23 tahun lalu, lahir seorang bayi perempuan, kecil dan lucu. :) :) :)
Sang orang tuanya memberi nama sesuai dengan harapan agar
kelak sang anak mengamalkan aturan-aturan yang ada. Baik aturan agama, maupun
aturan-aturan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Kini, setelah 23 tahun berselang, sudahkah sang anak
perempuan memenuhi harapan orang tua? Entahlah.
Hanya orang tua yang tahu,
karena mereka tidak pernah mengatakannya kepada orang lain. Yang jelas, sang
anak perempuan mempunyai keinginan yang kuat agar selalu berjalan sesuai dengan
tuntunan agama dan masyarakat. Ada, kesalahan dan kekhilafan. Namun jauh di
lubuk hati sang perempuan, bukan bermaksud untuk melawan, terkadang karena
ketidaktahuan. Hanya ridha Tuhan yang di dambakan.
Dulu, ketika kelas 5 SD, sang anak perempuan ditanya oleh bu
guru. Apa cita-cita mu nanti? Jawabnya, aku ingin menjadi seorang guru, bu.
Rupanya sang anak perempuan terinspirasi dari bu guru. Dia merasa, bu guru
hebat. Menjadikan dia tahu berbagai hal. Dari macam-macam planet, sejarah Indonesia,
jenis-jenis hewan dan tumbuhan, daerah-daerah di nusantara, tembang jawa,
sampai tokoh pahlawan nasional. Dia ingin agar anak-anak lain tahu tentang
banyak hal, lebih banyak dari yang dia tahu ketika diajar bu guru.
Semakin tumbuh dewasa, sang anak perempuan mempunyai banyak
cita-cita. Satu hal yang pasti, dia ingin menjadi inspirasi kebaikan dan
bermanfaat bagi sebanyak-banyak orang.
Sekarang, sang anak perempuan tidak (belum) menjadi guru,
ataupun berkecimpung di dunia pendidikan. Dia justru berkutat dengan jaringan
seluler. Namun keinginan untuk menjadi seorang pendidik dan pengajar tetap ada
dalam keinginannya, kemarin, kini, dan nanti, meski dalam lingkup kecil
sekalipun.
Sekarang, sang anak perempuan masih membangun cita-citanya.
Tidak berjalan mulus, ada sedikit kebingungan ketika menentukan arah. Sedikit
keraguan ketika akan melangkah. Dia goyah ketika apa yang ditanam tak kunjung
berbuah, sampai merasa putus asa ketika sudah tidak tahu apa lagi yang mesti
diperbuat.
Sekarang, sang anak perempuan berusaha untuk terus berusaha.
Belajar untuk bersabar.
Dan diantara ketidakmulusan ini, sang anak perempuan merasa
bersyukur, karena sudah diberi kesehatan sehingga bisa merasakan nikmatnya
makan atau senangnya berjalan dan berlari. Atas pengalaman-pengalaman yang
diberikanNya, atas keluarga yang selalu ada dan teman-teman yang hebat.
Allah, Maha Besar Engkau
NikmatMu begitu luas, teramat luas
KasihMu tak berbatas Diantara kubangan dosa-dosaku,
Selalu ada rahmat-Mu Juga pintu maafMu
Segala puji hanya bagi Engkau
Sekarang, sang anak perempuan
mohon kepada Tuhan, rahmati dan ridhoi kehidupannya selama 23 tahun yang lalu.
Serta di masa-masa mendatang.
*31 Januari 2012
1 komentar
your post is nice.. :)
BalasHapuskeep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)