Jalan-jalan sore di Wufeng Lin Family Garden, Wufeng, Taichung, Taiwan |
Beberapa waktu yang lalu, saya posting tentang pengalaman saya waktu pertama kali ke Taiwan. Pertama kali sampai Taiwan, saya merasa sedikit grogi. Bagaimana setelah beberapa bulan saya di Taiwan, apakah perasaan grogi tsb masih ada?
Alhamdulillah, setelah beberapa bulan hidup di Taiwan, sudah tidak ada lagi perasaan grogi. Selama berinteraksi dengan penduduk lokal, baik itu di apartemen, di tempat makan, ataupun di pasar, saya merasa orang taiwan ramah-ramah. Saya tidak bisa berbahasa mandarin, jadi mereka yang biasanya menyesuaikan dengan berbahasa Inggris. Kalaupun Bahasa Inggris mereka kurang, mereka tetap berusaha untuk membuat saya mengerti.
Selain orang-orangnya yang ramah, menurut saya kehidupan di Taiwan juga nyaman. Pelayanan publiknya bagus, seperti di Imigrasi, Rumah Sakit, Transportasi, Perpustakaan, dan Pendidikan. Meskipun di Taiwan saya sebagai orang asing, tapi saya tidak ada kesulitan ketika mengurus imigrasi, ketika berobat, saat menggunakan transportasi umum, ataupun saat menggunakan fasilitas publik yang lain.
Imigrasi di Taiwan
Pelayan imigrasi di Kota Taichung, Taiwan sangat baik, mudah, cepat, tidak ribet sama sekali. Ada antrian, tapi tidak panjang. Proses pengajuan Alien Resident Certificate (ARC) pun cepat. Petugas memeriksa berkas persyaratan, setelah dirasa terpenuhi semua, dia menyatakan oke, bayar, selesai. Petugasnya juga memberi tahu waktu pengambilan ARC kapan. Pada tanggal pengambilan ARC, ARC nya benar-benar sudah jadi. Tidak ada penundaan.
Waktu mengantre di Imigrasi Kota Taichung, Taiwan |
Pelayan imigrasi di Kota Taichung, Taiwan sangat baik, mudah, cepat, tidak ribet sama sekali. Ada antrian, tapi tidak panjang. Proses pengajuan Alien Resident Certificate (ARC) pun cepat. Petugas memeriksa berkas persyaratan, setelah dirasa terpenuhi semua, dia menyatakan oke, bayar, selesai. Petugasnya juga memberi tahu waktu pengambilan ARC kapan. Pada tanggal pengambilan ARC, ARC nya benar-benar sudah jadi. Tidak ada penundaan.
Rumah Sakit di Taiwan
Pengalam kami yang berkaitan dengan Rumah Sakit yang ada di Taiwan adalah ketika kami mendaftar di International Patient Centre salah satu Rumah Sakit di Kota Taichung. Cukup
mendaftar online, besoknya kami dapat pemberitahuan via telfon bahwa kami bisa
menemui dokter yang kami tuju pada jam sekian. Kemudian, karena kami pasien
baru, belum pernah ke rumah sakit tersebut sebelumnya, waktu sampai rumah
sakit, kami dijemput langsung oleh ketua program pasien Internasional dan
diantarkan ke ruang praktek dokter yang kami tuju. Waktu pemeriksanaan, semuanya
sudah terintegrasi dalam sistem informasi. Dokter memasukkan nomor pasien saya
di komputer, menanyakan data-data yang diperlukan, dan mencatat semuanya di komputer.
Tidak ada lagi resep dengan tulisan tangan dokter yang katanya tidak bisa dibaca.
Resep obat dituliskan di komputer, kemudian di print. Dalam menjelaskan obat
pun, jenis-jenis obat, foto, dan deskripsi obat bisa ditampilkan di layar
monitor. Dokter bisa menjelaskan obat apa saja yang diresepkan, obat yang
bentuknya seperti ini dan warnanya seperti manfaatnya untuk apa, dijelaskan
semua. Loket pembayaran antriannya tidak panjang, begitu juga dengan antrian
obat. Selanjutnya, ketika kami kontrol lagi, dokter sudah tahu keluhan saya.
Setiap kali ke dokter, kami mendaftar secara online, kemudian mendapatkan notifikasi
via email yang menyebutkan berapa nomor antrian dan perkiraan waktu saya
diperiksa. Saat mendaftar online itulah kami menuliskan ada keluhan apa. Sangat
nyaman, tidak perlu antri panjang karena masing-masing pasien sudah mendapat
waktu giliran periksa masing-masing.
Semua transportasi umum bisa kita akses lewat aplikasi di
Android. Tidak ada cerita kita menunggu angkutan yang tidak pasti datangnya
kapan. Tidak ada cerita kita tidak tahu kalau mau ke tujuan tertentu, naik
angkutan apa, nomor angkutan berapa. Semuanya sudah ada keterangannya di
Aplikasi. Semua angkutan baik kereta, bus, shuttle bus, sampai sepeda sekalipun
bisa diakses hanya dalam satu aplikasi. Kalau di kita mungkin smart transportation masih dalam kajian
penelitian, di Taiwan hal ini sudah diaplikasikan.
Semua orang bisa masuk ke perpustakaan, bahkan orang yang tidak mempunyai
kartu anggota sekalipun. Saat masuk perpustakaan, kita boleh membawa masuk tas, bahkan
boleh membawa air minum. Kita tidak perlu menyimpan tas di loker terlebih
dahulu. Kita juga tidak perlu menulis di daftar hadir pengunjung. Masuk perpus
mah, tinggal masuk saja, tidak perlu menulis atau input data ini itu. Saat kami
mau meminjam buku, proses peminjamannya pun mudah. Kami hanya menyerahkan kartu
identitas, petugas menginputkan data-data, petugas menscan buku-buku yang kami
pinjam, selesai. Batas peminjaman buku adalah satu bulan, bukan dua minggu
seperti di Indonesia. Buku yang boleh dipinjam ada tidak dibatasi
hanya dua saja. Setiap orang bebas mau pinjam berapa banyak buku. Menjelang
akhir waktu peminjaman buku, kami mendapatkan notifikasi via email yang
mengingatkan bahwa deadline pengembalian buku pada tanggal sekian. Website
perpustakaan, baik perpustakaan nasional maupun perpustakaan distrik lengkap,
tidak hanya dalam Bahasa mandarin tapi ada juga dalam Bahasa inggris, dan
sepertinya sudah terintegrasi juga. Kalau sistemnya seperti ini, saya rasa
semua orang akan nyaman pergi ke perpustakaan.
Pendidikan di Taiwan saya rasa sudah bagus dari tingkat pendidikan
anak usia dini. Kalau pendidikan, saya tidak merasakannya langsung. Saya hanya
mendapat cerita dari teman. Jadi, selain diajari tentang mata pelajaran, murid
juga diajari tentang bagaimana untuk "berusaha". Pada saat piket, murid harus
membersihkan ruangan dengan menggunakan perasan lemon menggunakan lap biasa.
Selesai kegiatan, pentas seni atau apa, murid harus membereskan sendiri
propertinya, mengembalikan ke tempat semula, dan membersihkan ruang acara.
Tidak ada bantuan gari guru ataupun Cleaning
Service. Hmm, kalau di Indonesia, murid diminta bersih-bersih sedikit saja,
bisa-bisa orang tuanya datang ke sekolah dan mengatakan, "Sudah bayar mahal-mahal, masa anak saya
disuruh bersih-bersih sekolah", 😀. Untuk pendidikan tingginya, mahasiswa dari tingkat
sarjana, diajar oleh minimal seorang doktor. Mahasiswa punya kemudahan untuk
menyelenggarakan sebuah kegiatan, dan pengambilan mata kuliah setiap semester
berjalan dengan mudah.
Begitulah sedikit cerita tentang bagaimana kehidupan di Taiwan. Selain orang-orangnya yang ramah, pelayanan publiknya juga oke.
Begitulah sedikit cerita tentang bagaimana kehidupan di Taiwan. Selain orang-orangnya yang ramah, pelayanan publiknya juga oke.
0 komentar