The Billionaire, Keren!

By norma - 3/21/2012 10:16:00 PM



Tadi malam saya nonton film Thailand, judulnya The Billionaire. Bagus. Kereeeeeeen. Saya tidak tahu sutradara dan pemerannya siapa saja, tapi yang jelas,  pemain utamanya, sebagai Top Ittipat adalah aktor di film succeed juga.

Awal cerita mengisahkan Top Ittipat yang mencoba meyakinkan petugas Bank agar mau memberinya pinjaman uang untuk modal usaha. Dia hanya mengandalkan kisah perjuangannya dalam memulai usaha. Dan kisah yang diceritakan top tersebut menjadi cerita dalam film ini. 

Saat berumur 16 tahun, Top kecanduan game online. Bagusnya, Top gak sekedar main. Tapi juga menghasilkan uang dalam game online tersebut, dengan memperdagangkan senjata yang dimiliki oleh lakonnya di game. Keenakan dapat uang dengan begitu mudahnya, cukup bermain game online saja, Top jadi tidak tertarik dengan sekolah. Sampai dia tidak lulus dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Negeri. 

Karena Top bisanya masuk Universitas Swasta yang biaya hidupnya selangit, Top sempat dimarahi orang tuanya. "Kenapa gak belajar dengan benar agar bisa diterima di Universitas Negeri, kalau Universitas swasta kan mahal banget", begitulah kira-kira complain orang tuanya. namun bagaimanapun juga, orang tua tetaplah orang tua yang tidak bisa begitu saja membiarkan anak. Akhirnya ayah Top memberikan banyak uang sebagai biaya masuk universitas, dan meminta agar Top belajar dengan sungguh-sungguh, dan dapat lulus universitas. Tapi uang tersebut ditolak Top, karena merasa bisa membiayai kuliah sendiri.

Namun, ternyata uang direkening Top masih jauh jika dibandingkan uang kuliah. Dan ketika akan bermain game lagi demi mendapat uang, akun dia sudah diblok. Akun anda diblokir karena telah menggunakannya untuk kepentingan komersil. Nah lho. Sekarang gimana cara dapat uangnya?

Top memilih untuk menggunakan uang yang masih dipunyainya sebagai modal berdagang DVD player. Gagal.

Top bisa masuk universitas dengan menggadaikan jimat orang tuanya. Meskipun sudah kuliah, pikiran dia adalah bisnis dan bisnis. Waktunya digunakan untuk mengamati apa yang bisa menjadi bahan bisnis. 

Melihat mesin penggoreng kacang otomatis, Top langsung membelinya, dan bertekad jualan kacang. Survey kesana kemari bagaimana membuat kacang yang enak, Top bisa membuat kacang enak yang tidak kalah dengan yang dijual di pecinan.

Bisnis penjualan kacang dimulai. Top memilih lokasi berjualan di mall. Kurang laku.

Tidak menyerah, Top tetap berusaha agar kacangnya bisa laku. Dia terus mengamati penjual-penjual dipasar bagaimana mereka menjual dagangannya. Dan Top mendapat inspirasi bahwa lokasi menentukan prestasi.

Lokasi jualan kacagnya dipindah tepat dipintu mall. Tidak mudah pindah tempat. Tapi Top tidak menyerah. Kacangnyapun laku.

Hambatan datang, asap mesin penggoreng kacangnya mengotori atap mall. Top dilarang jualan di mall tersebut. Tidak putus asa, Top mengecat sendiri atap mall yang kotor karena asap mesinnya. Tidak berhasil.

Orang tua Top memutuskan untuk pindah ke China. Top tidak mau ikut. Di Thailand Top bersama pamannya, yang selama ini selalu ada untuk dia. Ketika jualan kacangpun pamannya selalu setia membantu.

Masih punya ambisi untuk berbisnis, Top beralih dari jualan kacang menjadi jualan rumput laut goreng. Tidak mudah dalam membuat rumput laut goreng menjadi enak, layak makan sehingga layak jual. Top menghabiskan berkardus-kardus rumput laut untuk percobaan, dan semuanya gagal. Tidak putus asa, Top tetap percaya bahwa dia akan berhasil. Dalam percobaan membuat rumput laut goreng tersebut, paman Top, satu-satunya keluarga yang dimilikinya dan selalu menemaninya, pingsan.

Selama paman di rumah sakit, Top mencoba menggoreng rumput laut sendiri. Setelah semua rumput laut habis, Top tetap mencoba menggoreng rumput laut yang tampak tidak meyakinkan, karena bungkusnya sudah terbuka dan kehujanan. namun justru Top berhasil menggoreng rumput laut yang enak. 


Masalah agar rumput laut awet, diselesaikan Top dengan bertanya dengan dekan fakultas pangan di sebuah universitas. Salut sama keberanian Top. Kalau saya, ke universitas yang saya bukan mahasiswanya saja, takut dan malu. Salut sama mental Top yang berani dan tidak mudah menyerah.

Dan jualan snack rumput laut di mall pun sangat laku. Bisalah, dapat satu juta baht per tahun. Tapi uang segitu tidak cukup untuk membayar utang orang tuanya yang mencapai empat puluh juta baht!

Memutar otak, mendengarkan rekaman dosen2nya ketika kuliah dulu, Top mendapatkan ide untuk memasarkan snack rumput lautnya di 7 eleven yang ada dimana2.

Perjuangan untuk itu tidak mudah. Dititik hampir putus asa, produk Top diterima. namun masalah tetap ada. 

Bagaimana Top bisa sampai menjadi jutawan di usia muda, dan usia 26 tahun dia memiliki 2000 karyawan dengan pendapatan 800 juta baht per tahun? Untuk apa sebenarnya Top meminjam uang Bank? Apakah permintaan Top diterima, mengingat usianya yang baru 19 tahun dan riwayat orang tuanya yang mempunyai begitu banyak hutang?

Ah, tonton saja sendiri film-nya. Sepertinya ada di Youtube. Kerenlah. Saya suka dengan karakter Top yang berani, pantang menyerah, rela berkorban, sayang keluarga, jujur, dan kadang lucu.

Dan ini sedikit sinopsis film-nya di trailer.

What are you doing at his age?

Age 16, TOP gained 400,000 Baht monthly from playing online games.

Age 17, He was willing to fail school and instead earned money from selling chestnuts for 2,000 baht.
Age 18, His family went bankrupt and remained 40 million Baht in debt.
Age 19, He released 'Tao Kae Noi' seaweed to more than 3,000 branches at 7-Eleven.

At this present, Top is a 26-year-old businessman, the owner of the bestselling seaweed in Thailand. He owns 85 percent of the market share which is equivalent to 800 million Baht a year, and has 2,000 employees in his company.



Sumber gambar:
http://theurbanwire.com/2012/01/31/the-billionaire-contest/

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. mesin penggoreng chestnuts itu yg ky gmana ???

    brp hrgnya ??

    di mmn klo mw beli ???

    tolong di jwb y ...............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wadduh, kalo masalah harga sama tempat beli mesin penggoreng chestnuts saya kurang tahu ya. Tapi kalo gak salah sih kebanyakan di luar negeri, seperti disini: http://www.fastpopcorn.co.uk/chestnut_roasting_machines.htm
      atau kalo mau yang sederhana seperti disini: http://gracehlewis.com/2010/12/23/chestnuts-roasting-in-a-bowl-of-sand/

      Hapus