tentang seseorang yang kucintai

By norma - 8/12/2011 10:59:00 AM

tentang seseorang yang kucintai

besok ujian nasional. berhubung saya selama sekolah di SD tidak pernah belajar, jadilah malam ini Sistem Kebut Semalam. belajar sendiri. serasa tidak ada yang peduli. yang lain nonton tipi. tapi tidak dengan dia. dia, menghampiriku sambil mengaduk-aduk segelas minuman. ternyata susu hangat untukku!
dia, ibuku yang kucintai.

masa mengerjakan TA. dikejar deadline yang semakin dekat, belum dapat tambahan bahan. sekalinya dapat bahan, susah banget dapet acc dosen. acc dosen ditangan, masalah administrasi menghalangi. dan ada-ada saja tentang TA. sampai akhirnya, ibu..... pengen nyerah. balas ibu, yo wis, nek gak iso gpp, gak sah ngoyo. digarap sak isane. (berlawanan banget dengan bapak ). lembut ibu berucap. ucapan yang justru membuatku kuat.

SMP ku cukup jauh dari rumah. kalo mau berangkat dari rumah, harus berangkat pagi-pagi, sekitar setengah enaman pagi lah. otomatis ibu harus selesai masak sebelum jam enam pagi untuk sarapanku, dan otomatis juga harus bangun lebih pagi. jika hawa pagi sangat dingin, ibu selalu masak air hangat untuk mandiku. semua kebutuhanku sebelum berangkat sekolah diperhatikan dengan sangat teliti. ono sing ketinggalan gak? buku, tugas, peer, dll? cek meneh. mpun mboten enten sing ketinggalan. yakin? aku menganggukan kepala barulah ibu melepasku dengan tenang, mengantarkanku sampai depan rumah, melihatku sampai aku dan bapak yang mengantarku menghilang dari pandangan.

sakit bulanan datang, hanya ibu yang sangat bisa mengerti. sekaligus mengobati.

dulu, cukup meletakkan tangan dinginnya (karena habis wudhu) di pipiku, aku terbangun. begitulah cara dia membangubkanku solat subuh. dia, ibuku tercinta.

ibu, enjeng2 gugah nggih, ajeng siyam. aku minta tolong pada ibu untuk membangunkanku. hanya membangunkan. benar, sekitar jam setengah empat pagi aku dibangunkan. tapi tidak sekedar dibangunkan! lengkap beserta makanan dan minuman siap santap untuk sahur!

mulane to, jogo kesehatan. nduwe awak di eman-eman. wis ngerti awak gak penak, jalan-jalan terus. leren lho leren. walaupun diawali dengan 'indonesia raya' seperti itu, tapi tetap saja akhirnya pundakku dielus, dipijit, dan diberi obat ketika aku sakit. dan dengan 'indonesia raya' nya itu lah salah satu hal yang ngangenin dari ibuk.

malem-malem. buk, sare teng kamar mawon, pindah. waktu itu ibu ketiduran di ruang depan. gak usah, ibu isih ngenteni bapak. ya Allah, ibuku juga istri solihah!

ibuk gak banyak kata. karena memang gak penting banyak kata. dan tanpa kata pun ibuk sudah menunjukkan kasih sayang, cinta, perjuangan, pengorbanan, kesetiaan,,,,

di depanku, ibuk selalu terlihat baik-baik saja. namun aku tahu. ibuk bukan tanpa beban dan masalah. ketika ibuk memiliki pemikiran, disaat yang sama ada pemikiran lain, ibuk mengalah. dizholimi orang lain, ibuk tidak membalas. diminta tolong orang lain, ibuk memberi.

mungkin luka, tapi tak dirasa. mungkin kecewa, tapi tak apa. mungkin kesedihan itu ada, kelelahan sering melanda, ketidaknyamanan sering menyapa, tidak apa asal keluarga bahagia.

Allah, balas segala kebaikan ibuk yang kucintai dengan surga tertinggi-Mu. aamiin.

saya bisa seperti sekarang, tak lepas dari peran dan doamu ibuk. sangat benarlah jika surga ada ditelapak kakimu.

saya yakin kalian juga punya banyak kenangan bersama ibuk tercinta.

@kosan, 4 Juli 2011 21:10
Published with Blogger-droid v1.7.0

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar