Bentuk Rezeki

By norma - 8/27/2017 07:40:00 AM

Alhamdulillah.

Rezeki memang tidak hanya dalam bentuk materi ya. Punya teman-teman yang baik juga merupakan sebuah rezeki. Jumat malam teman-temannya Wulan datang dari beberapa kota. Dan... salah satu temannya membawakan brownies dan cookies buatan sendiri! Alhamdulillah. Sabtunya, Wulan and the friends mau jalan-jalan. Mereka aku pinjami motor karena teman yang seharusnya mengantar mendadak sakit. Eh, sebelum berangkat jalan-jalan, Wulan beli lauk dan stok indomie agar hari itu makanku terjamin. Sabtu siang menjelang sore, Diana dan Rafina main ke kontrakan, masak-masak. Otomatis ada makanan lagi, dan masakan untukku sengaja khusus dibuatkan yang no spicy!  Alhamdulillah.

Rejeki anak solihah, 😄


Dalam hal ini, menurutku, ada dua hal yang membuatku patut untuk bersyukur. Pertama, rezeki dalam bentuk materi, yaitu makanan yang banyak, :) dan kedua rezeki non-materi, yaitu berupa teman-teman yang baik. Sebenarnya Wulan tidak perlu repot-repot mikirin dan beliin makanan untukku. Meskipun tidak ada motor, kan aku bisa pesen makanan via Go-Food. Diana dan Rafina  juga sebenarnya tidak perlu membedakan makanan untukku, meskipun aku tidak bisa makan pedes, aku bisa saja tetap makan makanan yang dimasaknya, kalaupun pedes, aku bisa icip sedikit, :).  Mereka mau main di kontrakan saja aku sudah senang.

Itu baru kebaikan teman-teman hari sabtu kemarin. Belum lagi tak terhitung banyaknya kebaikan-kebaikan orang lain yang selalu saja aku terima. Dan baiknya lagi mereka, mereka selalu sangat berfikir positif tentang aku. Dibilang yang aku baiklah, santunlah, dll. Padahal bisa jadi aku tidak sebaik itu. Aku jadi teringat doa Abu Bakr ketika dipuji:

Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka [1]

Ya, bisa jadi aku tidak sebaik sangkaan mereka. Maka, semoga Allah mengampuniku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku.

Jadi, kegiatan kemarin, selain gabung sarapan dengan teman-temannya Wulan, ngobrol banyaaaaaaak dengan Diana dan Rafina, aku juga menyelesaikan membaca satu buku, karya terbarunya Andrea Hirata yang berjudul Sirkus Pohon.


Buku Sirkus Pohon karya Andrea Hirata

Pesan yang bisa diambil dari buku ini adalah tentang kerja keras dan menunggu apa yang diyakini. Ya meskipun pesan dari buku tidak bisa langsung disimpulkan dengan kedua hal tersebut (akan lebih dapat pesannya ketika membaca langsung), tapi setidaknya kedua hal tersebut tersurat didalamnya. Seperti dalam kalimat 'Bangun pagi, lets go' yang sering diulang-ulang, dan dalam judul Babak V, cinta memihak mereka yang menunggu.



Purwokerto, 27 Agustus 2017 07:38 AM.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar