A Random Day

By norma - 8/20/2017 07:20:00 AM

Jadi ceritanya, Jumat kemarin aku cuti. Untuk apa? Bukan untuk jalan-jalan, atau sedang ada keperluan keluarga, niat ku untuk cuti mempunyai tujuan yang lebih dari sekedar itu, yaitu: untuk menyelesaikan jurnal.

Hasil cutinya gimana?

Nah, kalau ditanya hasil cuti, hiks, saya sedih. Karena ternyata simulasinya mentok. Nilai throughputnya tidak keluar di flow monitor. Nilai power untuk masing-masing ueNodes juga belum bisa dilihat, karena aku belum tahu cara menampilkannya.

Disaat mentok seperti itu, bukan lantas kepo pengen tahu solusinya, eh malah aku mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kok kamar begini ya, beberes ah. Kok dapur begitu ya, berbenah ah. Hmm, What a random day.

Terus?

Ya, sekarang aku harus kepo untuk bisa menemukan solusinya. Rencananya hari ini aku mau belajar struktur OOP dulu, biar setidaknya bisa baca script lebih jelas, dengan harapan pas modifikasi tidak asal yang penting scriptnya finished successfully ketika di running.

NS3, Network Simulator 3, NetAnim
Penampakan simulasi dengan ns3
Terus kemarin, disaat teman-teman pada piknik dan day out kemana, saya dirumah saja. Jadi pembaca dan penulis yang baik, :)) . Alhamdulillah, bisa menikmati waktu membaca buku yang rasanya kok sekarang sangat susah meluangkan waktu untuk sekadar membaca.

Buku yang aku baca adalah bukunya Mitch Albom yang berjudul Selasa Bersama Morrie. Setelah membaca buku Mitch untuk pertama kali, menurutku bukunya dia bagus. Jadi aku beli buku-buku dia yang lain. Selasa Bersama Morrie juga bagus. Banyak "pesan-pesan hidup" yang disampaikan, yang membuat aku jadi berfikir, iya ya, benar apa yang disampaikan. Seperti yang agama saya ajarkan ataupun perintahkan.

Buku Selasa Bersama Morrie Mitch Albom
Penampakan Buku Selasa Bersama Morrie
Kalimat yang aku sukai dari buku ini salah satunya adalah tentang emosi.

"Ambil contoh salah satu emosi-cinta kepada seorang wanita, atau kasihan kepada orang yang kita sayangi, atau yang tengah kualami, rasa takut dan nyeri akibat penyakit yang mematikan. Apabila kita menahan emosi-emosi itu-apabila kita tidak membiarkan diri mengalaminya-kita tidak pernah dapat mematikan rasa, kita terlalu sibuk menghadapi rasa takut. Kita takut mengalami rasa nyeri, kita takut mengalami rasa sedih. Kita takut mengalami penderitaan akibat cinta."

"Tapi dengan membiarkan diri mangalami emosi-emosi ini, dengan membiarkan diri terjun kedalamnya, sampai sejauh-jauhnya, kita akan mengalami secara penuh dan utuh. Kita tahu arti sakit. Kita tahu arti cinta. Kita tahu arti sedih. Dan hanya ketika kita mengatakan, 'Baiklah. Aku telah mengalami emosi itu. Aku kenal betul emosi itu. Sekarang aku perlu mematikan perasaan dari emosi itu untuk sementara.'" (Senja Bersama Morrie, Mitch Albom, hal. 110)

Yang aku tangkap dari penuturan tersebut adalah, rasakanlah segala macam rasa, untuk kemudian bisa melepaskannya, let it go. Ini mentang-mentang perasaanku sedang random, :D

Tapi tidak semua hal yang disampaikan dalam buku ini membuatku sepakat. Ada hal-hal dimana itu tidak sesuai dengan prinsip dasarku selama ini. *Hahah, tetep ya, memfilter apa yang dibaca, didengan, dan dilihat.*

Begitulah ceritaku tentang dua hari kemarin. Semoga hari ini hidupku lebih berfaedah, lebih jelas, dan tidak random, :))



Purwokerto, Ahad, 20 Agustus 2017 07:13 AM.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar