Kehidupan di Taiwan

By norma - 10/04/2019 12:28:00 PM

Jalan-jalan sore di Wufeng Lin Family Garden, Wufeng, Taichung, Taiwan

Beberapa waktu yang lalu, saya posting tentang pengalaman saya waktu pertama kali ke Taiwan. Pertama kali sampai Taiwan, saya merasa sedikit grogi. Bagaimana setelah beberapa bulan saya di Taiwan, apakah perasaan grogi tsb masih ada?

Alhamdulillah, setelah beberapa bulan hidup di Taiwan, sudah tidak ada lagi perasaan grogi. Selama berinteraksi dengan penduduk lokal, baik itu di apartemen, di tempat makan, ataupun di pasar, saya merasa orang taiwan ramah-ramah. Saya tidak bisa berbahasa mandarin, jadi mereka yang biasanya menyesuaikan dengan berbahasa Inggris. Kalaupun Bahasa Inggris mereka kurang, mereka tetap berusaha untuk membuat saya mengerti.

Selain orang-orangnya yang ramah, menurut saya kehidupan di Taiwan juga nyaman. Pelayanan publiknya bagus, seperti di Imigrasi, Rumah Sakit, Transportasi, Perpustakaan, dan Pendidikan. Meskipun di Taiwan saya sebagai orang asing, tapi saya tidak ada kesulitan ketika mengurus imigrasi, ketika berobat, saat menggunakan transportasi umum, ataupun saat menggunakan fasilitas publik yang lain.


Imigrasi di Taiwan


Waktu mengantre di Imigrasi Kota Taichung, Taiwan

Pelayan imigrasi di Kota Taichung, Taiwan sangat baik, mudah, cepat, tidak ribet sama sekali. Ada antrian, tapi tidak panjang. Proses pengajuan Alien Resident Certificate (ARC) pun cepat. Petugas memeriksa berkas persyaratan, setelah dirasa terpenuhi semua, dia menyatakan oke, bayar, selesai. Petugasnya juga memberi tahu waktu pengambilan ARC kapan. Pada tanggal pengambilan ARC, ARC nya benar-benar sudah jadi. Tidak ada penundaan.


Rumah Sakit di Taiwan

Pengalam kami yang berkaitan dengan Rumah Sakit yang ada di Taiwan adalah ketika kami mendaftar di International Patient Centre salah satu Rumah Sakit di Kota Taichung. Cukup mendaftar online, besoknya kami dapat pemberitahuan via telfon bahwa kami bisa menemui dokter yang kami tuju pada jam sekian. Kemudian, karena kami pasien baru, belum pernah ke rumah sakit tersebut sebelumnya, waktu sampai rumah sakit, kami dijemput langsung oleh ketua program pasien Internasional dan diantarkan ke ruang praktek dokter yang kami tuju. Waktu pemeriksanaan, semuanya sudah terintegrasi dalam sistem informasi. Dokter memasukkan nomor pasien saya di komputer, menanyakan data-data yang diperlukan, dan mencatat semuanya di komputer. Tidak ada lagi resep dengan tulisan tangan dokter yang katanya tidak bisa dibaca. Resep obat dituliskan di komputer, kemudian di print. Dalam menjelaskan obat pun, jenis-jenis obat, foto, dan deskripsi obat bisa ditampilkan di layar monitor. Dokter bisa menjelaskan obat apa saja yang diresepkan, obat yang bentuknya seperti ini dan warnanya seperti manfaatnya untuk apa, dijelaskan semua. Loket pembayaran antriannya tidak panjang, begitu juga dengan antrian obat. Selanjutnya, ketika kami kontrol lagi, dokter sudah tahu keluhan saya. Setiap kali ke dokter, kami mendaftar secara online, kemudian mendapatkan notifikasi via email yang menyebutkan berapa nomor antrian dan perkiraan waktu saya diperiksa. Saat mendaftar online itulah kami menuliskan ada keluhan apa. Sangat nyaman, tidak perlu antri panjang karena masing-masing pasien sudah mendapat waktu giliran periksa masing-masing.


Transportasi di Taiwan


Aplikasi Transportasi Umum di Kota Taichung, Taiwan

Semua transportasi umum bisa kita akses lewat aplikasi di Android. Tidak ada cerita kita menunggu angkutan yang tidak pasti datangnya kapan. Tidak ada cerita kita tidak tahu kalau mau ke tujuan tertentu, naik angkutan apa, nomor angkutan berapa. Semuanya sudah ada keterangannya di Aplikasi. Semua angkutan baik kereta, bus, shuttle bus, sampai sepeda sekalipun bisa diakses hanya dalam satu aplikasi. Kalau di kita mungkin smart transportation masih dalam kajian penelitian, di Taiwan hal ini sudah diaplikasikan.


Perpustakaan di Taiwan


Di depan Perpustakaan Wufeng, Taichung, Taiwan

Semua orang bisa masuk ke perpustakaan, bahkan orang yang tidak mempunyai kartu anggota sekalipun. Saat masuk perpustakaan, kita boleh membawa masuk tas, bahkan boleh membawa air minum. Kita tidak perlu menyimpan tas di loker terlebih dahulu. Kita juga tidak perlu menulis di daftar hadir pengunjung. Masuk perpus mah, tinggal masuk saja, tidak perlu menulis atau input data ini itu. Saat kami mau meminjam buku, proses peminjamannya pun mudah. Kami hanya menyerahkan kartu identitas, petugas menginputkan data-data, petugas menscan buku-buku yang kami pinjam, selesai. Batas peminjaman buku adalah satu bulan, bukan dua minggu seperti di Indonesia. Buku yang boleh dipinjam ada tidak dibatasi hanya dua saja. Setiap orang bebas mau pinjam berapa banyak buku. Menjelang akhir waktu peminjaman buku, kami mendapatkan notifikasi via email yang mengingatkan bahwa deadline pengembalian buku pada tanggal sekian. Website perpustakaan, baik perpustakaan nasional maupun perpustakaan distrik lengkap, tidak hanya dalam Bahasa mandarin tapi ada juga dalam Bahasa inggris, dan sepertinya sudah terintegrasi juga. Kalau sistemnya seperti ini, saya rasa semua orang akan nyaman pergi ke perpustakaan.


Pendidikan di Taiwan


Di depan sebuah Sekolah dasar di Kota Taichung, Taiwan

Pendidikan di Taiwan saya rasa sudah bagus dari tingkat pendidikan anak usia dini. Kalau pendidikan, saya tidak merasakannya langsung. Saya hanya mendapat cerita dari teman. Jadi, selain diajari tentang mata pelajaran, murid juga diajari tentang bagaimana untuk "berusaha". Pada saat piket, murid harus membersihkan ruangan dengan menggunakan perasan lemon menggunakan lap biasa. Selesai kegiatan, pentas seni atau apa, murid harus membereskan sendiri propertinya, mengembalikan ke tempat semula, dan membersihkan ruang acara. Tidak ada bantuan gari guru ataupun Cleaning Service. Hmm, kalau di Indonesia, murid diminta bersih-bersih sedikit saja, bisa-bisa orang tuanya datang ke sekolah dan mengatakan, "Sudah bayar mahal-mahal, masa anak saya disuruh bersih-bersih sekolah", 😀. Untuk pendidikan tingginya, mahasiswa dari tingkat sarjana, diajar oleh minimal seorang doktor. Mahasiswa punya kemudahan untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan, dan pengambilan mata kuliah setiap semester berjalan dengan mudah. 


Begitulah sedikit cerita tentang bagaimana kehidupan di Taiwan. Selain orang-orangnya yang ramah, pelayanan publiknya juga oke.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar