23 Tahun Lalu

By norma - 2/01/2012 10:41:00 PM

23 tahun lalu, lahir seorang bayi perempuan, kecil dan lucu. :) :) :)

Sang orang tuanya memberi nama sesuai dengan harapan agar kelak sang anak mengamalkan aturan-aturan yang ada. Baik aturan agama, maupun aturan-aturan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Kini, setelah 23 tahun berselang, sudahkah sang anak perempuan memenuhi harapan orang tua? Entahlah. 

Hanya orang tua yang tahu, karena mereka tidak pernah mengatakannya kepada orang lain. Yang jelas, sang anak perempuan mempunyai keinginan yang kuat agar selalu berjalan sesuai dengan tuntunan agama dan masyarakat. Ada, kesalahan dan kekhilafan. Namun jauh di lubuk hati sang perempuan, bukan bermaksud untuk melawan, terkadang karena ketidaktahuan. Hanya ridha Tuhan yang di dambakan.

Dulu, ketika kelas 5 SD, sang anak perempuan ditanya oleh bu guru. Apa cita-cita mu nanti? Jawabnya, aku ingin menjadi seorang guru, bu. Rupanya sang anak perempuan terinspirasi dari bu guru. Dia merasa, bu guru hebat. Menjadikan dia tahu berbagai hal. Dari macam-macam planet, sejarah Indonesia, jenis-jenis hewan dan tumbuhan, daerah-daerah di nusantara, tembang jawa, sampai tokoh pahlawan nasional. Dia ingin agar anak-anak lain tahu tentang banyak hal, lebih banyak dari yang dia tahu ketika diajar bu guru.

Semakin tumbuh dewasa, sang anak perempuan mempunyai banyak cita-cita. Satu hal yang pasti, dia ingin menjadi inspirasi kebaikan dan bermanfaat bagi sebanyak-banyak orang.

Sekarang, sang anak perempuan tidak (belum) menjadi guru, ataupun berkecimpung di dunia pendidikan. Dia justru berkutat dengan jaringan seluler. Namun keinginan untuk menjadi seorang pendidik dan pengajar tetap ada dalam keinginannya, kemarin, kini, dan nanti, meski dalam lingkup kecil sekalipun.

Sekarang, sang anak perempuan masih membangun cita-citanya. Tidak berjalan mulus, ada sedikit kebingungan ketika menentukan arah. Sedikit keraguan ketika akan melangkah. Dia goyah ketika apa yang ditanam tak kunjung berbuah, sampai merasa putus asa ketika sudah tidak tahu apa lagi yang mesti diperbuat.

Sekarang, sang anak perempuan berusaha untuk terus berusaha. Belajar untuk bersabar.

Dan diantara ketidakmulusan ini, sang anak perempuan merasa bersyukur, karena sudah diberi kesehatan sehingga bisa merasakan nikmatnya makan atau senangnya berjalan dan berlari. Atas pengalaman-pengalaman yang diberikanNya, atas keluarga yang selalu ada dan teman-teman yang hebat.

Allah, Maha Besar Engkau
NikmatMu begitu luas, teramat luas
KasihMu tak berbatas Diantara kubangan dosa-dosaku,
Selalu ada rahmat-Mu Juga pintu maafMu
Segala puji hanya bagi Engkau

Sekarang, sang anak perempuan mohon kepada Tuhan, rahmati dan ridhoi kehidupannya selama 23 tahun yang lalu. Serta di masa-masa mendatang.

*31 Januari 2012

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. your post is nice.. :)
    keep share yaa, ^^
    di tunggu postingan-postingan yang lainnya..

    jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
    terima kasih.. :)

    BalasHapus