Tulus & Ikhlas, Susah

By norma - 9/25/2011 10:11:00 PM

“Jika kebaikan yang kamu lakukan tidak diperhatikan, saatnya belajar ketulusan. Jika apa yang kamu beri tidak berbalas, saatnya belajar ikhlas.”
 
Status facebook seorang teman yang saya baca beberapa hari yang lalu itu “mengingatkan” saya sekarang. Bahwa kita tidak bisa mengaku tulus, sebelum merasakan hati tenang meskipun  kebaikan itu dilupakan orang lain. Bahwa kita tidak bisa dikatakan ikhlas, sebelum merasakan hati lapang meskipun orang-orang yang biasa kita bantu tidak peduli sama sekali, apalagi memberi  bantuan yang kita butuhkan. 

Ketika tidak ada yang peduli, membantu, bahkan bersimpati sekalipun, perasaan kesal merasuki hati. Danbisikan-bisikan seperti, “Bukankah saya selalu peduli dan bersimpati atas apa yang melandamu. Juga selalu berusaha sebisa mungkin untuk menolong. Kenapa saat sekarang saya butuh bantuan, bahkan kepedulianpun tidak kamu tunjukkan?” Astaghfirullahaladziim, Allah, mohon bantu hamba untuk tulus..

Sebenarnya saya juga kecewa. Ketika  saya membutuhkan pertolongan, bisa-bisanya dengan entengnya kamu berkata, “Maaf ya, aku tidak bisa membantu lebih jauh lagi.”??? Bahkan kamu berusaha untuk membantupun tidak. Astaghfirullahaladziiim. Ya Allah, bimbing hamba, agar segala perbuatan hamba, hanya karena-Mu. 

Benarlah, jika tulus dan ikhlas hanya mudah diucapkan, bukan mudah dipraktekkan. 

*20 September 2011

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar