Entah ada apa dengan saya hari kemarin. Ngilangin kunci motor, juga melakukan hal konyol. 

Saya mencari-cari handphone. Cari di kantong jaket, gak ada. “Pasti di meja yang saya tempatin tadi nih, di meja paling kiri” pikir saya. Jadilah saya berbalik ke belakang, ke meja yang saya maksud. Saat itu meja sudah ditempatin oleh teman yang piket shift selanjutnya. Teman saya tersebut sedang menelpon, jadi tanpa permisi langsung saya ambil aja handphone warna ijo dimeja. Kalo pake permisi takut mengganggu. Setelah mengambilnya, handphone tersebut saya masukin kantong, dan saya bersiap untuk keluar ruangan. Namun baru saja saya memakai sepatu, teman saya yang nelpon sedikit marah-marah, “Woi, iki piye to? Maksute opo??" 

Saya tidak mengerti apa yang terjadi, juga tidak tahu apa yang menjadi sebab kemarahan teman. Tapi anehnya, setelah mendengar kalimat tersebut, reflex saya merogoh kantong. Dan Masya Allah!! Ternyata handphone yang saya ambil di meja tadi adalah handphone dinas kantor yang dalam kondisi online, alias sedang di pake teman saya tersebut untuk telpon. Hahahahahha, ya Allah, hilangkan kedudulan hamba. 

Oalah, jadi tadi telpon yang buat nelpon ditaruh dimeja dan di loudspeaker? Tak pikir tadi teman megang telponnya di deket telinga, tak pikir yang di meja itu handphone saya. Wong sama-sama warna hijau. 

Oalahh…. Betapa malunya saya. Hihihihihihihihi. Mera padamlah muka saya. Empat orang teman yang lainnya tertawa terbahak-bahak melihat kejadian ini, tak terkecuali saya.

*20 September 2011