Berjuang Sampai Akhir

By norma - 2/18/2014 10:54:00 PM

Tahun kemarin, ketika keponakanku yang lulus SD galau parah hanya karena nilai UN-nya 29 koma dari nilai tertinggi 30, aku berkomentar tanpa beban, "Ya Allah dek, nilai 29 koma kan itu sudah bagus, gak perlu sedih :)) ..." sambil berusaha menghiburnya. Dalam hati aku tidak mengerti kenapa dia sedih padahal sudah mendapatkan nilai tinggi.

Sekarang, aku mengerti perasaannya. Memperoleh nilai yang nyaris sempurna ternyata nyesek juga. Iya sih sudah tergolong nilai tinggi. Tapi itulah masalahnya. Sayang banget kan kalau nilai kita kurang nol koma saja untuk memperoleh nilai tertinggi. Mungkin sama halnya dengan lebih nyesek perolehan suara yang hanya selisih satu suara dibanding dengan ribuan suara dalam pemilihan wakil rakyat.

Ada satu mata kuliah yang kurang nol koma delapan (0,8) saja untuk aku dapat nilai A. Sayang banget kan kurang sedikit... bisa dikatakan kemampuanku sama dengan mahasiswa yang masuk kategori nilai A (eh bener gak ya), tapi aku dapat nilai berbeda. Padahal waktu kuliah sarjana dulu aku beberapa kali mengalami kejadian seperti ini. Bahkan pada satu mata kuliah, kurang 0,3 saja aku bisa mencapai nilai A. Ah, ternyata aku belum bisa mengambil pelajarannya.

Kalau dipikir-pikir lagi sekarang, saat mengerjakan ujian mata kuliah ini, aku memang kurang berupaya sampai selesai. Menjelang waktu berakhir, usahaku juga hampir habis. Asal mengerjakan. Padahal untuk soal terakhir itu, sebenarnya ada sesuatu yang bisa kutambahkan untuk membuat penuh jawaban. Tapi pada waktu itu aku justru sudah merasa puas dengan jawaban yang ada. Hffftt...

Hikmahnya adalah, kita harus bejuang sampai titik darah penghabisan, mengeluarkan kemampuan terbaik, mengeluarkan semua pengetahuan yang dipunyai, dan juga tidak mudah merasa puas.

Yah. Sudah. Tetap bersyukur. Cukup jadikan ini sebagai pelajaran, bukan penyesalan berkepanjangan. :-D
#ntms

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar