prasangka oh prasangka

By norma - 4/13/2011 12:23:00 AM

Pantas Allah melarang berprasangka. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang diantara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Hujurat: 12)
karena, disangka yang bukan-bukan itu memang tidak mengenakkan. "prasangka kan bisa bener..." kata sebagian orang. iya, tapi itu bisa satu banding seribu.

gak nongol di sebuah rapat aja, pengurus lain udah mikir yang macam-macam. gak komitmen lah, gak bener lah, gak bertanggungjawablah, padahal belum tahu alasan yang jelas dan  benar. bisa saja kan sakit. tapi, dengan alasan sakit pun, kadang masih gak dipercaya. dan ada aja yang berprasangka, sakitnya gak bener-bener sakit kali... sakit ringan yang seharusnya masih bisa datang rapat.

atau datang telat, udah ijin sebelumnya, pas nyampe dicuekin, dijutekin. karena telat. mikirnya, telat pasti karena gak serius, gak niat. telat berarti tidak bertanggungjawab. padahal belum nanya datang telat kenapa. bisa juga kan, ada hal mendesak yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.

gak ikut sebuah event, dibilang apalah... lebih mementingkan urusan dan kesenangan sendiri daripada orang banyak. padahal gak ada yang ngasih tahu ada event itu. ya nanya lah,, masa' harus dikasih tahu dulu. ye, wong gak ada angin gak ada hujan, mana kepikir pertanyaan seperti itu.

dalam sebuah tim. nawarin diri nih, ada yang bisa dibantu atau gak. eh, malah disinisin. yah, nawarin bantuan baru sekarang. kenapa gak dari kemarin-kemarin. lah, masih mending ini masih menawarkan bantuan. orang yang gak perduli, sama orang yang nawarin bantuan meski telat, kok lebih dijutekin yang nawarin bantuan yaa. yang gak peduli, gak diapa-apain sama sekali tuh. dapat sanksi sosial aja enggak.

gak bales sms, udah marah-marah duluan. padahal memang baru buka sms, habis dalam perjalanan.

gak ngangkat telpon, dikira menghindar. padahal hapenya ketinggalan.

diem, gak ngomong, dikira lagi marah. padahal sedang berfikir dan merenung mencari solusi.

sakit karena kecapekan, dibilang sakit karena mikir terlalu dalam. yah, siapa juga yang mikir dalem, apalagi mikir aneh-aneh.

tulisan ini bukan bermaksud apa-apa. hanya menggambarkan betapa tidak nyamannya mendapat prasangka buruk, sehingga diri ini lebih fokus pada prasangka baik.

ya Allah, jauhkan hamba dari berprasangka buruk. aamiin.

*ditulis 30 Agustus 2010

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar