Saya, setelah meminjam beberapa buku di Perpustakaan distrik Wufeng, Taichung, Taiwan |
Saya
senang sekali waktu mengetahui bahwa dekat apartemen kami tinggal, ada perpustakaan distrik. Jadinya saya bisa sering-sering berkunjung ke perpustakaan, 😄. Selain karena lokasinya dekat, perpustakaan
disini juga nyaman. Bagi saya, ada beberapa hal yang menyenangkan dari perpustakaan
di Taiwan, diantaranya adalah:
1. Perpustakaan buka sampai jam 9 malam
2. Boleh membawa tas dan minuman
Di taiwan, perpustakaannya tidak ada loker-loker di dekat pintu
masuk seperti yang kita lihat di perpustakaan di Indonesia. Sebelum masuk
kita tidak perlu menaruh tas kita di loker. Saya pernah melihat ada seseorang di perpustakaan membawa tas yang sangat besar, sepertinya tas yang berisi peralatan olahraga. Meskipun membawa masuk tas besar di perpustakaan, hal ini tidak dilarang.
3. Tidak ada buku pengunjung perpustakaan
Saat masuk ke perpustakaan, kita tidak perlu mengisi
buku pengunjung, atau tidak perlu mengisi data diri di komputer. Jadi kalau mau
masuk perpus, kita tinggal masuk saja langsung menuju corner yang kita tuju. Tidak
perlu meletakkan bawaan di loker dulu dan tidak perlu mengisi buku pengunjung.
Masuk ke perpus berasa masuk ke mall saja, 😊.
4. Ada pojok buku-buku berbahasa Indonesia
Ya
Allah, tahu gitu kemarin pas mau kesini nggak perlu ngepak buku-buku, 😂. Jadi
ada pojok buku-buku negara asia, ada Vietnam, Thailand, Filipina, Korea,
Jepang, dan Indonesia. meskipun tidak banyak, hanya terdiri dari satu rak
bertingkat, tapi sudah bisa membuatku senang. Buku saya yang terbawa kemarin hanya
Aroma Karsa dan E=mc2. Lumayan, jadinya disini ada banyak buku yang bisa dibaca.
Pojok Buku dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia |
5. Pengunjung perpustakaan berasal dari semua kalangan, tidak hanya di ramaikan oleh pelajar saja
Pengunjung perpustakaan mulai dari bayi, balita, anak-anak, pelajar, ibu-ibu, bapak-bapak, sampai
kakek-kakek nenek-nenek! Saya sering melihat orangtua dengan anak-anaknya
berkunjung di perpustakaan, pernah melihat kakek-kakek membaca koran, nenek-nenek
membaca majalah, anak-anak membaca komik, pelajar yang sedang entah menuliskan
apa.
6. Ada pojok untuk bayi, balita, anak-anak
Di Pojok Anak, terdapat matras tebal, dengan meja-kursi kecil untuk anak-anak,
ada hiasan dinding berwarna-warni, rak buku yang tidak tinggi_terjangkau bagi
anak-anak, dan tentu saja koleksi buku anak yang banyak sekali. Rasanya senang
melihat anak-anak bahkan dari bayi sudah dibiasakan dengan buku.
Pojok Anak di Perpustakaan Distrik Wufeng, Taichung, Taiwan |
7. Suasana perpustakaannya hidup
Suatu malam, saya pernah mendengar dari pojok anak, ada
ayah yang mengajarkan anaknya membaca, mengeja huruf-huruf. Jadi perpustakaan
memang benar-benar berfungsi sebagai sarana belajar masyarakat dari semua
kalangan.
8. Pelayanannya bagus, mudah dan cepat
Proses pendaftaran anggota perpustakaan cukup dengan
menyerahkan ARC. Petugas akan menginputkan data-data di komputer, selesai.
9. Lama peminjaman buku adalah satu bulan
10. Setiap orang boleh meminjam buku lebih dari dua dalam satu kali peminjaman.
Itulah beberapa hal yang membuat saya merasa bahwa perpustakaan di Taiwan menyenangkan. Di Indonesia, sudah ada perpustakaan di setiap kota dengan fasilitas yang cukup bagus. Hanya saja menurut saya, pengunjung perpustakaan di kota kecil masih di dominasi oleh pelajar saja, dan suasananya pun kurang hidup. Semoga ke depan perpustakaan-perpustakaan di seluruh Indonesia_tidak hanya kota besar saja_ bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh semua kalangan masyarakat.