tentang seseorang yang kucintai
besok ujian nasional. berhubung saya selama sekolah di SD tidak pernah belajar, jadilah malam ini Sistem Kebut Semalam. belajar sendiri. serasa tidak ada yang peduli. yang lain nonton tipi. tapi tidak dengan dia. dia, menghampiriku sambil mengaduk-aduk segelas minuman. ternyata susu hangat untukku!
dia, ibuku yang kucintai.
masa mengerjakan TA. dikejar deadline yang semakin dekat, belum dapat tambahan bahan. sekalinya dapat bahan, susah banget dapet acc dosen. acc dosen ditangan, masalah administrasi menghalangi. dan ada-ada saja tentang TA. sampai akhirnya, ibu..... pengen nyerah. balas ibu, yo wis, nek gak iso gpp, gak sah ngoyo. digarap sak isane. (berlawanan banget dengan bapak ). lembut ibu berucap. ucapan yang justru membuatku kuat.
SMP ku cukup jauh dari rumah. kalo mau berangkat dari rumah, harus berangkat pagi-pagi, sekitar setengah enaman pagi lah. otomatis ibu harus selesai masak sebelum jam enam pagi untuk sarapanku, dan otomatis juga harus bangun lebih pagi. jika hawa pagi sangat dingin, ibu selalu masak air hangat untuk mandiku. semua kebutuhanku sebelum berangkat sekolah diperhatikan dengan sangat teliti. ono sing ketinggalan gak? buku, tugas, peer, dll? cek meneh. mpun mboten enten sing ketinggalan. yakin? aku menganggukan kepala barulah ibu melepasku dengan tenang, mengantarkanku sampai depan rumah, melihatku sampai aku dan bapak yang mengantarku menghilang dari pandangan.
sakit bulanan datang, hanya ibu yang sangat bisa mengerti. sekaligus mengobati.
dulu, cukup meletakkan tangan dinginnya (karena habis wudhu) di pipiku, aku terbangun. begitulah cara dia membangubkanku solat subuh. dia, ibuku tercinta.
ibu, enjeng2 gugah nggih, ajeng siyam. aku minta tolong pada ibu untuk membangunkanku. hanya membangunkan. benar, sekitar jam setengah empat pagi aku dibangunkan. tapi tidak sekedar dibangunkan! lengkap beserta makanan dan minuman siap santap untuk sahur!
mulane to, jogo kesehatan. nduwe awak di eman-eman. wis ngerti awak gak penak, jalan-jalan terus. leren lho leren. walaupun diawali dengan 'indonesia raya' seperti itu, tapi tetap saja akhirnya pundakku dielus, dipijit, dan diberi obat ketika aku sakit. dan dengan 'indonesia raya' nya itu lah salah satu hal yang ngangenin dari ibuk.
malem-malem. buk, sare teng kamar mawon, pindah. waktu itu ibu ketiduran di ruang depan. gak usah, ibu isih ngenteni bapak. ya Allah, ibuku juga istri solihah!
ibuk gak banyak kata. karena memang gak penting banyak kata. dan tanpa kata pun ibuk sudah menunjukkan kasih sayang, cinta, perjuangan, pengorbanan, kesetiaan,,,,
di depanku, ibuk selalu terlihat baik-baik saja. namun aku tahu. ibuk bukan tanpa beban dan masalah. ketika ibuk memiliki pemikiran, disaat yang sama ada pemikiran lain, ibuk mengalah. dizholimi orang lain, ibuk tidak membalas. diminta tolong orang lain, ibuk memberi.
mungkin luka, tapi tak dirasa. mungkin kecewa, tapi tak apa. mungkin kesedihan itu ada, kelelahan sering melanda, ketidaknyamanan sering menyapa, tidak apa asal keluarga bahagia.
Allah, balas segala kebaikan ibuk yang kucintai dengan surga tertinggi-Mu. aamiin.
saya bisa seperti sekarang, tak lepas dari peran dan doamu ibuk. sangat benarlah jika surga ada ditelapak kakimu.
saya yakin kalian juga punya banyak kenangan bersama ibuk tercinta.
@kosan, 4 Juli 2011 21:10
besok ujian nasional. berhubung saya selama sekolah di SD tidak pernah belajar, jadilah malam ini Sistem Kebut Semalam. belajar sendiri. serasa tidak ada yang peduli. yang lain nonton tipi. tapi tidak dengan dia. dia, menghampiriku sambil mengaduk-aduk segelas minuman. ternyata susu hangat untukku!
dia, ibuku yang kucintai.
masa mengerjakan TA. dikejar deadline yang semakin dekat, belum dapat tambahan bahan. sekalinya dapat bahan, susah banget dapet acc dosen. acc dosen ditangan, masalah administrasi menghalangi. dan ada-ada saja tentang TA. sampai akhirnya, ibu..... pengen nyerah. balas ibu, yo wis, nek gak iso gpp, gak sah ngoyo. digarap sak isane. (berlawanan banget dengan bapak ). lembut ibu berucap. ucapan yang justru membuatku kuat.
SMP ku cukup jauh dari rumah. kalo mau berangkat dari rumah, harus berangkat pagi-pagi, sekitar setengah enaman pagi lah. otomatis ibu harus selesai masak sebelum jam enam pagi untuk sarapanku, dan otomatis juga harus bangun lebih pagi. jika hawa pagi sangat dingin, ibu selalu masak air hangat untuk mandiku. semua kebutuhanku sebelum berangkat sekolah diperhatikan dengan sangat teliti. ono sing ketinggalan gak? buku, tugas, peer, dll? cek meneh. mpun mboten enten sing ketinggalan. yakin? aku menganggukan kepala barulah ibu melepasku dengan tenang, mengantarkanku sampai depan rumah, melihatku sampai aku dan bapak yang mengantarku menghilang dari pandangan.
sakit bulanan datang, hanya ibu yang sangat bisa mengerti. sekaligus mengobati.
dulu, cukup meletakkan tangan dinginnya (karena habis wudhu) di pipiku, aku terbangun. begitulah cara dia membangubkanku solat subuh. dia, ibuku tercinta.
ibu, enjeng2 gugah nggih, ajeng siyam. aku minta tolong pada ibu untuk membangunkanku. hanya membangunkan. benar, sekitar jam setengah empat pagi aku dibangunkan. tapi tidak sekedar dibangunkan! lengkap beserta makanan dan minuman siap santap untuk sahur!
mulane to, jogo kesehatan. nduwe awak di eman-eman. wis ngerti awak gak penak, jalan-jalan terus. leren lho leren. walaupun diawali dengan 'indonesia raya' seperti itu, tapi tetap saja akhirnya pundakku dielus, dipijit, dan diberi obat ketika aku sakit. dan dengan 'indonesia raya' nya itu lah salah satu hal yang ngangenin dari ibuk.
malem-malem. buk, sare teng kamar mawon, pindah. waktu itu ibu ketiduran di ruang depan. gak usah, ibu isih ngenteni bapak. ya Allah, ibuku juga istri solihah!
ibuk gak banyak kata. karena memang gak penting banyak kata. dan tanpa kata pun ibuk sudah menunjukkan kasih sayang, cinta, perjuangan, pengorbanan, kesetiaan,,,,
di depanku, ibuk selalu terlihat baik-baik saja. namun aku tahu. ibuk bukan tanpa beban dan masalah. ketika ibuk memiliki pemikiran, disaat yang sama ada pemikiran lain, ibuk mengalah. dizholimi orang lain, ibuk tidak membalas. diminta tolong orang lain, ibuk memberi.
mungkin luka, tapi tak dirasa. mungkin kecewa, tapi tak apa. mungkin kesedihan itu ada, kelelahan sering melanda, ketidaknyamanan sering menyapa, tidak apa asal keluarga bahagia.
Allah, balas segala kebaikan ibuk yang kucintai dengan surga tertinggi-Mu. aamiin.
saya bisa seperti sekarang, tak lepas dari peran dan doamu ibuk. sangat benarlah jika surga ada ditelapak kakimu.
saya yakin kalian juga punya banyak kenangan bersama ibuk tercinta.
@kosan, 4 Juli 2011 21:10
Published with Blogger-droid v1.7.0
pekan ini,
dont judge the book from the cover. ungkapan ini sering aku denger. tapi masih saja susah untuk mengamalkannya. apalagi jika seauatu atau seseorang yang aku lihat itu, tampaknya memang begitu. yasudah, gak ingat ada ungkapan bijak tersebut. sampai aku mengalaminya langsung,barulah aku teringat ungkapan itu lagi. awalnya,aku mikir kalo mbak yang biasa aku lihat setiap pagi adalah orang yang judes, antisosial. tapi, pas ketemu di bus kemarin, huwaaaa, ternyata aku salah total. mbaknya berbaik hati menawarkan setengah tempat duduknya untukku. waktu itu bus trans padat penumpang. dan gak cuma baik hati, mbaknya juga seneng cerita. klop juga denganku. dan disepanjang perjalanan kita ngobrol terus. tak lupa aku ditawari mampir di rumahnya. jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya saja. apalagi sampai berfikiran yang gak baik pada orang lain.
gak selamanya kita serba kecukupan, lapang, serta berada dalam kemudahan. bisa jadi hari ini aman-aman saja, besoknya mati lampu dimana-mana. jadi, selalu siap mental dalam keadaan apapun.:-D
benarlah sabda baginda rasul, makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
tidak mudah memang mengetahui perkataan terjujur dari dalam hati. mungkin selama ini menyangka sudah berprasangka baik pada Allah, tapi.... kekhawatiran dan keraguan itu masih ada..
ya Allah, maafkan hamba...
atas prasangka buruk dan hal berlebihan yang hamba lakukan. terimakasih atas segala nikmat dan kemudahan....
*10/06/2011
dont judge the book from the cover. ungkapan ini sering aku denger. tapi masih saja susah untuk mengamalkannya. apalagi jika seauatu atau seseorang yang aku lihat itu, tampaknya memang begitu. yasudah, gak ingat ada ungkapan bijak tersebut. sampai aku mengalaminya langsung,barulah aku teringat ungkapan itu lagi. awalnya,aku mikir kalo mbak yang biasa aku lihat setiap pagi adalah orang yang judes, antisosial. tapi, pas ketemu di bus kemarin, huwaaaa, ternyata aku salah total. mbaknya berbaik hati menawarkan setengah tempat duduknya untukku. waktu itu bus trans padat penumpang. dan gak cuma baik hati, mbaknya juga seneng cerita. klop juga denganku. dan disepanjang perjalanan kita ngobrol terus. tak lupa aku ditawari mampir di rumahnya. jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya saja. apalagi sampai berfikiran yang gak baik pada orang lain.
gak selamanya kita serba kecukupan, lapang, serta berada dalam kemudahan. bisa jadi hari ini aman-aman saja, besoknya mati lampu dimana-mana. jadi, selalu siap mental dalam keadaan apapun.:-D
benarlah sabda baginda rasul, makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
tidak mudah memang mengetahui perkataan terjujur dari dalam hati. mungkin selama ini menyangka sudah berprasangka baik pada Allah, tapi.... kekhawatiran dan keraguan itu masih ada..
ya Allah, maafkan hamba...
atas prasangka buruk dan hal berlebihan yang hamba lakukan. terimakasih atas segala nikmat dan kemudahan....
*10/06/2011
Published with Blogger-droid v1.7.0
Dan apabila jalan itu (jalan lurus) sudah didapat, jangan dilepaskan lagi, jangan membelok lagi kepada yang lain, sebab "garis lurus ialah jarak yang paling dekat di antara dua titik."
dari tafsir al azhar surat an naba-HAMKA
dari tafsir al azhar surat an naba-HAMKA
Published with Blogger-droid v1.7.0
entahlah
mungkin sekedar obsesi
tapi tetap saja membuatku: gila
#kemana logika itu
tetap mendambanya membuatku merana
senin malam 4juli11
mungkin sekedar obsesi
tapi tetap saja membuatku: gila
#kemana logika itu
tetap mendambanya membuatku merana
senin malam 4juli11
Published with Blogger-droid v1.7.0
saudara setanah air dipancung di negeri orang. hiks,betapa tidak berdayanya negeriku.
contek masal membudaya. lah,pantesan aja negeri ini didaulat jadi negeri terkorup.
memang, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan. lebih baik berbuat sesuatu daripada hanya diam.
contek masal membudaya. lah,pantesan aja negeri ini didaulat jadi negeri terkorup.
memang, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan. lebih baik berbuat sesuatu daripada hanya diam.
tapi aku belum bisa seperti mereka yang siap mengajar anak-anak di pelosok negeri, seperti Rahman Adi Pradana, yang rela meninggalkan "dunianya", dan memilih mengajar di daerah terpencil di Maluku Utara. aku belum bisa seperti pak Andi Suhandi, yang meskipun dengan segala keterbatasannya, mendirikan Sanggar Matahari sebagai bekal pendidikan untuk anak-anak jalanan. aku belum bisa menjadi mereka yang memberdayakan masyarakat, atau seperti pak Paris Sembiring, yang peduli lingkungan dengan menanam banyak pohon mahoni.
yang saya bisa baru menemani keponakan-keponakanku bermain dan belajar_tentang apa saja, mendengar celotehan yang tidak sempat diceritakan ke orangtua mereka, ataupun mengapresiasi sekecil apapun usaha mereka, meladeni 'kenakalan' mereka. yang baru aku bisa, hanya sedekah ala kadarnya. yang baru aku bisa, membuang sampah pada tempatnya,hemat air.
yah, baru itu yang aku bisa. semoga Allah selalu melimpahkan kekuatan untuk bisa berbuat lebih baik dan lebih banyak lagi.
*21/06/2011