Menghujat Tuhan

By norma - 3/19/2011 06:55:00 PM



Pernah marah sama Tuhan?
Pernah menyalahkan Tuhan?
Pernah merasa bahwa Tuhan tidak adil?

Saya_ pernah. Perasaan itu sangat lembut, tak kentara. Susah payah mengidentifikasi rasa ini. Ketika kecewa karena apa yang saya inginkan tidak terealisasi; ketika harapan tak terwujud jua; ketika hidup seakan-akan terombang-ambing oleh ketidakpastian takdir; ketika penantian akan sesuatu tinggallah penantian; ketika lelah dengan benturan realitas melawan idealisme; terselip rasa ini.
Begitu halus. Suara dalam hati saya tidak padu sehingga menimbulkan kebimbangan. Sebagian besar suara mengatakan menerima apa adanya, sedangkan sebagian kecil menyalahkan keputusan Sang Maha Kuasa. Sebagian kecil rasa inilah yang mungkin sering saya abaikan. Merasa sudah menyerahkan semua padaNya, namun sebenarnya belum tulus, belum sepenuh hati. Mungkin inilah alasan ketika hati saya tidak lapang. Ini juga yang menyebabkan kekhawatiran berlebihan padahal sudah merasa pasrah. Kata orang, dengan menyerahkan semua urusan pada Sang Pencipta, kita akan merasa tenang, ibaratnya, masa’ yang menciptakan masalah tidak punya solusinya juga?, tapi kenapa hati saya tidak merasa setenang kata orang? Pasti ada yang salah dengan hati saya. Saya meraba setiap sudut, sisi, di ruang hati. Dan ketika kemalasan itu hadir, terbersit fikiran, terlintas perasaan, buat apa saya melakukan ibadah ini? Toh Allah tidak mengabulkan? Astaghfirullahaladziim.. Astaghfirullahaladziim..
Ternyata menghujat Tuhan tidak hanya berbentuk makian terhadapNya. Tidak hanya menyalahkan secara terang-terangan. Namun bisa juga berbentuk bisikan halus dalam sebagian hati.
Benarlah kata orang, hati-hati menjaga hati.
-Jumat, 18 Maret 2011, 23:10:11-

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar