Teori dan Praktek

By norma - 3/21/2013 08:10:00 PM

Memang ya, paling gampang ngomong doang. Secara teori mah banyak orang yang hafal diluar kepala, tapi pas prakteknya langsung, semua teori itu seperti tidak berguna. 

Teorinya sih Allah tidak akan memberi beban melebihi kesanggupan seorang hamba. Prakteknya, ngeluuuhhh mulu. Nyerah. Putus asa. 

Teorinya, sabar. Tapi jika menemukan kesulitan sedikit saja, sudah tidak tenang. Pengen cepet-cepet berakhir. Padahal kan semua ada prosesnya. 

Tahu, bahwa setiap orang tidak lepas dari masalah. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa hidup adalah masalah. Namun giliran dikasih masalah, menganggap bahwa masalah kitalah yang paling berat sedunia. Terus sedih tak berkesudahan. 

Teorinya, Allah lah yang menguasai hidup setiap manusia. Tapi giliran apa yang diharapkan tidak sesuai kenyataan, pengen memaksakan kehendak bahwa keinginan kita harus terkabul. Lah.. Siapa kita ngatur-ngatur... 

Teorinya, jangan dengerin omongan orang. Yang penting pandangan Allah. Tapi tetap saja gak tahan dengan omongan orang-orang. 

Sebelum dikasih ujian, kita akan sangat tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah keadaan. Tapi jika kita diharuskan menghadapi keadaan tersebut, bisa jadi kita justru akan menyalahkan teori-teori yang sebelumnya diyakini kebenarannya. Menganggap bahwa teori itu hanya sekedar teori yang mustahil diaplikasikan. 

Seperti aku yang baru ngeh bagaimana sulitnya untuk bersikap ikhlas, percaya akan pertolongan Allah, sabar, dan bagaimana bersikap baik terhadap orang tua. Sebelumnya aku hafal bahwa semua itu yang seharusnya dilakukan dalam menjalani hidup. Itu sebelum ujian datang. 

Sekarang. Ketika ujian menyapa, semua teori itu seperti hilang begitu saja dari kepala. Aku tidak tahu bagaimana menghadapinya. Aku lupa minta petunjuk sama Allah. Aku lupa untuk meraih pertolongan Allah melalui sabar dan solat. Aku lupa bahwa Allah turun di sepertiga malam terakhir, Dia mengabulkan doa orang yang berdoa, Dia mengampuni orang yang mohon ampun. Dan aku tidak tahu bagaimana mempraktekkan kepasrahan total terhadapNya. 

Memang ya, ngomong saja itu gampang. Pantaslah Allah berfirman yang pada intinya: kamu belum dikatakan beriman jika belum diuji. Ya... Benar ya. Lha bagaimana ketahuan beriman atau tidak jika tidak dihadapkan langsung pada kondisi tertentu. Bagaimana Allah bisa percaya sebelum ada buktinya. Bisa saja kan kita bilang, aku orang beriman lho... Padahal bisa jadi pas dikasih ujian, bukan rasa percaya yang bertambah pada Allah SWT, namun justru pikiran buruk yang terlintas. Ya... Jangan ngaku beriman sebelum lulus dari ujian. 

Ya Allah... Ampuni hamba yang pernah meragukanMu. Ampuni hamba ya Allah... Aamiin. Ya Rabbal 'Alamiin.


#CatatanUntukDirikuSendiri

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar