Kajian Tauhid Aa Gym

By norma - 1/06/2016 11:38:00 PM




Alhamdulillah, hari ini hatiku senang dengan kajian. Setelah sore tadi datang di Kajian Rabu Sore di Masjid Nurul 'Ashri, malamnya bada shalat isya hatiku tergugah untuk mendengarkan ceramah. Ya awalnya sih untuk rame-ramean saja, nemenin ngoreksi hasil UAS. Kalau dengerin radio, saya sedang malas mendengarkan musik_yang kurasakan akhir-akhir ini justru musik menjadikan hati kering. Mau dengerin MQ FM, entah headset ku pada kemana. Lantas terfikirlah untuk mendengarkan ceramah di laptop. Setelah memilih-milih kajian mana yang ingin diputar, tertambatlah hatiku pada Kajian Tauhid Aa Gym. Daaannn... Alhamdulillah sangat cocok sekali dengan kondisi hatiku yang saat ini banyakan galau kurang bersyukur.

Jadi, pelajaran yang dapat diambil hari ini adalah tentang syukur. Untuk dapat bersyukur, harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Hati

Hati harus haqqul yaqin bahwa Allah lah yang memberi karunia kepada manusia. Bukan manusia itu sendiri. Allah tidak mungkin ingkar janji. Barangsiapa yang bersyukur, Allah akan menambah nikmatnya. Yang membuat kita menderita itu bukan kurangnya karunia, tapi kurangnya kita bersyukur. Ketika jalan kita berkelok-kelok, terasa tidak ada yang bisa dilakukan lagi, barangkali Allah akan memberi kejutan (yang menyenangkan). Jadi, syukuri saja apa yang terjadi. Manusia bukan diperintah untuk bisa menangani segala macam persoalan sendirian, melainkan manusia diperintahkan untuk bertaqwa. Barangsiapa bertaqwa, maka Allah akan memberinya jalan keluar.
 
(Tuh, bertaqwa saja Ma. Apapun yang kamu hadapi sekarang, hadapilah dengan bertaqwa, bukan sedih, putus asa, dan gundah gulana. Tau artinya bertaqwa kan? Iya... menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Cukup jalankan itu saja. Contoh kecilnya, saatnya adzan ya langsung solat. Jangan tinggalkan ngaji. Astaghfirullahaladziim. Jangan tinggalkan Dzikir Pagi/Petang. Syukur. Sabar. Sedekah. Berbuat baik pada orang tua. Astaghfirullahaladziim. Jangan pikirkan gengsi. Jangan pikirkan apa kata orang. Yang penting jalankan perintah Allah. Jangan mendramatisir masalah. Bersyukurlah. Bertaqwalah.)

2. Lisan

Banyak-banyaklah berdoa. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Jadi jika ada yang memuji, tidak membuat tinggi hati, sebab kita menyadari bahwa segala puji hanya bagi Allah.

Alhamdulillah, kita punya tempat tinggal yang layak. Disaat orang lain jauh dari Allah, Alhamdulillah Allah memudahkan kita untuk salat. Disaat banyak orang mengeluh tidak bisa tidur, Alhamdulillah tidur kita bisa nyenyak. Alhamdulillah pendengaran kita normal. Alhamdulillah penglihatan kita baik-baik saja. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah ala kulli hal.


3. Jangan tertimbun dalam keinginan

Yang membuat kita menderita bukan kurangnya karunia. Tapi karena kita lebih fokus pada apa yang belum kita punya. Kita hanya fokus pada keinginan-keinginan yang belum tercapai. Kita hanya memikirkan sesuatu yang tidak cocok dengan kita.

Dikisahkan bahwa ada seseorang mempunyai 99 ekor kambing. Namun hal tersebut tidak lantas membuatnya bergembira. Karena dia justru kalut memikirkan kambing tetangga yang tidak mau dijual kepadanya. Dia ingin satu kambing lagi agar keinginannya mempunyai 100 kambing tercapai. Dia fokus sibuk memikirkan satu kambing. Padahal, dia sudah punya 99 ekor!


(Ini jleb banget, bagiku yang sering punya banyak keinginan. Banyak pengennya. Pengen begini begitu. Pengen punya ini itu. Pengen kesana kemari. Iya sih, ini bener banget. Bahwa terkadang, banyak keinginan justru merepotkan. Aku jadi hanya fokus untuk men-ceklist apa yang belum terealisasi dan tidak diimbangi dengan mensyukuri apa yang sudah ter-ceklist. Jadi sekarang, punya keinginannya dikontrol ya Ma, lebih bagus lagi kalau keinginannya bersifat ukhrawi. Punya banyak keinginan duniawi hanya membuat letih saja.)

Jogja, 20160106 11:18PM

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar