INDONESIAKU….1

By norma - 7/10/2010 09:18:00 PM

Aku trenyuh melihat tayangan sebuah program acara di televisi swasta mengenai perjuangan bapak-bapak berburu madu lebah hutan liar, salah satu potret dari masyarakat Indonesia.



Subhanallah.. kerja keras penuh pengorbanan mereka jalani. Bahkan nyawa taruhannya. Benarlah pepatah yang mengatakan bahwa hidup adalah perjuangan. Hidup adalah rangkaian perjuangan untuk meneruskan hidup itu sendiri. Perjuangan menafkahi keluarga. Perjuangan mendapat sesuap nasi. Perjuangan untuk bahagia.

Mereka adalah salah satu pejuang tangguh yang pernah aku lihat. Mereka berani menerima resiko diserang oleh ribuan lebah hutan liar. Mereka berani memanjat pohon dengan ketinggian 40 meter. Mereka tahu kalau dibawah pohon itu banyak batu besar diantara aliran air yang siap memangsa jika pemanjat pohon terjatuh, tapi tetap dengan gagah berani melanjutkan aksi. Pengambilan madu pada sarang lebah.



Asap dari api yang dibawa pemanjat tidak cukup ampuh mengusir lebah sejauh-jauhnya. Masih saja pemanjat pendapat minimal 10 sengatan lebah. Pasti sakit. Pasti perih. Namun tidak ada keluhan dari mulut pemanjat. Teman yang menunggu dibawah sudah siap menampung madu dari atas pohon. Tidak berarti yang berada dibawah bebas dari ancaman. Mereka juga sewaktu-waktu bisa terkena sengatan lebah hutan liar yang marah karena ketenangannya sudah diusik.

Sudah ada dua korban meninggal dalam aksi ini. Tetap saja para pemburu maju dalam aksinya. Ketika ditanya kenapa melakukan pekerjaan seberat dan seberesiko ini, jawabannya adalah karena tidak ada pilihan lain. Hidup mereka harus terus berjalan.

Dan ketika madu sarang madu itu dijual, didapat 15 kg madu. Satu kilogram madu dijual seharga 40 rb. Artinya, mereka hari itu mendapat uang senilai 600 rb yang harus dibagi untuk 6 orang. Artinya, tiap orang mendapat jatah 100rb setelah berhari-hari berjuang memburu madu.

Kebahagiaanpun terpancar dari para pemburu setelah berhri-hari sebelumnya ekspresi itu jauh dari wajah mereka.

Ironis, para pemburu yang berjuang mati-matian hanya mendapat sedikit rupiah, sedangkan pembeli madu, bisa mendapat keuntungan berlipat-lipat dari madu para pemburu tersebut setelah mengalami proses pengolahan yang mudah dan tidak beresiko apapun. Memang, disini kita bisa mengambil pelajaran juga, mengenai orang yang berpendidikan dan tidak. Terlihat bahwa lebih makmur, lebih mudah hidup orang yang berpendidikan, mengenal teknologi dan punya banyak ilmu. Tapi aku tidak ingin membahas hal ini. Aku lebih ingin mengambil hikmah dari segi kerja keras, menerima hidup, dan bersyukur.

Oia, satu hal lagi yang membuatku merinding. Ternyata ketika berada di atas pohon tinggi, bergulat dengan ribuan lebah, yang dipikirkan oleh para pemburu tersebut adalah anak istri..bagi para suami yang bekerja hanya sekedar mencari uang tanpa ingat anak istri, justru ingat hal lain yang dilarang, malulah kepada para pemburu ini.

Seringnya kita lupa pada hal-hal seperti ini. Sekedar tahu jadi, tanpa mengetahui seperti apa prosesnya.
Salah satu pemburu ditanya mengenai cita-citanya, jawaban beliau membuatku terharu, yaitu ingin pergi ke tanah suci..

Subhanallallah, Walhamdulillah.. Allahuakbar!!

Cita-cita agung nan mulia. Menyempurnakan ibadah rukun islam yang justru sering dilupakan oleh orang berpunya yang sebenarnya sangat mampu untuk menunaikan ibadah suci ini.

Ya Allah, kabulkan keinginan bapak tersebut. Amin.

Rumah, selasa, 8 Juni 2010 malam hari.



Sumber Gambar:
disini
disini

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar