Tidak terasa sudah sepuluh bulan sejak aku sedikit sibuk
mengumpulkan berkas pendaftaran masuk kuliah di Pasca Sarjana UGM. Rasanya baru
kemarin rieweh minta surat rekomendasi dosen, cari tes TOEFL, dan yang paling
sulit adalah cari tes TPA. Alhamdulillah, akhirnya aku lolos dan sekarang aku
sedang memasuki perkuliahan semester dua. Disini aku ingin membagi sedikit
pengalamanku mempersiapkan syarat dan ujian masuk pasca sarjana, terutama ketika
sudah sibuk cari tempat tes TPA agar memperoleh sertifikat, eh ternyata kalau
gak punya sertifikatnya tidak apa-apa, tapi wajib ikut tes masuknya.
Ketika mengumpulkan berkas-perkas persyaratan pendaftaran
Pasca Sarjana UGM, pada awalnya aku tidak tahu kalau pendaftar diperbolehkan
untuk tidak menyerahkan sertifikat TPA dan TOEFL pada saat pengumpulan
berkas-berkas persyaratan. Setahuku adalah bahwa semua berkas persyaratan
termasuk sertifikat TPA danTOEFL harus sudah dikumpulkan ketika penyerahan
berkas. Otomatis, sebelum batas waktu penyerahan berkas aku sudah harus
memperoleh kedua sertifikat tersebut. Aku punya sertifikat TOEFL, tapi bukan
termasuk yang diperbolehkan universitas karena yang diminta adalah TOEFL ITP di
universitas tertentu dan AcEPT UGM. Jadi mau tidak mau aku harus ikut tes TOEFL
lagi, dan juga TPA untuk memperoleh sertifikat sebagai syarat pendaftaran
pascasarjana UGM.
Rencana pertamaku adalah mendaftar TOEFL di UNDIP yang dekat
dengan tempat domisiliku pada saat itu. Namun tes untuk waktu terdekat kuotanya
sudah penuh. Kalau ikut tes bulan depan, waktunya tidak mencukupi. Lantas aku
mencoba ikut TOEFL di UNNES. Tapi sayang yang mendaftar tidak ada dua puluh
orang sehingga lembaga bahasa UNNES tidak mengadakan tes TOEFL ITP dalam waktu
dekat. So, kesempatanku yang terakhir untuk mengikuti tes TOEFL di tempat yang
terjangkau (dekat dengan domisili) bagiku adalah di lembaga bahasa UGM sendiri,
yaitu tes AcEPT. Alhamdulillah aku bisa mendaftar dan mengikuti tes ini dengan
lancar sehingga dalam dua pekan setelah tes aku sudah memegang sertifikat
AcEPT. Namun yang membuat panik adalah.... ketika mendaftar tes TPA di UGM yang
bernama tes PAPs, dua kali aku kehabisan kuota! Aku sempat kecewa berat pada
diri sendiri kenapa lebih mempercayai perkataan seorang teman yang mengatakan
bahwa pendaftaran PAPs online baru dimulai pada jam sembilan pagi. Padahal aku
tidak melihat pengumuman itu secara langsung, dan sebenarnya aku ragu dengan
perkataan temanku itu. Tapi entah kenapa, aku percaya saja sehingga aku baru
mendaftar PAPs pada jam sepuluh pagi. Dan... kuota sudah penuh! Aku kecewa
berat. Kenapa aku tidak mengikuti kata hatiku yang bilang kalau lebih baik
mendaftar pada hari pendaftaran pukul 00:01. Aku kecewa berat karena tes TPA ini jarang
diadakan. Kapan lagi dapat kesempatan kalau begini.Tapi ya sudahlah.
Pelajaran yang bisa diambil adalah, jangan mudah percaya
dengan perkataan orang jika tidak ada buktinya langsung.
Aku mulai berhitung dengan semua kemungkinan yang ada. Aku
harus ikut tes PAPs yang akan diadakan lagi dua pekan kemudian. Hanya itu
kesempatanku satu-satunya. Dan apa yang terjadi ketika pendaftaran tes PAPs
berikutnya? Lagi-lagi aku kehabisan kuota! Dan lagi-lagi aku tidak mengambil
pelajaran untuk mendaftar pada pukul 00:01. Ketika itu aku mendaftar kira-kira
pukul delapan pagi, sesaat setelah sampai di kantor. Kali ini aku tidak hanya
kecewa, namun juga dilanda kekhawatiran bagaimana jika aku tidak bisa
memperoleh sertifikat TPA! Aku sangat takut apalagi waktu batas pendaftaran
semakin dekat. Aku mulai berfikir aneh dan berandai-andai, seandainya sabtu
kemarin aku ikut TPA Bappenas juga di salah satu universitas di Solo, tidak
hanya mengandalkan tes PAPs. Namun segera kutepis pikiran seandainya itu. Aku
mulai mencari jadwal tes TPA Bappenas dalam waktu dekat. Aku mulai bertanya
dengan tim Bappenas by telpon mengenai prosedur pendaftaran sampai berapa lama
sertifikat keluar. Meskipun tes ini berlokasi di Jakarta, aku tetap berencana
untuk berangkat tes. Beberapa teman yang berdomisili di Jakarta mulai kuhubungi.
Demi sebuah sertifikat TPA.
Ini adalah kesempatan terakhirku. Setelah itu, tidak ada
waktu lagi. Pendaftaran akan tutup.
Aku hampir transfer biaya tes TPA Bappenas sebelum akhirnya
aku menemukan website yang menyebutkan bahwa bagi yang belum mempunyai sertifikat TPA dan TOEFL diwajibkan mengikuti
tes masuk UGM. Halaman web ini sekilas tampak sama dengan web persyaratan
yang sudah seringkali aku baca. Satu perbedaan yang kecil namun berdampak besar
adalah ada tanda bintang diatas persyaratan sertifikat TOEFL dan TPA. Aku
telusuri arti tanda bintang itu, yang ternyata memberi keterangan bahwa bagi
yang belum memiliki sertifikat wajib mengikuti tes UGM. Dan setelah aku
telusuri lagi, aku menemukan keterangan yang menyatakan bahwa tes masuk UGM itu
ya terdiri dari tes TPA dan TOEFL. Kemudian muncul pertanyaan di benakku, jadi
aku gak harus menyertakan sertifikat-sertifikat itu ketika mengumpulkan berkas
pendaftaran?
Kok aku baru nemu keterangan ini ya? Ternyata halaman web
tersebut adalah web yang ditujukan untuk pendaftar beasiswa BPP-DN Dikti. Oh...
jadi halaman web yang sebelumnya jadi rujukanku adalah untuk pendaftar umum
pasca sarjana?
Alhamdulillah, dengan ini berarti aku tidak perlu tes TPA di
tempat lain. Meskipun dengan konsekuensi skor TPA ku nanti harus diatas standar
yang disyaratkan. Setidaknya aku tidak perlu transfer biaya pendaftaran TPA
Bappenas. Aku tidak perlu tes ke Jakarta dari Semarang. Aku tidak perlu
merepotkan teman-temanku yang di Jakarta. Dan yang terpenting, kekhawatiranku
sedikit berkurang.
Baru setelah semua berkas terpenuhi, aku berani
mendaftar online. Setelah itu aku kirim berkas persyaratan ke kampus.
11 komentar
kak, boleh balas cepat ga? aku mau daftar pascasarjana ugm nih, tapi bingung, karena sekarang aku belum punya sertifikat TPA, yg aku punya cuma sertifikat toefl aja, yg buat aku bingung adalah prosedur pendaftaran maba secara online, disitu ada kalimat "susulan dokumen setelah submit tidak akan diproses" jadi apa tidak apa2 kalau aku daftar online tp belum mempunyai sertifikat TPA? dan apa website yg kakak sebutkan di atas yg memuat bahwa "bagi yang belum mempunyai sertifikat TPA dan TOEFL diwajibkan mengikuti tes masuk UGM" ? oh ya satu lagi, setelah kita mendaftar online kita memang harus mengirimkan berkas sebanyak 2 rangkap ke kampusnya kan, kak? terimakasih.. mohon jawabannya
BalasHapusDear Dyah,
HapusSetiap tahun, bahkan setiap semester, peraturan ataupun persyaratan pendaftaran masuk pascasarjana UGM berbeda-beda. Setahu saya, mulai tahun kemarin, tidak ada tes masuk serentak. Biasanya tes masuk serentak ini materi yang diujikan adalah TOEFL dan TPA. Jadi kalau kita belum punya dua sertifikat tersebut, kita masih bisa daftar online, dengan syarat harus mengikuti ujian serentak tersebut. Nah, tapi karena mulai tahun kemarin tidak ada tes serentak ini, jadi setiap calon maba sudah harus punya kedua sertifikat tsb. Tapi saya kurang tahu persyaratan masuk untuk tahun ini. Untuk lebih jelasnya silahkan telpon bagian DAA, sekaligus bisa langsung menanyakan berapa banyak berkas yang harus dikirim ke kampus.
Good luck dyah, semoga nanti bisa masuk kampus UGM. Aamiin.
Senasib dengan Mba Dyah.
Hapusmas aku dari pekanbaru, dan rencananya mau lanjut kuliah di pascasarjana UGM. mas ada recomendasi tempat kostan pria yang strategis dari kampus pascasarjana, dengan harga terjangkau gitu. kalau mas berkenan di review secara lengkap. mohon bantuan infonya .
BalasHapusKalau kosan yang dekat kampus, di daerah Pogung. Kalau kosan yang harganya terjangkau, biasanya kosan yang agak jauh dari kosan sih, seperti di Jalan Kaliurang yang di daerah atas. Thanks.
HapusMba norma
BalasHapusSaya mau tanya kalo nilai toefl memenuhi syarat sementara skor TPA tdk memenuhi , apakah ttap diterima atau gmn mba ?
Dicoba saja dikumpulkan toefl dan tpa nya, untuk angkatan saya, ada yang nilai toeflnya belum memenuhi tapi bisa diterima. Tapi sebelum lulus, skor toefl dan tpa harus terpenuhi semua. Karena salah satu syarat untuk daftar pendadaran adalah toefl dan tpanya sudah memenuhi skor yang telah ditetapkan.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmbak mau nanya kalo test bidang stdi yang biasanya di ujiankan ttg apa ya?
BalasHapusMas.. Ada no kontak orang UGM.
BalasHapusSaya juga kiota oenuh terus..
kak,mau tanya saya mau mendaftar dosen tetap non pns tetapi kurang syarat test tpa
BalasHapusklu test tpa secara online masuknya apa ya?
terima kasih