menolong iya, tapi mengharap pujian

By norma - 3/23/2011 10:26:00 PM

Hari ini banyak yang pengen diungkapkan, tapi dayaku untuk menulis sedang ngedrop. Jadi ceritanya sepotong-sepotong saja.

Ada ya, orang ngomong A di depan si fulan, sedangkan ngomong B di depanku. pas saya ketemu si fulan, "lah, Ma, kan dia udah bilang gitu, gpp harusnya. harusnya begini, begini, begini, begini,,". hah, speechless saya. oh, saya mengerti. dia memang di depan si fulan bilang A, waktu itu ada saya juga, tapi pas si fulan pergi, dia ngomongnya, jadi B. saya jadi bingung. mau menuruti omongan A, yang si fulan tahu juga, tapi di depan saya sendiri dia menyarankan B. kalo saya gak melakukan yang B, nanti dia ngerasa gak adil lagi. ujung-ujungnya marah sama saya. ah, apa tadi dia ngomong A di depan si fulan cuma sebagai basa basi saja.

ya sudahlah, saya hanya bisa diam. kalo saya bilang yang sebenarnya kepada si fulan, belum tentu si fulan percaya. siapa saya. toh Allah pasti tahu yang sebenarnya. bagi saya itu sudah cukup.

selain merasa tidak mengerti dengan sikap dia, hari ini saya merasa seneng juga, dapat pengalaman baru, teman baru, dan senang karena saya merasa dihargai, meskipun saya sedikit berbeda. Alhamdulillah..

awalnya saya takut dengan orang yang suka ngomongin orang. di depan orang aja baik. ketika orangnya sudah gak ada, dia mulai membicarakan kejelekannya (mbok ya kejelekannya cukup disimpan saja...). dan saya berfikir, jangan-jangan di lain waktu dia membicarakan kejelekanku juga! (duh, sussahnya untuk khusnudzon). efeknya, saya takut berdekatan dengan dia. tapi, setelah saya berfikir lagi, ihh, ngapain takut sama orang seperti itu. kalaupun saya diomongin yang macem2, belum tentu juga itu betul. kalaupun dia ngomong hal yang salah tentang diri saya, toh dia sendiri yang rugi. saya mah, paling cuma rugi pencemaran sedikit nama baik, sejatinya Allah tahu yang sesungguhnya. juga, pahala dia berkurang untuk saya, ;D

merasa paling baik, paling benar, paling pintar, paling oke
menolong iya, tapi mengharap pujian
berbuat baik iya, namun menuntut imbalan
bicara ikhlas, disisi lain sakit hati, iri
baik, sayangnya begitu melihat orang lain senang jadi gak baik
ramah, dibelakang gak tau yaaa

ya Allah, jika sifat dan sikap diatas ada pada diri hamba, ampuni hamba, dan bimbing hamba agar berada di jalan lurusMu.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar