ow..untuk teman-teman, maafkan aku ya, telah mengacaukan rencana. Tadi malam yang muncul di bayangan adalah faiz, gak sadar kalau justru nama faiz yang menjadi tujuan sms. “Kepolosanku” untuk yang kesekian kali.
Ujian berakhir, faiz mendekatiku, masih dengan senyumannya. Maaf iz, salah kirim, kataku mempermalukan diri. Ya, salah kirim. Seharusnya sms itu untuk nikmah, pantas saja sampai pagi dia nggak membalas smsku…
Akhirnya kita berlima sepakat tidak menyiapkan kejutan apa-apa setelah mereka puas menyalahkanku. Aku hanya bisa pasrah. Dan mau diapain juga oleh kita, faiz pasti sudah bisa menebak kalau hanya akal-akalan saja. Tapi kue ulang tahun dan perayaan kecil untuknya tetap ada. Met ultah ya iz…
Aku masih tak habis fikir, kenapa pengalaman diatas tidak menjadikanku lebih berhati-hati dan menjalankan segala sesuatu secara sadar. Karena tak lama kemudian, ketika ibunda Irma berkunjung di kosannya. Salah kirim tetap menjadi kesalahanku. Ya Allah, tidak seharusnya aku melakukan kesalahan yang sama. Ya, sms yang seharusnya bukan untuk Irma malah sukses terkirim untuk Irma. “ mi, mama Irma ada di kosannya sekarang. Rame-rame kesana yuk, silaturrahim, sama siapa tahu kecipratan oleh-oleh.” Sms k pada nikmah agar diteruskan ke yang lain.
Belum sempat aku meletakkan handphone, muncul sms masuk. Dari Irma. Wah, kebetulan sekali, baru aja ngomongin dia, panjang umur. Open message, “iya mi, makasih.” Bunyi sms Irma yang biasa memanggilku normi. Oh, tidaaak, salah kirim lagi!
Memang susah kalo SIMcard kita ketuker sama SIMcard orang lain dan kita gak sadar. Jadinya kalang kabut. Pengalamanku, setelah sadar kalo SIMcard di handphone bukan milik sendiri, kita harus konfirmasi sama banyak orang. Sebelumnya, pasti ada yang kepikiran kalo gak mungkin SIMcard kita ketuker tapi kita gak sadar. Mungkin-mungkin saja, buktinya aku. Sebenarnya aku juga heran, kenapa aku begitu polosnya sehingga sering melakukan hal-hal aneh.
Di suatu pagi, dikamar,
“aslkm, dimohon hadir pada jam…ditempat… sangat ditunggu kehadirannya.” Bunyi tulisan di layar laptopku. Kebetulan simcardku sedang kupasang di modem yang tertancap di laptop. Gak ada nama pengirimnya. Hanya tertera nomor pengirimnya saja. Mungkin karena nomor yang terbaca di laptop hanya nomor yang di simcard saja, jadi belum ketahuan dari siapa. Ntar kalo simcardnya udah dipindah di handphone, pasti namanya tertera. Lalu ku cek contact list di tampilan modemnya, loh, kok kosong. Gak ada contact sama sekali. Masa’ gara-gara tadi malam gak berhasil connect internet, contact di phonebook simcard- ku jadi hilang semua. Pikirku saat itu. Pikiran yang seharusnya tidak terlintas.
Buru-buru simcard di modem aku pindah, dipasang ke handphone. Kok contact di simcard tetep kosong, yang ada contact di memori handphone aja. Lama aku berfikir hal ini benar atau tidak, sampai akhirnya aku memutuskan bahwa semua contact di simcardku yang sangat berharga itu hilang. L.
Sampai saat ini aku menyesal mengapa saat itu pikiranku konyol banget. Gak kepikiran kalo simcard ku tertukar.
Tak lama kemudian,
Muncul sms dari temen yang aku tahu nomornya dan seharusnya nomor ini bernama di handphone. Berarti memang contact di simcardku hilang semua. Hiks, sedih.
Lalu,
“ aslkm, mbak, ntar sore jadi gak?” lagi-lagi sms tanpa nama masuk di handphoneku.
Tadi malam aku janjian sama adek kelas untuk ketemuan. Pasti yang sms adek yang udah janjian tadi malam tapi pinjam hape temennya.
“iya, jadi.” Singkat aku membalas sms. Sambil dalam hati menebak kalo adek ini pinjem hape temennya yang berkode jawa tengah.
Pagi menjelang siang, di kampus,
“yul, tolong nanti bawakan catatan …” aneh, pasti sms ini salah kirim, jadi dengan cepat aku balas, “maaf, ini bukan yuli.”
Tak lama kemudian, “nor, simCard kita ketuker.” Sms masuk lagi. Tertanda it’s mine. Loh, masa’ nomorku sendiri bisa sms, jadi horror gini..batinku. kemudian, tek. Aku tersadar. Oia, simCard ketuker.
Pantas saja , contact phoneookku gak ada, terus, banyak sms aneh.
Terbangun dari ketidaksadaran, aku bergegas membalas sms yuli, “oia yul, aku baru sadar. Sekarang kamu dimana?”
“dikosan. Kamu dimana?”
“dikampus.”
Hhh, karena ini kesalahanku, aku yang harus nyamperin yuli nih. Tapi males banget jalan ke kosan dan ke kampus lagi. Meminjam motor menjadi pilihan. Meluncurlah aku dari parkiran kampus menuju kosan. Di tengah jalan, dari jauh aku melihat yuli berjalan, yang sepertinya menuju kampus. Syukur Alhamdulillah yuli ke kampusnya lewat jalan depan. Jadi kita bisa papasan. Setelah dekat, kami hanya senyum-senyum saja. Tak ada kata yang terucap. Sampai akhirnya tertawa dan, “dudul banget sih, bisa gak nyadar kalo simCard ketuker.” Kata yuli.
“aku juga heran yul, ”
Bersama kita menuju kampus.
Di parkiran,
“kok kamu langsung nyadar kalo simcard kita ketuker?” tanyaku pada yuli.
“ya iyalah, mana ada di phonebook ku nama irin, bagas, lagian aku gak pernah nyimpen contact di simcard. Kesimpulanya, punya norma ini.” Yuli menjelaskan. Irin, bagas, adalah adekku.
“iya ir, aku udah di kampus. Iya, tadi aku pake nomornya norma. Simcard kita ketuker.” Kata yuli pada irma di telpon.
“pantas yul, tadi aku sempet kepikiran, kok bisa adekku ini pake nomor jawa tengah, eh, ternyata itu sms untukmu. Padahal udah aku jawab, iya, jadi.” Ceritaku pada yuli
“hah, apaan. Tadi di sms mu itu nanyain, ntar sore jadi gak?” kata Yuli.
“jangan-jangan dewi. Kamu balas ‘iya’, aduh norma, ntar sore aku gak bisa.” Yuli mulai panik. Yah, namanya juga ketiaksengajaan yul.
Dan akhirnya, di handphoneku sekarang memang benar ada simcardku.
“halo, yuli..” kata Irma di seberang telephone yang langsung kupotong. “bukan mb ir, ini bukan yuli. Ini norma.”
“hih, kalian ini, yang bener dong, tadi katanya yuli pake nomormu?” protes Irma.
“iya, sekarang udah tukeran lagi. Hihi.”
Nah, sekarang pertanyaannya, kok bisa simcard kita ketuker?
Tadi malam, kita sama-sama ngenet menggunakan modem. Dan warna modemnya sama-sama putih. Yuli selesai ngenet, tidur, aku baru mau mulai. Karena gak connect-connect, aku coba pake modemnya yuli. Otomatis, simcard yang di modem yuli aku pindah di modemku, biar gak hilang simcard yuli. Tapi tetep aja gak connect. Aku mencoba pake laptop yuli, gak connect juga.
Paginya, ternyata aku lupa kalo malemnya aku pindah-pindahin simcard!
7/21/2010 3:08:56 AM
“Allaahumma baarik lanaa fii rajab wasy-sya’baan, wa ballighnaa ramadhaan”
" Ya Allah paringana berkah ing wulan rajab, wulan sya'ban, dumugi wulan ramadhan"
" Ya Allah paringana berkah ing wulan rajab, wulan sya'ban, dumugi wulan ramadhan"
Pujian ini hampir selalu dikumandangkan setelah adan sebelum iqamat selama bulan rajab ini di masjid dekat rumah. Menandakan bahwa kurang lebih sebulan lagi kaum muslim seluruh dunia memasuki bulan ramadhan, bulan yang penuh ampunan, berkah, pahala melimpah.
Akankah bulan suci ramadhan kali ini akan member kesan mendalam bagi ruhiyah kita? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung kemauan masing-masing. Kemauanlah kunci membuka keberhasilan. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan, kata pepatah.
Lantas cukupkah hanya mengandalkan kemauan? Pasti tidak, dan pasti semua juga tahu, dibutuhkan langkah atau usaha. Tapi apakah semua pasti tahu langkah apa yang harus ditempuh?
senja hari ini indah
alam berwarna kuning keemasan
awan tebal hitam dikelilingi kuning keemasan
semua senang
anak kecil bermain
ibu-ibu bapak-bapak bercengkerama di tengah kampung
alam berwarna kuning keemasan
awan tebal hitam dikelilingi kuning keemasan
semua senang
anak kecil bermain
ibu-ibu bapak-bapak bercengkerama di tengah kampung
25 Juni 2010
Dunia anak menyenangkan
Bermain bermain bermain
Tidak ada rasa lelah
Selalu punya cara unik
Melawan kebosanan
Bermain bermain bermain
Tidak ada rasa lelah
Selalu punya cara unik
Melawan kebosanan
Bangun tidur bersepeda
Habis itu lari-lari
Kemudian memanjat pohon
Lalu mencari ikan di empang
Terus balapan tamiya
Habis itu lari-lari
Kemudian memanjat pohon
Lalu mencari ikan di empang
Terus balapan tamiya
Selanjutnya menerbangkan layangan
Dan jika gerimis datang
Semua lebih riang
Ada harapan
Hujan-hujanan
Dan jika gerimis datang
Semua lebih riang
Ada harapan
Hujan-hujanan
25 Juni 2010
Aku trenyuh melihat tayangan sebuah program acara di televisi swasta mengenai perjuangan bapak-bapak berburu madu lebah hutan liar, salah satu potret dari masyarakat Indonesia.
Subhanallah.. kerja keras penuh pengorbanan mereka jalani. Bahkan nyawa taruhannya. Benarlah pepatah yang mengatakan bahwa hidup adalah perjuangan. Hidup adalah rangkaian perjuangan untuk meneruskan hidup itu sendiri. Perjuangan menafkahi keluarga. Perjuangan mendapat sesuap nasi. Perjuangan untuk bahagia.
Mereka adalah salah satu pejuang tangguh yang pernah aku lihat. Mereka berani menerima resiko diserang oleh ribuan lebah hutan liar. Mereka berani memanjat pohon dengan ketinggian 40 meter. Mereka tahu kalau dibawah pohon itu banyak batu besar diantara aliran air yang siap memangsa jika pemanjat pohon terjatuh, tapi tetap dengan gagah berani melanjutkan aksi. Pengambilan madu pada sarang lebah.
Asap dari api yang dibawa pemanjat tidak cukup ampuh mengusir lebah sejauh-jauhnya. Masih saja pemanjat pendapat minimal 10 sengatan lebah. Pasti sakit. Pasti perih. Namun tidak ada keluhan dari mulut pemanjat. Teman yang menunggu dibawah sudah siap menampung madu dari atas pohon. Tidak berarti yang berada dibawah bebas dari ancaman. Mereka juga sewaktu-waktu bisa terkena sengatan lebah hutan liar yang marah karena ketenangannya sudah diusik.
Sudah ada dua korban meninggal dalam aksi ini. Tetap saja para pemburu maju dalam aksinya. Ketika ditanya kenapa melakukan pekerjaan seberat dan seberesiko ini, jawabannya adalah karena tidak ada pilihan lain. Hidup mereka harus terus berjalan.
Dan ketika madu sarang madu itu dijual, didapat 15 kg madu. Satu kilogram madu dijual seharga 40 rb. Artinya, mereka hari itu mendapat uang senilai 600 rb yang harus dibagi untuk 6 orang. Artinya, tiap orang mendapat jatah 100rb setelah berhari-hari berjuang memburu madu.
Kebahagiaanpun terpancar dari para pemburu setelah berhri-hari sebelumnya ekspresi itu jauh dari wajah mereka.
Ironis, para pemburu yang berjuang mati-matian hanya mendapat sedikit rupiah, sedangkan pembeli madu, bisa mendapat keuntungan berlipat-lipat dari madu para pemburu tersebut setelah mengalami proses pengolahan yang mudah dan tidak beresiko apapun. Memang, disini kita bisa mengambil pelajaran juga, mengenai orang yang berpendidikan dan tidak. Terlihat bahwa lebih makmur, lebih mudah hidup orang yang berpendidikan, mengenal teknologi dan punya banyak ilmu. Tapi aku tidak ingin membahas hal ini. Aku lebih ingin mengambil hikmah dari segi kerja keras, menerima hidup, dan bersyukur.
Oia, satu hal lagi yang membuatku merinding. Ternyata ketika berada di atas pohon tinggi, bergulat dengan ribuan lebah, yang dipikirkan oleh para pemburu tersebut adalah anak istri..bagi para suami yang bekerja hanya sekedar mencari uang tanpa ingat anak istri, justru ingat hal lain yang dilarang, malulah kepada para pemburu ini.
Seringnya kita lupa pada hal-hal seperti ini. Sekedar tahu jadi, tanpa mengetahui seperti apa prosesnya.
Salah satu pemburu ditanya mengenai cita-citanya, jawaban beliau membuatku terharu, yaitu ingin pergi ke tanah suci..
Subhanallallah, Walhamdulillah.. Allahuakbar!!
Cita-cita agung nan mulia. Menyempurnakan ibadah rukun islam yang justru sering dilupakan oleh orang berpunya yang sebenarnya sangat mampu untuk menunaikan ibadah suci ini.
Ya Allah, kabulkan keinginan bapak tersebut. Amin.
“Mau saya beri tahu rahasia sukses mbak?” kurang lebih pertanyaan itu keluar dari bapak penumpang bus yang duduk di sebelahku. “Iya, apa pak?”. Sambil menyungging seulas senyum, bapak itu berkata, “ Berbuat baik lah terhadap ibu.”
Awalnya kami berbincang tentang tujuan ku kemana, dalam rangka apa, sampai bapak tersebut menanyakan apakah orang tuaku masih ada, aku jawab ya. Dan akhirnya beliau menceritakan kisah sukses yang berawal dari melayani ibu sehingga ibu bahagia, ikhlas, ridho terhadap diri kita. Ujungnya adalah doa ibu.
Ya, bukan berarti doa kita tidak berguna, tapi siapa kita? Doa ibu lebih di dengar dan disegerakan dikabulkan Allah.
”Bukanya saya mau riya’ dek, tapi saya hanya ingin berbagi pengalaman, agar tidak hanya saya yang merasakan keajaiban Allah”. Aku hanya mengangguk dan tersenyum sebagai isyarat kepada bapak tersebut untuk segera melanjutkan ceritanya.
Ketika nik haji bersama ibu, saya benar-benar melayani ibu. Menemani setiap menunaikan ibadah, menyuapi ibu makan meskipun ibu malu, sampai pertanyaan itu keluar dari ibu, ” Kamu minta apa le?” ”doakan untuk kebaikan saya bu.” dan ibupun berdoa agar rejeki saya lancar, serta kebaikan untuk saya.
Sebelum berangkat haji, saya bilang ke istri saya, kalau uang yang saya beri untuk membayar tukang habis, hentikan saja dulu pembangunan rumah. Perkiraan saya uang itu hanya bisa bertahan seminggu.
Pulang dari tanah suci, ternyata pembangunan rumah saya masih berjalan. Subhanallah. Kok masih ada tukang ma? Tanya saya pada istri. Iya, ada teman bapak yang datang memberi uang.. Allah memberi rejeki dari arah tak terduga. Salah satu doa ibu terkabul.
Dan di kesempatan lain, setiap sebelum tidur, saya mendekati ibu, bertanya apa yang ibu butuhkan. Ibu tampak terharu dengan sikap saya, dan doa kembali ibu panjatkan pada sang Kuasa. Dalam waktu dekat doa ibupun menjadi kenyataan. Masih banyak kisah lain lagi mbak.
***
Aku percaya cerita diatas. Bukan berarti doa kita tidak berguna. Hanya masalah waktu. Dan Allah membuat special doa ibu dengan mensegerakan doa ibu terkabul. Allah pasti mengabulkan doa seorang hamba. Allah tidak akan pernah ingkar janji. Tapi yakinkah dengan segala amal kita, dengan kualitas ibadah kita, Allah tidak menguji kita dulu? Allah menguji kesabaran dan kesungguhan kita.
Begitu penting dan besarnya arti orang tua di sisi Allah swt. hal ini terlihat dalam Al-Qur’an yang pada beberapa ayat menerangkan tentang perintah berbuat baik kepada orang tua, seperti QS. Al Isra :23-24. Dan dalam hadist nabi disebutkan bahwa yang lebih utama adalah berbuat baik kepada ibu.
Dan sebenarnya aku tidak terlalu takjub dengan cerita bapak tersebut, tanpa mengurangi ketakjuban kepada Allah. Karena memang aku percaya bahwa ridho Allah terletak pada ridho orang tua. Aku juga tahu kalau kita menghadapi sebuah masalah, bisa jadi hubungan dengan orang tua sedang buruk. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu kunci pembuka kemudahan dan keberhasilan hidup di dunia.
***
Namun Cerita diatas membukakan mataku. Bahwa selama ini aku belum berbakti sepenuh hati kepada ibu. Selama ini aku hanya berteori tentang berbakti kepada ibu. Teori birrul walidain harus lebih aku praktekan.
Rasanya aku sudah cukup berbakti, tapi mendengar cerita tadi, aku tersadar bahwa apa yang aku lakukan belum seberapa. Masih sekedar menuruti perintah, belum memahami dan mengerti apa yang ibu inginkan. Ya, seharusnya dari dulu aku lebih banyak berbgi dengan ibu, bercerita dari hati ke hati, sehingga aku tahu apa yang ibu inginkan. Tidak hanya ibu yang ingin tahu bagaimana keadaanku.
Memang butuh pengorbanan serta perjuangan berat untuk mendapat pahala besar. Sering ada keinginan untuk membantu ibu. Tapi seringnya juga beliau lebih cepat bertindak sehingga tidak perlu bantuanku. Aku masih harus banyak belajar lagi. Ibu selalu lebih baik dariku. Di permulaan pagi ibu dengan gesit beribadah, mengerjakan pekerjaan rumah, melayani suami dan anak-anak, berangkat bekerja dengan langkah ringan. Tanpa keluhan apapun. Dan masih banyak lagi kehebatan seorang ibu.
***
Masih ada orang baik ternyata, pikirku setelah bertemu dengan bapak tersebut. Kebanyakan aku menjumpai teman sebelah yang cuek, sibuk dengan pikiran dan urusannya sendiri, termasuk aku juga mungkin. Tapi kali ini, bapak tersebut tidak hanya berkisah tentang pengalaman beliau dengan sang ibu, tetapi juga mengenai putra putri beliau, usaha serta pengalaman yang lain.
Menjadi mahasiswa di perguruan tinggi favorit merupakan dambaan hampir setiap pelajar, dan mungkin juga menjadi harapanmu sekarang. Untuk mencapainya, para pelajar banyak yang telah mempersiapkan diri sedini mungkin. Meskipun, ada juga yang baru mempersiapkannya karena baru menyadari bahwa memasuki perguruan tinggi harus bisa mengalahkan beribu-ribu pesaing dan hal itu tidak mudah. Nah, jika tahun ini kamu akan menempuh ujian tersebut, bagaimana dengan persiapanmu? Ini ada sedikit saran yang bisa kamu jadikan salah satu referensi dalam mempersiapkan diri. Menurut saya, persiapan menghadapi tes masuk perguruan tinggi sendiri sebaiknya dari berbagai sisi, mulai dari sisi intelektual, psikologis, dan spiritual.
Dari segi intelektual jelas, karena memang kamu akan diuji kemampuan akademis. Sampai sejauh mana kamu mengetahui, mendalami dan menguasai materi-materi sekolah. Materi yang biasa diujikan yaitu materi dasar seperti Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Serta materi yang sesuai dengan jurusan yang kmu pilih, IPA atau IPS. Ada juga Tes Potensi Akademik (TPA). Dalam meningkatkan kemampuan akademis, banyak cara yang bisa kamu lakukan. Seperti belajar sungguh-sungguh ketika sekolah sehingga sebelum ujian kita tinggal review materi, bergabung di lembaga bimbingan belajar, atau banyak latihan soal karena biasanya soal yang keluar ada yang berasal dari soal tahun lalu.
Cara belajar tiap orang berbeda-beda. Ada yang suka dengan menuliskan kembali bacaan agar selalu ingat, dengan membaca keras-keras, membuat ringkasan dari banyaknya materi kemudian mengulang-ulang membaca ringkasan tersebut, membuat catatan kecil berisi rumus-rumus penting agar dimanapun dan kapanpun kamu bisa belajar, membuat tulisan dengan huruf besar ditempel didinding kamar tentang apa yang kita pelajari, sampai mengerjakan banyak soal hitungan. Dan akan lebih baik kalau kamu banyak mengerjakan latihan soal. Dengan begitu, selain kamu terbiasa menghadapi soal ujian, kamu juga bisa mengenali tipe soal seperti apa yang biasa muncul, untuk kemudian kamu pelajari lebih dalam. Biasanya tiap bab atau modul matapelajaran keluar minimal satu soal. Jadi usahakan juga kamu mempelajari semua materi yang ada. Jangan pernah berpikir, ”Materi ini tidak perlu dipelajari, nggak mungkin keluar”. Karena, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita hadapi. Kalau memang materi itu tidak keluar di ujian, tidak masalah. Tapi jika materi tersebut keluar, setidaknya kamu sudah mengantisipasinya.
Sikap mental kamu sebelum dan saat ujian berpengaruh juga terhadap pengerjaan soal. Ini berarti dari sisi psikologis perlu kamu perhatikan juga. Seperti kata pepatah, aku adalah apa yang aku pikirkan. Jadi jika kamu menginginkan kesuksesan dan keberhasilan, maka kamu juga harus berpikir positif, optimis bahwa kamu bisa menyelesaikan soal dengan baik. Percaya diri pada kemampuan sendiri, agar tidak bergantung pada teman, tidak berharap datangnya kunci jawaban, tidak mempersiapkan coretan rumus dan hafalan di saku atau kotak pensil, tidak membawa kertas kosong untuk diisi teman terpintar dikelas, tidak membeli bocoran soal, dst. Jangan juga menjadikan ujian sebagai beban. Nikmati saja, anggap sebagai quiz atau games yang harus kamu pecahkan dalam permainan komputer. Biar kamu tenang, nyaman, tidak gugup sehingga otakpun bisa bekerja lebih optimal, ingatan jug lebih kuat.
Sekuat apapun usaha yang kita lakukan, tidak akan berhasil manakala Tuhan belum mengijinkan. Karena semua hasil Tuhan yang menentukan. Kita sebagai manusia hanya berkewajiban untuk berusaha, berikhtiar. Tugas kita yang lain yaitu mohon kepada Tuhan agar Tuhan berkenan memberi hasil yang kita harapkan. Dalam persiapan ujian masuk perguruan tunggi juga, persiapan yang tidak kalah penting untuk kamu siapkan yaitu berdoa sebanyak-banyaknya, berdoa sekhusyuk-khusyuknya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa atas segala sesuatu. Banyak kisah tentang keajaiban doa. Banyak cerita doa yang menjadi nyata. Maka percayalah, bahwa Tuhan akan mengabulkan permohonan kita.
Setelah kamu mengetahui hasilnya, apapun itu, tetap syukuri karena itulah yang terbaik untukmu. Serta jangan mudah puas, jangan pernah menyerah, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih hebat lagi. Selamat berjuang teman.
sumber gambar disini
sumber gambar disini
Semua ini memang sukar diungkapkan atau karena aku saja yang tidak bisa membahasakannya dengan baik dan benar. Terperinci. Menilik hatiku, membandingkannya dengan dulu, sekarang beda. Lebih berwarna. Dengan perpaduan warna cerah, mendung, kelabu, hitam, terang, lebih kontras dibanding dulu. Ada cerah, cerah, terang, agak kelabu, cerah, warna senada.
Konsekuensinya, hatiku harus terbiasa menahan sesaknya perpaduan warna ini. Rasa yang sudah sekian lama tidak aku jumpai mungkin, atau kemungkinan lain aku baru merasakan rasa ini. Terlihat tenang, namun begitu menghanyutkan. Kalau saja pertahanan diri lemah. Sudah sekian lama warna ini melanda, tanpa pengaturan. Baru sekarang aku tersadar. Aku harus mempelajari sasa ini, aku harus memahami diri, aku harus mengetahui apa yang warna ini inginkan.
Ternyata sulit didefinisikan. Sukar digambarkan. Mengalir saja sepertinya menyenangkan. Tanpa peduli mau dibawa kemana oleh derasnya aliran. Yang penting mengalir, terkesan oleh orang lain bahwa ia cepat melaju. Dibanding dengan pengaturan. Meski sudah ditata sedemikian hingga, kadang masih saja terhanyut kearah lain. Dan kalau sudah seperti ini cibiran pun ikut serta mengalir.
Walaupun sebenarnya tidak penting. Mengapa selalu dipersoalkan. Bukankah tujuan itu, hasil itu, bukan hak kita untuk menentukan, tapi sudah ada yang mengatur. Bukankah tugas kita hanya bagaimana membuat atau memilih proses perjalanan sampai tujuan itu seberkesan dan seindah mungkin. Semenarik mungkin. Tanpa proses penuh warna, liku dan tantangan, bagaimana seseorang bisa merasa puas dan terbebas dari kebosanan?
Dan ingat, keberanekaragaman warna yang menggelayuti hati, merupakan salah satu dari karunia-Nya. Ia member kita kesempatan, menikmati elok dan syahdunya hidup ini. Semakin banyak warna, semakin menarik untuk dilihat, seperti pelangi tadi sore. Cantik menggantung di langit kelabu membentuk setengah lingkaran.
Banyaknya warna ini juga ingin menguji seberapa tangguh hidupmu memikul banyak beban. Seberapa kuat membawa serta banyak warna warni kehidupan. Disini dilarang hanya sekedar berteori, akan tetapi benar-benar berbuat sesuatu dihiasi dengan kesabaran dan keistiqomahan.
Bagai benang kusut juga mungkin. Namun lihatlah, diluar benang kusut itu kita masih memiliki rajutan. Masih ada sesuatu yang berharga. Jangan hanya terpaku pada benang kusut. Tetap syukuri milikmu saat ini. Tidakkah kau sadar, rajutan yang kau miliki saat ini begitu berharga, berisi limpahan kasih sayang, cinta, perhatian, pengertian, kekuatan, motivasi, curahan semangat juang, bahkan iman. Buanglah keluh kesah itu, benang kusut itu hanya belum membentuk rajutan yang kau inginkan. Uraikan benang tersebut dengan penuh kesabaran, kepantang menyerahan, ketiada putus asaan, keistiqomahan, serta perjuangan dan pengorbanan sedikit saja diatas yang lain. Tidak langsung membentuk memang. Bahkan mungkin saja kau akan terkena tusukan jarus terlebih dulu, kau akan kesulitan merajut dengan teknik baru, dan mungkin saja kau akan menelantarkannya beberapa saat. Tetaplah lalui semua prosesnya dan bangkit serta tidak menyerah begitu saja. Ingat, selalu sediakan ruang untuk mensyukuri apa yang masih kamu punya.
Bagai benang kusut juga mungkin. Namun lihatlah, diluar benang kusut itu kita masih memiliki rajutan. Masih ada sesuatu yang berharga. Jangan hanya terpaku pada benang kusut. Tetap syukuri milikmu saat ini. Tidakkah kau sadar, rajutan yang kau miliki saat ini begitu berharga, berisi limpahan kasih sayang, cinta, perhatian, pengertian, kekuatan, motivasi, curahan semangat juang, bahkan iman. Buanglah keluh kesah itu, benang kusut itu hanya belum membentuk rajutan yang kau inginkan. Uraikan benang tersebut dengan penuh kesabaran, kepantang menyerahan, ketiada putus asaan, keistiqomahan, serta perjuangan dan pengorbanan sedikit saja diatas yang lain. Tidak langsung membentuk memang. Bahkan mungkin saja kau akan terkena tusukan jarus terlebih dulu, kau akan kesulitan merajut dengan teknik baru, dan mungkin saja kau akan menelantarkannya beberapa saat. Tetaplah lalui semua prosesnya dan bangkit serta tidak menyerah begitu saja. Ingat, selalu sediakan ruang untuk mensyukuri apa yang masih kamu punya.
Man jadda wa jadda. Innallaha ma ana. Allah Maha Kaya. Allah Maha Adil. Allah mengabulkan doa orang yang berdoa. Binatang kecil di laut yang tak tampak oleh manusiapun diberi rejeki olehNya.
Rabu, 5 mei 2010. Bandung. 23.13 wib.
Badan sehat, tidak cacat, mata bisa melihat dan membaca, mulut bisa berbicara_tidak ada kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain, telinga bisa mendengar, tangan utuh bisa menulis dan memegang, kaki utuh bisa bergerak dengan bebas, tidak hanya bisa tidur seperti dialami oleh salah satu warga bandung.
Dia mengalami kelumpuhan sejak kecil. Kakinya tidak berfungsi, dia tidak bisa berjalan. Pinggulnya tidak cukup kuat menopang badan, karena itu dia tidak juga bisa duduk. Ya, dia hanya bisa telentang. Melihatnya saja aku bisa merasakan kesulitan, kebosanan, kelelahan, dan kesakitan. Bagaimana dia bisa bertahan? Pasti dia kesulitan untuk berpindah tempat, untuk mengambil sesuatu, dan melakukan aktifitas yang selayaknya dikerjakan manusia lain. Oh, bukan, bukan kesulitan lagi. Tapi dia memang tidak akan bisa untuk beraktifitas. Bosan, tidak bisa bertualang dan berkelana bisa jadi selalu dirasa. Tapi apa mau dikata, mungkin itulah pikirnya. Membandingkan dengan diriku, seharian dikamar atau dirumah saja aku sudah teriak ‘bosen’. Bagaimana dia bisa meredam rasa bosannya, selama bertahun hidupnya hanya dihabiskan di rumah. Mending kalau rumahnya bagus, nyaman, ada televisi, ada internet, ada buku, ada film...
Lelah, capek, pegel, kemungkinan besar dia rasa. Ketika aku tidur dalam durasi waktu yang terlalu lama ketika sakit saja rasanya punggung pegel, capek. Sebagai manusia normal kurang gerak bisa menyebabkan pusing, ataupun merasa lelah. Bagaimana dia bisa melewati hari-hari tanpa gerak? Dan bagaimana juga dia bisa menahan rasa sakit lumpuh tersebut? Dan aku tidak berani menanyakan hal lebih banyak lagi, mengenai perlakuan keluarga disekelilingnya, keadaan ekonomi keluarga tersebut, karena ternyata ada lebih dari satu orang yang mengalami penyakit sama. Karena pertanyaanku sudah cukup bisa membuka mata hatiku untuk lebih bersyukur pada-Nya, meskipun mungkin hanya dia dan Allah yang bisa menjawab semua pertanyaan ‘bagaimana’ yang aku ajukan.
Lelah, capek, pegel, kemungkinan besar dia rasa. Ketika aku tidur dalam durasi waktu yang terlalu lama ketika sakit saja rasanya punggung pegel, capek. Sebagai manusia normal kurang gerak bisa menyebabkan pusing, ataupun merasa lelah. Bagaimana dia bisa melewati hari-hari tanpa gerak? Dan bagaimana juga dia bisa menahan rasa sakit lumpuh tersebut? Dan aku tidak berani menanyakan hal lebih banyak lagi, mengenai perlakuan keluarga disekelilingnya, keadaan ekonomi keluarga tersebut, karena ternyata ada lebih dari satu orang yang mengalami penyakit sama. Karena pertanyaanku sudah cukup bisa membuka mata hatiku untuk lebih bersyukur pada-Nya, meskipun mungkin hanya dia dan Allah yang bisa menjawab semua pertanyaan ‘bagaimana’ yang aku ajukan.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Aku mengangkat kepala dari ketertundukanku, setelah mendengar seorang kawan membacakan ayat ini. Tepat dengan kondisiku saat itu. Saat rasa itu_kelaparan dan kekurangan harta_ menghampiri. Seketika aku sadar, “ Iya ya, semua ini kan pasti Allah yang ngatur. Pasti ada jalan keluar.” Dan hatikupun lapang kembali, menyerahkan semua pada Allah SWT saja.
Hatiku kuat kembali ketika kawan tersebut menambahkan, bahwa seharusnya kita bersyukur. Dengan kita diberi kondisi sulit tersebut, artinya Allah memperhatikan kita. Aku jadi teringat orang-orang yang lalai terhadap aturan Allah tapi diberi kenikmatan hidup di dunia. Kasihan sekali mereka. Dibiarkan Allah dengan kelalaiannya. Hal apa lagi yang lebih buruk selain tidak mendapatkan perhatian dari Allah, Sang Pencipta kita?
Dan kini, kelaparan dan kekurangan harta telah kulalui. Akhirnya bentuk kesulitan itu sirna. Alhamdulillah, terimakasih Allah.
Namun tidak sampai disini ujian dari Allah. Bentuk kesulitan itu berubah menjadi ketakutan. Mungkin lebih tepatnya kekhawatiran. Akan masa depan.
Bisa jadi ini hanya kekhawatiran yang tidak perlu. Bisa jadi aku yang terlalu berlebihan dalam memahami. Bisa jadi karena sifat ke-idealisme-anku yang menjadikanku semua harus sesuai kehendakku. Atau bisa jadi aku yang belum berusaha optimal tapi sudah menuntut. Yah, bisa jadi semua hal diatas benar.
Dan ketika ditafakuri, aku berfikir bahwa benar tidaknya perasaanku (kekhawatiranku) ini tidak penting. Yang penting adalah aku harus tetap tenang. Karena, kalaupun benar, dengan ayat diatas, bisa membuatku tenang. Hanya bersabar. Dan kalaupun tidak benar, aku tidak menyia-nyiakankan hidupku, waktuku, pikiranku, bahkan tenagaku karena aku sudah tenang.
Beberapa rumus mendapatkan kebahagiaan di dunia ini yaitu Sabar dan syukur. Ketika masa sulit datang, bersabar dengan tetap mengingat Allah, sambil melakukan segala sesuatu dengan optimal. Dan ketika masa lapang yang dinanti datang, syukuri. Jangan malah melihat orang lain yang “seakan-akan” lebih mendapatkan kenikmatan. Bisa saja apa yang kita lihat salah. Tampak luar bahagia, siapa tahu dalam hati tidak merasakan kenikmatan sama sekali dikarenakan berbagai hal.
Gambar dari sini
Cita-cita, harapan, asa, visi tidak akan berarti tanpa disertai keyakinan sepenuh hati serta ikhtiar yang menyertai. dan usaha keras tanpa tujuan yang jelas juga akan sia-sia. apalagi hanya keyakinan saja yang kita miliki, sama saja menipu diri sendiri. artiya, antara cita-cita, keyakinan, dan ikhtiar tidak dapat dipisahkan.
Ketiganya harus bersatu dalam harmoni, berbeda namun saling mendukung untuk menciptakan keindahan, dalam hal ini kesuksesan. dan pengetahuan saja akan hal ini tidak cukup. terlalu banyak godaan dalam mengarungi perjalanan hidup ini. rasa pesimis akan sebuah harapan yang sudah dibangun bisa jadi selalu membayangi. menganggap sia-sia usaha dalam mewujudkan cita pasti ada. makhluk di dunia tidak ada yang bisa menjamin kesuksesan. juga makhluk di dunia ini tidak ada yang bisa menjamin bahwa kehidupan kita kelak menderita.
Yang terpenting bukan hasil akhir yang kita harapkan. Namun bagaimana kita menapaki setiap proses menuju cita. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Ketidaksesuaian kenyataan dengan cita-cita yang telah kita bangun selama ini sangat mungkin terjadi. Bukan berarti kegagalan. Lantas apa gunanya cita? Cita-cita sebagai penunjuk jalan mana yang harus kita tempuh. Ibarat kita melakukan perjalanan, bagaimana kita bisa berangkat kalau tujuan tidak ada. Yang ada hanya berdiri ditempat. Kalaupun bisa bergerak, pasti dalam ketidakteraturan. Bisa saja setelah sepuluh langkah maju, kita bisa kembali lagi ketempat, ragu, benarkah jika saya mengikuti arah ini. Kemudian alih kemudi berjalan ke belakang. Belum satu langkah, merasa ini sulit, kita langsung mundur. Toh disana belum tentu sebagai tujuan. Berbeda kalau kita sudah punya tujuan yang jelas. Walaupun tujuan itu berada dibelakang kita, dengan onak batu berduri, kalau di seberang sana memang tujuan kita, bisa dipastikan kalau kita akan tetap berjuang berada di jalan ini. Kita akan mencari serta melakukan berbagai cara untuk bisa sampai. Dalam keletihan, pengorbanan, perjuangan keras kita untuk tetap berada pada jalan ini, ternyata takdir berkata lain. Ini bukan jalanmu. Jalanmu di ujung jalan sebelah kiri. Kita jangan berhenti. Sedikit lagi sampai. Jangan pernah menyesali dan berkata seandainya aku tidak melakukan ini. Bersyukurlah, karena dengan melakukan ini, kita tidak perlu berjalan dari garis start untuk mencapainya. Jadi akan lebih mudah untuk menjangkaunya.
Begitu pula dalam perjalanan hidup. Jika tidak tercapai, dan takdir berkata bahwa bukan disini jalanmu, jangan berhenti. Terus bergerak, dengan menentukan target sebelumnya. Karena siapa tahu takdir itu hanya berjarak dua langkah dari cita-cita yang sekarang. Tidak ada yang sia-sia. Dan bukan hasil yang dinilai Allah, tapi proses kita dalam mencapai cita. Sebab di dalam proses itu ada perjuangan, pengorbanan, kerja keras, serta doa yang tiada pernah putus. Dan karena hasil itu merupakan hak mutlak Allah semata.
Gambar dari sini