Sehari di Pekalongan

By norma - 11/01/2012 11:44:00 AM

Berniat menghilangkan penat, jadilah saya dan seorang teman nge-bolang di Pekalongan. Kenapa Pekalongan? Alasannya simple. Perjalanan kesana bisa ditempuh menggunakan kereta api dengan waktu tempuh pulang-pergi satu hari dari Semarang. Ceritanya kami pengen merasakan sensasi naik kereta setelah sekian lama cuma menggunakan transportasi darat yang lain. Menikmati suasana kereta api ekonomi, serta memandang lautan lepas dari dalam gerbong. Dan yang penting, bisa belanja batik murah! Semangatnya kalau sudah ada kaitannya dengan belanja, :)
IMG02107-20120915-0718
IMG02102-20120915-0713


Sampai si Stasiun Pekalongan, kami baru kepikiran tujuan. Jadi sebelumnya belum tau mau kemana? Belum. Pokoknya naik kereta ke Pekalongan aja. Yang pertama kali kami lakukan adalah googling tempat-tempat wisata Pekalongan. Akhirnya kami memutuskan tempat yang pertama dikunjungi adalah Museum Batik. Dari Stasiun kami naik angkot satu kali dengan biaya per orangnya dua ribu rupiah saja.

IMG02149-20120915-0912 - Salin

Banyak koleksi batik original dari jaman dahulu. Dari batik jaman penjajahan sampai batik modern. Tiap pola batik ternyata ada filosofinya tersendiri ya. Sayang saya bukan penikmat seni lukis yang baik, jadi tidak bisa membedakan mana corak batik yang baik ataupun menarik dan unik. Ada juga pameran bahan-bahan pembuatan batik seperti pewarna batik baik pewarna alami maupun pewarna buatan. Sayang di ruang koleksi ini kami tidak diperkenankan untuk mengambil gambar. Kesimpulannya, diruangan ini kami tidak bisa menyalurkan bakat narsisme. Kekekkeek.

Beralih diruangan lain, tersimpan koleksi batik Bapak Presiden kita tercinta, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga, serta koleksi bapak Wakil Presiden, Bapak Boediono beserta keluarga. Koleksi batik ketika dipakai dalam acara kenegaraan maupun koleksi pribadi.

Di ruangan terakhir, dipamerkan batik-batik dari Solo dan Jogja serta batik pemberian beberapa tokoh Indonesia yang sayangnya saya lupa nama-namanya.

Setelah cukup puas mantengin beragam corak batik, kami diajak untuk melihat bagaimana proses pembuatan batik. Yang pasti disini tidak ketinggalan yang namanya canting.

IMG02121-20120915-0848 - Salin
IMG02123-20120915-0853 - Salin
Cetakan motif batik cap
 
Lihat koleksi batik sudah, lihat proses pembuatan batik sudah, kami lanjut foto-foto disekitar museum yang diperbolehkan mengambil gambar, muterin toko accesories batik, untuk kemudian beralih ke tempat wisata selanjutnya.
Pantai Pelabuhan

Mau langsung ke pusat batik Sentono, tapi kok masih relatif pagi. Kami pun mempertimbangkan ide pergi ke laut. Tadi bapak supir angkot menuju museum batik bilang kalau disini dekat dengan laut. Yaa, gak ada salahnya ke laut. Siapa tahu dengan memandangi laut segala uneg-uneg hati bisa dikeluarkan dengan meneriakkannya. Kan biasanya kalau ada orang yang teriak suruh pergi ke laut aja, biar gak ada yang menegur. Seperti laut siap menampung segala. Apalagi cuma menampung suara manusia yang bisa jadi sebelum sampai ke tengah laut sudah pecah dibawa hembusan angin. 

Dari museum kami menggunakan angkutan becak untuk sampai laut. Kalau naik angkot katanya muter jauh dulu. Lagian juga lebih enakan naik becak menurutku. Bisa sambil menikmati suasana kota Pekalongan di pagi menjelang siang hari. Masa naik angkutan cepat lagi, naik angkutan cepat lagi. Sekali-kali naik angkutan yang pelan-pelan. Toh disini saya gak mau diburu waktu. Bye bye kerjaan, bye bye rutinitas.

Di atas becak, saya merasakan hembusan angin yang cukup kencang, membawakan bau laut! Masuk Pantai Pelabuhan cukup membayar lima ribu rupiah untuk dua orang.

Selain menyuguhkan pemandangan laut luas, gulungan ombak, dan semilir angin, disini juga terdapat kebun binatang mini.

IMG02163-20120915-0957
IMG02166-20120915-0958

Melihat orang-orang naik perahu, kami jadi tertarik. Dengan cukup sepuluh ribu rupiah saja, kami berdua bisa naik perahu muter-muter di tengah laut. Woww, ternyata ombaknya tidak setenang yang kubayangkan. Saya takut, perahunya terlalu oleng mengikuti kerasnya ombak. Tidak perduli bagaimana anggapan bapak pengemudi perahu, kami berdua teriak-teriak mencoba menepis ketakutan. Takut kalau perahunya terguling lah, takut pokoknya. Dan pusing, kiri air, kanan air, depan air, belakang air.

IMG02176-20120915-1007
Jadi belum selesai muter-muter, kami minta bapak pengemudi untuk kembali ke tepi. Sudah cukup pak, daripada kita kayak orang gak jelas, teriak-teriak terus, :)

Oh ya, melihat perahu, naik perahu, saya jadi teringat dengan film Perahu Kertas 1 dan Perahu Kertas 2 yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan. Perahu kertas ku kan melajuuuuuu … Heheheh, nyanyi mode ON. 

 Perahu Kertas ku kan melaju.....

Kembali ke tepi laut, kami menenangkan diri. Cari tempat yang rindang, duduk diatas rumput, memandang lautan luas, sambil makan es krim.
Pusat Batik Sentono Pekalongan



IMG02197-20120915-1433 - Salin

Luas banget pasarnya. Seperti lautan batik. Disini menyediakan berbagaimacam baju batik. Lengkap. Mulai dari harga murah sampai mahal. Grosir maupun eceran. Disini dijamin mupeng semua. Setelah capek berkeliling, akhirnya saya membeli long dress dan daster, serta membelikan blues untuk adek.

Sudah sore. Pulang ah, biar gak kemaleman sampai Semarang. Pulang ke Semarang kami naik bus. Nunggu kereta kelamaan, adanya jadwal jam lima sore. 
Goodbye Pekalongan.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar