Alhamdulillah… Libur juga akhirnya, :)) (tarik nafaaaaassss, hembuskan..)
Bayangannya kan kemarin setelah UTS itu mau rajin belajar biar gak sistem kebut semalam pas UAS. Kenyatannya, boro-boro belajar, tugas aja keteteran. Belum proposal penelitian. Justru setelah UTS serasa hectic world. Tiap pekan ada tugas, ada tugas besar juga yang ngerjainnya dari pagi sampai mau pagi lagi (jadi inget jaman ngerjain tepe dulu), ditambah konsultasi ke dosen yang sepekan bisa satu sampai dua kali. Setiap saat bisa deg-degan, apalagi kalau mendekati deadline!
Sekarang… Minggu tenang. Yah meskipun masih ada tanggungan setidaknya gak harus ke kampus, jadi ada cukup banyak waktu untuk menyelesaikannya satu-satu. Kemarin puncaknya pas ngajuin proposal yang ala kadarnya. Dan aku bertekad tidak akan menyentuhnya lagi sesaat. Menenangkan pikiran dulu: belanja dan jalan-jalan. Haahhahaah. Cukup mujarab. Dilanjutkan dengan me time, tapi jangan bayangkan seperti kebanyakan orang, me time versiku disini sama dengan cuci-cuci, bersih-bersih kamar maupun KM, nyetrika, dan rapih-rapih. Jadi selain pikiran tenang, tempat tinggalpun nyaman.
Satu pemikiran yang terlintas, kok ternyata sekedar “me time”menghabiskan banyak waktu ya… Apa karena nyambi wassapan sama emailan? Heheheehehhe.
Ya, kalau dipikir-pikir, aplikasi chat dan jejaring sosial tidak hanya memudahkan bersosialisasi, tapi juga tanpa sadar bisa mengalihkan perhatian dari pekerjaan-pekerjaan penting. Kalau yang diperbincangkan memang sesuatu yang penting dan mendesak, gak masalah. Tapi yang sering terjadi adalah, berupa pembicaraan yang sebenarnya bisa dilakukan setelah semua pekerjaan terselesaikan. Tidak jarang juga jika satu pembicaraan yang semula penting berkembang menjadi guyonan semata.
Kalau menurutku, dengan semakin mudahnya orang berkomunikasi, kok seperti orang kapan saja bisa bertamu ya. Jaman dulu, ngobrol bisa terjadi ketika bertamu yang itupun dilakukan paling mentok setelah isya. Sekarang, orang bisa ngobrol kapan saja, mau jam sepuluh malem ataupun jam tiga pagi. Kalau cuma sekali dua kali percakapan, biasa saja. Tapi kalau sudah berpuluh-puluh percakapan, kan bisa menghabiskan waktu.
Nah. Inilah yang baru kusadari. Jadi, kemarin me time habis waktu berjam-jam ngapain aja? Oalahh. Ternyata nyambi nggosip juga. Hihihihiiiiii..
Besok-besok harus fokus.
Setiap orang hidup dengan tanggung jawab masing-masing, sesuai dengan perannya dalam kehidupan. Setiap orang juga tidak luput dari permasalahan. Kondisi inilah yang sepertinya cukup sering mengakibatkan seorang manusia suka mengeluh.
Padahal sebenarnya buat apa mengeluh? Mau dikasih episode hidup yang seperti apa juga, sepertinya manusia akan tetap mengeluh. Gak punya duit, mengeluh. Pas punya duit, pengen sesuatu yang lebih, mengeluh lagi. Bosen dengan hidup yang datar tanpa tantangan, mengeluh. Dikasih hidup yang banyak kegiatan, menyita banyak waktu-tenaga-pikiran, mengeluh juga. Lantas maunya apa?
Jadi tidak ada manfaatnya jika selalu mengeluh ketika dihadapkan pada sebuah kondisi tertentu. Memang sedang jatahnya episode tersebut. Nikmati saja, pasti ada hikmahnya.
Lagi banyak kerjaan, hikmahnya, bisa mengembangkan ketrampilan.. Syukur-syukur dapat bonus. Banyak tugas, hikmahnya, bisa belajar banyak hal, bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Dan lain-lain.
*Pelajaran bagi diriku sendiri yang akhir-akhir ini sering mengeluhkan banyak hal*
*ditulis dalam rangka bingung dengan materi yang harus dipelajari, jadi beralih menulis sebentar*
Sekedar dugaan:
Jika kemampuan membaca paperku sama dengan kemampuan membaca novel, sepertinya akan sangat memudahkan untuk melakukan penelitian ini.
*sudah mulai saturasi*
Mengeluh sama manusia, bisa-bisa malah tambah sakit hati. Lah gimana enggak, pas kita mengeluh tentang tugas yang masih kurang 75%, eh dianya malah "mengeluhkan" tentang tugasnya yang sudah 75%. Lebih parah malah, kurang 25% saja rasanya kayak masih kurang 100%. Secara tidak langsung juga dia menunjukkan kalau tugasnya sudah lebih banyak dikerjakan gak sih... Terselip rasa bangga dalam "keluhannya" itu.
Hehehehe... Iya gak?
Makanya kalau ada masalah, cool, silent. Jangan dikeluhkan kemana-mana. Gak dapat solusi juga. Apalagi obral kemana-mana lewat jejaring sosial. Kan? Curhatnya sama pemilik kehidupan saja.
Kalau ketemu persamaan seperti ini baru kepikiran, kok aku bisa sekolah lagi ya, ngambilnya jurusan teknik elektro pula, jurusan yang tidak lepas dari matematika dan fisika.
-galaumodeON-
Bagi teman-teman yang mau dapat beasiswa dikti, harus siap kalau beasiswanya tidak dikasih rutin setiap bulan. Seperti pengalaman2 penerima beasiswa tahun sebelumnya dan sekarang sesuai pengalamanku sendiri, beasiswanya baru sampai ke rekening masing-masing setelah tiga bulan lebih kuliah.
Lebihkan kesabaran dan dari awal jangan bertanya-tanya kapan beasiswa keluar. Dihilangkan saja rasa penasarannya biar menghemat tenaga. Dan jadikan ini maklum karena kita kan tinggal nerima aja, hehehhhe :D
Btw, meskipun datangnya telat begitu, tetap harus bersyukur. Alhamdulillah...
Eh tapi, spp dibalikin kapan ya?
Kenikmatan waktu luang akan bisa dirasakan ketika sebelumnya banyak deadline dalam waktu bersamaan dan singkat. Alhamdulillah, nikmatnya merebahkan badan setelah kemarin bahkan untuk tidur saja masih kepikiran macam-macam. Sekarang bisa rehat sejenak untuk besok kembali berfikir dan beraktivitas.
Kemarin aku berbicara by phone dengan seorang teman waktu kuliah dulu, adik tingkat tepatnya. Dia menanyakan bagaimana mendaftar pasca disini, beserta apa saja persyaratannya. Dia ingin melanjutkan kuliah lagi. Pertanyaanku, kenapa? dan bagaimana dengan pekerjaannya. Jawabannya adalah karena dia sudah lelah dengan pekerjaannya meskipun disana dia bergaji tinggi, selain karena dia ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan dia lebih memilih melepas pekerjaan tersebut.
Pilihan hidup. Setiap orang pasti pernah dihadapkan pada kondisi ini. Dalam memilih sesuatu seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, dan tujuan hidup.
Apakah pilihan hidup ini ada patokan benar dan salah? Tidak ada. Pilihan itu relatif bergantung pada setiap individu. Namun alangkah baiknya jika setiap pilihan hidup karena Sang Maha Pencipta.
Mungkin ibarat orang baru bangun tidur disuruh lari kali ya. Gak siap.
*Gak siap dengan deadline yang tiba-tiba numpuk
*Gak siap harus banyak-banyak baca jurnal ilmiah
*Gak siap hari senin harus presentasi
Mungkin ibarat orang baru bangun tidur disuruh lari kali ya. Gak siap.
*Gak siap dengan deadline yang tiba-tiba numpuk
*Gak siap harus banyak-banyak baca jurnal ilmiah
*Gak siap hari senin harus presentasi
Buka laptop, dan ternyata ada dua lembar kertas nyempil diantaranya. Serasa ada teriakan, baca aku wooooiiii. Senin presentasi. Hufttt.. Menghela nafas. Sabar ya paper, besok tak baca.
Berita baik hari ini adalah: Lulus matrikulasi setelah remidi. Alhamdulilah.
Ketemu pembahasan tentang sinyal. Mendadak pengen tidur.
Ya Allah
Apapun yang terjadi dalam hidup hamba, apapun ujian dari-Mu, mampukan hamba untuk tetap selalu berbaik sangka pada-Mu, mampukan hamba untuk selalu berbuat baik dan berada di jalan yang benar. Aamiin.
Ya Allah... Terima Kasih atas segala karunia-Mu. Hamba bisa mengawali pagi ini dengan tanpa kekurangan apapun. Tempat tinggal layak, alat komunikasi multi fungsi, keluarga terbaik, sahabat yang senantiasa mengingatkan hal baik (kadang aku heran dengan orang-orang yang mengeluhkan tentang orang disekelilingnya yang suka bohong bahkan menipu, alhamdulillah tidak terjadi dalam hidupku), kesempatan menuntut ilmu tanpa biaya, dan ketika aku mulai menjauh, hadir teman-teman yang mengingatkan akan Engkau. Serta pagi ini, kesempatan menghabiskan waktu dengan membaca buku yang baik sebelum berangkat ke kampus.
Alhamdulillahirabbilalamiin.
Makan. Nikmat sekali bukan? Apalagi dalam kondisi badan sehat.
Alhamdulillah, ya Allah. Atas nikmat merasakan berbagai jenis makanan. Pengen makan apa,alhamdulillah bisa. Meskipun bilangnya hemat.. Hemat.. Tapi tetep saja pas pengen makan sesuatu ya dibeli juga. Nikmat banget gak sih? Pengen jajan ya jajan aja. Masalah ada atau tidak ada duit di akhir bulan itu urusan nanti.
Pagi-pagi, belum lapar, ngemil dulu. Menjelang kuliah makan. Pulang kuliah jajan. Malam, makan lagi plus makanan ringan. Dan selama ini apa yang dipengen keturutan (iyalah kepengennya gak aneh-aneh). Alhamdulillah.
Apalagi sering melewati jakal. Kalo kata orang, bahkan sampai lulus pun, kita tidak akan bisa mencicipi semua makanan yang dijual disepanjang jalan ini.
Kalau dipikir-pikir, ini baru nikmat makan. Gimana dengan nikmat yang lain? Memang ya kita tidak akan pernah mampu menghitung nikmat yang Allah limpahkan.
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Bukan satu lebih unggul dari lainnya. Cuma soal kebutuhan, terkadang soal selera. Kalau saya, seneng dengan suasana pedesasaan yang tenang, jalanan lancar, banyak tanah lapang.
Namun berhubung banyak hal yang bisanya dilakukan di kota, seperti menuntut ilmu, ya saya pergi ke kota, :))
Di kota itu, enaknya, hampir semua hal yang dibutuhkan tersedia. Kabel power charger laptop mati, tinggal dibawa ke pusat servis pinggir jalan ke kampus. Pengen ke toko buku, tinggal naik motor sepuluh menit. Perlu servis motor, mampir aja ke bengkel pinggir jalan yang dilewati setiap hari. Cari kebutuhan rumah tangga, tersedia di swalayan terdekat. Mau makan, banyak sekali pilihan.
Tapiiii, macetnya itu lho. Bikin pusing dan geregetan. Apalagi jumat sore!
Selamat hari Jumat. Hari istimewa bagi umat islam.
Jumat ini kuliah pagi sampai jam 9. Ngerjain tugas. Pas jam satu ke kampus lagi, lah ternyata kuliah jam setengah dua kosong. Dari hari rabu gak ada kuliah doooonggg. And now, what next?
Oh ya, btw, mengenal karakter manusia memang gak akan pernah ada habisnya ya. Lingkungan baru, karakter baru. Nemu karakter yang berbeda, kalau dalam hal positif sih, its oke. Tapi kalau dalam hal negatif... Butuh waktu untuk memahami kemudian memaklumi.
Karakterku yang melankolis-plegmatis cukup sering makan ati bertemu dengan karakter blak-blakan, perfectionist, sering menyalahkan, merasa diri paling benar, dan suka protes terhadap hal kecil yang bukan esensi. Salah dikit, gak ada toleransi. Bahkan sikapku yang selow, alon-alon asal kelakon cukup terganggu dengan sikap serba cepat. Tapi sekarang, ya sudahlah. Memang wataknya seperti itu. Aku sudah cukup berani membalas komentar dan protes-protes kecil tapi sering, bukan diam saja seperti biasanya.
Hal tersebut membuatku belajar satu hal, bahwa dengan banyak berinteraksi dengan berbagai macam karakter, membuat kita semakin bisa mengkondisikan diri.
Please help me to answer this assignment:
Melihat seorang remaja pria di kursi roda, dengan lilitan perban di kepala dan lengan sebelah kanan; serta mendengar jeritan tangisan bayi; membuatku merinding, kakiku juga linu.
Mendengar seseorang merintih, sakit... Sakit... Sakit dok... Ya Allah... Sakit apa ini..., hanya bisa berbaring, tidak boleh duduk, apalagi turun dari tempat tidur. Tidak boleh makan untuk sementara waktu, dan setelah diperbolehkan makan hanya makanan halus, bubur; membuatku merasa, Ya Allah, betapa tidak bersyukurnya aku ini atas nikmat sehat. Alhamdulillah..
Aku bisa menggerakkan badan sesuka hati, mau tidur_duduk_berjalan_berlari, tidak masalah. Alhamdulillah.
Salah satu nikmat yang sering diabaikan manusia adalah nikmat sehat. Dan aku juga sering melalaikannya. Astaghfirullahaladzim.
Ada air mata disini. Disertai dengan panjatan doa. Semoga proses operasi beliau berjalan lancar, juga mohon keselamatan dan kesembuhan pada Allah SWT, yang Maha Pencipta, Maha Kuasa.
Sardjito, 19 September 2013
Agenda: Pengenalan Struktur Organisasi Jurusan, Pengenalan Dosen, Pemaparan Kode Etik Mahasiswa dan pengumuman prestasi, Kuliah Umum oleh: Vice President PT.PSN tentang satelit; Pak Tumiran, Anggota Dewan Energi Nasional; dan Direktur PT. GAMA Tech Indonesia.
Saya senang berkesempatan ikut kuliah umum ini. Dapat wawasan baru mengenai perkembangan telekomunikasi dalam hal ini komunikasi satelit, tentang kelistrikan nasional, juga bagaimana bisnis bidang IT. (ternyata) orang Indonesia itu pinter-pinter ya. Mereka tahu kalau bangsa ini sering dibodoh-bodohi oleh negara asing, mereka tahu seharusnya melakukan apa, tapi kok ya masih saja bisa dibodohi?
tanya kenapa?
-Kata Cici saat belanja di pasar swalayan tadi sore (08092013)-
Teorinya orang baik itu akan menjadi pemenang. Realitanya jadi orang baik itu ribet, susah, banyak aturan, dan sering tertinggal pada acara memperebutkan sesuatu.
Teorinya orang sabar disayang tuhan. Realitanya sudah merasa sabar tapi kok hasil yang diharapkan tak kunjung datang, dan tak jarang terlontar pertanyaan: sampai kapan aku harus bersabar?
Akhirnya menyerah. Dan beranggapan bahwa teori-teori yang ada tidak mungkin bisa terealisasi dalam kehidupan, hanya sekedar kalimat pemanis agar hidup tidak hambar.
Padahal teori tidak akan pernah ada jika belum terbukti. Pepatah tidak akan pernah tercipta tanpa pengalaman panjang.
Teori-teori itu benar adanya, hanya saja kita terlalu ingin cepat menyimpulkan. Hanya orang-orang yang percaya, tangguh, berusaha, berjuang dengan sungguh-sungguh, kuat_sehingga bisa menyelesaikan semua ujian_ yang mampu membuktikan kebenarannya.
Pertama.
Udah kerja toh, kenapa resign, trus ngapain kuliah lagi?
Kedua.
Dari jurusan apa sebelumnya, kok... gak ke ITB aja?
Yahh.. Inilah pilihan saya. It's my choice.
Rasanya akhir-akhir ini hidupku berjalan begitu saja. Gak sempet berhenti untuk sekedar mengistirahatkan pikiran. Penuh. Tanpa perencanaan, tanpa target, yaudah, kalau waktunya kerja ya kerja, saatnya resign ya pindah ke jogja, jadwalnya kuliah ya kuliah. Tanpa persiapan, nanti kuliah apa, ada tugas atau gak, apa yang harus dipelajari dulu biar nyambung dengan penjelasan dosen nanti, aku tidak memikirkannya. Yang penting berangkat. Bahkan saat ini aku salah jadwal dooong. Aku pikir jadwalnya seperti kemarin jam tujuh lima belas. Eh ternyata jadwal hari ini jam delapan empat lima. Tiwas udah panik karena nunggu BRT di shelter bandara lamaaaaaa banget. Eh ternyata aku justru kepagian. Aku baru tahu kalo salah jadwal dikasih tau ida, pas masih transit di shelter bandara.
Juga kapan aku pindah ke kosan, kapan motor datang, kapan belajar, kapan mengerjakan tugas yang sudah lewat, kapan ambil barang2 yang dibutuhkan dari rumah, kapan beli buku, kapan buat email kampus, kapan instal-instal tools,kapan buat program, kapan...
Ah, aku butuh jeda sejenak untuk merencanakan pelaksanaan itu semua, untuk memetakan hidupku ke depan, seenggaknya untuk esok hari.
Hari pertama di jogja. Untuk kuliah. Aneh ya, aku gak persiapan apa-apa selayaknya mahasiswa baru. Baru selesai urusan pekerjaan kemarin. Belum sempat mikirin tentang gimana kuliah, tadi pagi langsung berangkat. Yang penting sampe jogja dulu. Hari-hariku akhir-akhir ini, meminjam istilah dewi lestari, adalah tanpa jeda. Hanya dua kegiatanku: kerja dan tidur. Jadi belum bisa fokus ke kuliah. Semoga setelah ini kegiatanku lebih variatif. Dan untuk hari pertama kuliah besok, setelah sepekan membolos, semoga lancar terkendali. Amiin.
Pekan depan saat-saat terakhirku kerja. Semoga setelah itu aku bisa melakukan hal-hal yang sudah aku kangeni: Baca novel, corat-coret, ketak-ketik apa yang ada di pikiran, melamun, berlama-lama di gramedia, baca Qur'an tiap hari, bisa sering solat sunnah, banyak tidur pas hari libur, jalan-jalan, bersosialisasi dengan teman-teman meskipun sebatas di dunia maya soalnya dua bulan ini aku jadi antisosial, juga merasakan sinar matahari di waktu senja.
Oh ya, Alhamdulillah, aku termasuk penerima beasiswa bppdn dikti. Kampus sudah menanti. Gak nyangka jadi mahasiswa lagi.
Apa saja yang terlintas dibenakmu hari ini?
-beasiswa kapan pengumuman?
-dikti geje
-resign atau gak? Kapan?
-kenapa sih registrasi buat jalur bppdn gak setelah ada pengumuman aja?
-guru besar itb yang wakil menteri itu ditahan kpk? Percaya gak percaya
-ada toh manusia gerobak. Nah, kalo liat kayak gini baru nyadar bahwa nikmat Allah yang diberikan kepadaku itu sangat sangat sangat banyak sekali.
-konflik di mesir. Apa yang bisa kulakukan selain berdoa?
Perasaanku sekarang campur aduk. Seperti sedang berada dalam persimpangan yang banyak cabangnya. Mau melangkah ke kiri, ke kanan, lurus, kearah jam sebelas, atau kearah jam satu.
Pasti ada yang salah dengan hatiku. Ini malam sepuluh terakhir ramadhan, dan aku merasa biasa saja.
Aku seperti tidak mengenal diri sendiri. Untuk apa aku melakukan semua ini? Hidup bukan cuma untuk menunggu hari sabtu minggu kan?
2). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3). Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
4). Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan
5). Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
(Q.S. Al-Qadr)
-malam 23 ramadhan 1434 H-
Apappun keadaamu, seterpuruk apapun, tetaplah berusaha dan berdoa. Allah akan memberi jalan keluar.
Bagusnya, waktuku jadi gak terbuang percuma, dapat ilmu baru tentang tools pengolah data, tentang bagaimana proses penggodokan site baru, merasakan dinamika hidup pekerja telco, nambah temen dari berbagai tempat dan latar belakang, dan dapat pengalaman baru. Pekerjaan ini cocok bagi yang sedang dilanda galau, karena selain bisa memperoleh manfaat seperti diatas, ia juga sekaligus bisa memperoleh obat galau. Ketika bekerja, dijamin galaunya hilang. Lha gimana enggak, pas kerja kemungkinan kecil bisa inget hal lain.
Tapi bosen. Dari pagi sampe malem di depan laptop terus. Setiap hari mengolah data yang sama meskipun ada saja hal aneh yang terjadi. Gak bisa main kecuali pas hari libur, itupun kalo gak ada panggilan ngantor. Waktu baca novel berkurang drastis. Aku kangen main ke gramed dari habis maghrib sampai tokonya mau tutup.
#Lebay
Ya Allah
Bahkan dalam sembahyang pikiranku masih riuh mengingat pekerjaan, urusan duniawi
Mohon ampun-Mu.
Aamiin.
Lebih baik capek untuk sesuatu yang bermanfaat, daripada untuk main-main doang.
Ramadhan sudah menginjak hari kesembilan. Dan aku hanya melewatkannya begitu saja. :(
Tarawih pertama di masjid kantor. Buka puasa hari pertama juga makan tajil di masjid kantor.
Selamat datang bulan ramadhan.
Semoga saya bisa memanfaatkan bulan penuh hikmah ini dengan optimal. Gak ada waktu yang terbuang sia-sia. Gak ada perbuatan yang gak bermanfaat. Gak ada perkataan mubadzir. Gak ada penyakit hati. Aamiin.
Ternyata, istirahat itu akan terasa lebih nikmat, jika sebelumnya kita sudah bekerja seharian, sehingga capek banget, lelah, juga letih. Jadi berhargaaaaaa sekali yang namanya waktu istirahat.
Biasanya kan waktu "gak ngapa-ngapain"ku banyak ya. Ketika bekerjapun aku seperti gak ngapa-ngapain, karena memang load kerjaannya sedikit. Saat bekerja bahkan aku bisa nyambi baca-baca, ngeblog, browsing, nonton tv, tiduran, dan jalan-jalan keluar. Pas sampai kosan jadi bingung mau ngapain. Apalagi jam pulang kerjaku dua jam mendahului matahari terbenam.
Efeknya, aku jadi sering menunda-nunda pekerjaan. Nanti sajalah ngerjainnya, toh nanti malam gak ada acara. Besok pagi ajalah, sebelum kerja kan bisa. Dan masih banyak lagi alasan lain.
Dan kalau sebelumnya terkadang muncul rasa bersalah jika mau tidur, kayak belum berhak istirahat gitu berhubung seharian gak ada sesuatu yang sudah dilakukan yang bermanfaat, sekarang gak ada lagi perasaan semacam itu. Karena tidur adalah HAK SAYA setelah seharian penuh bekerja.
Ah pokoknya istirahat lebih terasa nikmat jika badan sudah capek banget.
Ini benar-benar postingan yang tidak penting. 100% berisi curahan hati pemilik blog.
: aku pengen pulang. pengen tidur. membersihkan badan, pake lotion, duduk diatas tempat tidur, bersandar, dengan kaki lurus, rileks, lampu kamar redup, melamun, membaca, corat-coret. sampai tertidur.
.:. diantara teman-teman yang jam segini masih bekerja sedangkan saya tidak bisa memantu apa-apa. feel useless, :(
Kemarin dapat kabar. Alhamdulillah, kabar baik. Semoga berlanjut dengan kabar baik yang lain lagi. Aamiin.
Memang ya, kalau Allah sudah menghendaki jadi, maka jadilah. Ketika belum saatnya, meskipun kita sudah sangat menginginkannya dan sudah begitu mengusahakannya, ya apa yang kita cita-citakan belum bisa dicapai.
Jika sudah saatnya, mudah saja dicapai, pada waktu dan tempat yang tidak terduga, sampai bisa membuat seseorang terkejut dan tidak menyangka.
Seperti saya yang dalam dua pekan terakhir ini merasa terkejut dengan perubahan yang bisa dikatakan tiba-tiba. Terkejut, tidak menyangka bahwa apa yang saya inginkan selama ini akhirnya tercapai dengan usaha yang cukup mudah dan dalam waktu sangat singkat. Saya ingin pindah kerja di tempat lain agar memperoleh pengalaman dan wawasan yang lebih banyak. Alhamdulillah sekarang menjadi nyata.
Dan kemarin datang kabar yang menandakan bahwa selangkah lagi, jika pada tahap akhir nanti saya lolos, keinginan saya yang lain terwujud.
Ya, Allah tidak kemana-kemana. Allah selalu ada. Hanya saja Ia tidak selalu berkehendak mengabulkan setiap permintaan. Berdasarkan pertimbangan yang sangat cermat demi kebaikan semua.
Inilah kenapa aku tidak suka berada disini. Jadi cewek sendiri. :(
Ah, ya... Sudah lama saya tidak merajut. Apa kabar dengan proyek saya yang belajar merajut setiap hari? Padahal baru sampai belajar merajut hari ke-2 yang saya posting disini. Waktu- waktu bisa merajut sekarang terasa begitu langka dan berharga.
Bagi yang ingin melihat karya rajutan, dan siapa tahu ingin membelinya, bisa klik ke lineyacraft.blogspot.com :)))
Just do it.
Tenang Ma,
Allah bukannya tidak tahu, apalagi tidak perduli.
Ia bahkan jauh lebih tahu apa yang kamu butuhkan, apa yang terbaik untukmu. Allah tidak akan menzholimi hambaNya. Allah Maha Adil.
Lantas kenapa masih tidak ada jalan terang?
Bukan tidak ada, belum ada.
Aku sudah cukup menunggu lama.
Kamu meragukan-Nya? Dimana iman yang katanya ada dalam hati? Satu hal yang pasti, Allah mengikuti prasangka hambaNya. Bukankah hati akan terasa lebih lapang jika kita berkata, "aku tidak tahu apakah ini musibah atau bukan. Aku hanya berbaik sangka pada Allah."*?
*dari buku Dalam Dekapan Ukhuwah karya Salim A. Fillah
Mendekati saat-saat terakhir, dadaku semakin sesak. Ya Allah, kuatkan hamba.
Langit runtuh.
Sebongkah hati hancur berkeping-keping.
Air mata tak berhenti mengalir.
Dada sempit, sesak, sulit bernafas.
Tidur tidak nyenyak.
Sesal, sedih, kecewa.
#patahhati
Lantas kenapa?
benang, hakpen, dan hasil tusukan dasar |
Mulai kemarin saya belajar merajut lagi. Dulu udah pernah belajar, tapi gak sabar. Pengennya langsung bisa menghasilkan sesuatu, seperti tas, kotak hape, dompet, gelang, ataupun bros.
Padahal belajar merajut itu harus bisa tusuk dasar nya dulu. Dan ketika belajar tusuk dasar, aku bosen. Akhirnya berhenti. Insyaallah sekarang mau belajar lagi. Serius. Kalo udah bisa tusuk dasar, baru bisa baca pola dan bisa membuatnya.
tusuk tunggal, tusuk ganda, tusuk triple |
Pada dasarnya merajut itu gak susah. Hanya butuk kesabaran, ketelitian, dan ketekunan.
Setelah belajat tusuk dasar, hari ini aku bisa membuat bunga dan daun.. :)
Bunga ini bisa dibuat hiasan jepit rambut ataupun bros.
bunga |
Buang saja kotak itu, yang berisi perasaan bersalah.
gambar dari sini
Bukan aku tidak mengerti isyarat-isyarat itu. Aku tahu, setiap tindak-tandukmu mengacu pada kesukaanku. Bahkan tiba-tiba kau mampu menghabiskan beberapa bacaan novel. Padahal sebelumnya kau mempertanyakan, untuk apa membaca novel? Hanya untuk dibohongi saja? Temanmupun sampai heran, kau, yang menurutnya berprinsip baja, bisa dengan segera mengubah selera.
Namun aku hanya diam.
Maafkan, pintu hatiku masih tertutup ragu.
"Katakan pada hatimu bahwa takut menderita itu lebih buruk daripada menderita itu sendiri. Dan bahwa tidak ada hati yang pernah menderita saat ia mengejar mimpi-mimpinya, karena setiap detik dari pencarian itu adalah detik perjumpaan dengan Tuhan dan dengan keabadian."
"Yang masih perlu kau ketahui adalah: sebelum sebuah mimpi terwujud, Jiwa Buana menguji semua yang telah dipelajari di sepanjang perjalanan. Ia melakukan hal ini bukan karena ia jahat, tapi supaya kita mampu --sebagai tambahan untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita-- menguasai pelajaran-pelajaran yang kita tekuni saat kita bergerak menuju mimpi itu. Itulah titik saat kebanyakan orang menyerah. Itulah titik saat, seperti yang kami ucapkan dalam bahasa gurun, orang mati kehausan ketika pohon-pohon palem sudah terlihat di cakrawala.
"Bila kau memiliki harta yang sangat benilai di dalam dirimu, dan mencoba untuk memberitahu orang lain tentang hal itu, jarang ada yang percaya."
"Hanya ada satu hal yang membuat mimpi tak mungkin diraih: perasaan takut gagal."
gambar dari sini
Perasaan ini sukar untuk dikatakan.
Kalau aku bisa, apa yang kalian mau pasti sudah kulakukan. Tujuan kita sama, tapi jangan paksa saya untuk sampai kesana saat ini juga.
Bantuan kalian saya hargai, tapi tolong, pahami bahwa setiap orang diciptakan berbeda. Setiap orang tidak harus menempuh cara yang sama untuk mencapai tujuan, termasuk aku tidak bisa menggunakan cara kalian.
Ah, sudahlah. Aku hanya merasa bersalah.
gambar dari sini
Ternyata pilihanku kemarin malam untuk ngeblog daripada belajar, bukan merupakan sebuah kesalahan. Lha wis, kalaupun aku belajar tentang materi-materi tersebut, toh tidak keluar di ujian tadi pagi. Soal-soalnya benar-benar diluar prediksiku. Gak nyangka kalau soal yang keluar tentang osilator, astable multivibrator, bistable multivibrator, jenis IC JK FF, flip-flop, dll.
1. Kamera
gambar dari sini
2. Mesin Jahit
gambar dari sini
3. Sepeda mini
gambar dari sini
4. Rak Buku
gambar dari sini