Saya lagi senang membuat fiksi mini atau cerita mini. Jadi sabtu ini saya memberanikan diri mengikuti lomba CERMIN @bentangpustaka, dengan tema: YOGYAKARTA. Dan berikut Cerita Mini yang barusan saya kirimkan:
“Bapak, lebih baik ikut saya saja. Ndak usah bekerja lagi.” Kata Yanto, yang sedang membujuk Suwarno
untuk kesekian kalinya agar berhenti bekerja. Rupanya menjadi anak seorang abdi
dalem dan berada di sekitar keraton sejak kecil tidak lantas membuat hati Yanto
terikat dengan kediaman para raja tersebut. Sampai saat ini, ketika hidupnya
sudah mandiri, dan bisa dikatakan sudah mapan, ia masih tidak mengerti jalan
pikiran Suwarno yang masih mau menjadi abdi dalem tanpa pamrih, meskipun
tersedia pilihan lain yang menurutnya jauh lebih bagus.
“Ndak perlu le,
bapak senang mengabdi di keraton. Memang tempat tinggal bapak masih seperti ini,
kecil, dan ndak banyak isinya. Tapi
dengan mengabdi, hidup bapak selalu dilimpahi keberkahan.” Jawab Suwarno sambil
menanggalkan blangkon dan jariknya.
“Keberkahan seperti apa?” Yanto akhirnya berani
mempertanyakan setelah sebelumnya hanya memendam.
Sekarang giliran Suwarno yang bertanya dalam hati, apa yang
sebenarnya dipelajari Yanto di sekolah tinggi? Apakah sekedar materi?
“Kamu bisa sekolah tinggi, itu salah satu berkahnya le.” Suwarno ingin menjawab begitu. Namun
mulutnya masih terkunci. Suwarno sudah berjanji pada salah satu sahabat sultan
yang sering sowan ke keraton agar tidak memberitahu Yanto bahwa ia yang
membiayai kuliahnya di kota pelajar ini. Jadi sampai sekarang, yang Yanto tahu,
ia mendapat beasiswa.
***
Meskipun saya mengirimkannya hanya beberapa menit sebelum waktu habis, semoga saja cerita ini bisa diterima, :))
0 komentar