Meskipun menghindar pada awalnya
Ia toh berhijrah juga,
Ketika hidayah menyapa
Meskipun dianggap aneh olehnya
Sekarang ia menjalankannya juga,
Ketika hidayah menyapa
Ketaatan pada Allah menjadi hal utama
Sunnah Rasulullah menjadi sistem dalam keluarga
Majlis taklim menjadi agenda
Ia pun menjauhi dosa, apalagi perbuatan sia-sia,
Ketika hidayah menyapa
#terinspitasi oleh seorang teman yang luar biasa#
Jogja, 15 Mei 2015/27 Rajab 1436H
Jangan berharap pada manusia, yang akhirnya sering jadi kecewa. Perkataan mereka sewaktu-waktu bisa saja berubah. Berharap hanya pada Allah semata. Jangan juga perduli terhadap orang yang sering merendahkan atau menghinakan. Memang sebagai seorang manusia kita adalah makhluk yang kecil, rendah, dan sangat lemah kan. Yang penting kita tidak merendahkan atau menghina orang lain. Nggak penting kita dikenal manusia atau tidak, yang penting Allah mengenal kita. Yang penting dalam hidup ini adalah kita selalu berbuat baik.
#terinspirasi dari ceramah aa gym di radio mqfm#
Rasanya, selama sebulan terakhir ini, perasaanku begitu fluktuatif. Perubahan dari tingkat happy menjadi unhappy terjadi dalam waktu cepat dan berlangsung beberapa kali.
Mulai dari laptop mati, rasanya nyesek. Dapat kabar kalau laptopnya sudah bisa diperbaiki di tempat service, rasanya itu adalah good news of the day. Perasaanku hari itu jadi happy. Tapi saat laptopnya aku ambil, lha kok OSnya berubah, yang awalnya dual boot windows dengan ubuntu, jadi windows aja. Aku jadi nggak happy lagi. Ah, yasudah, kalaupun aku marah ke petugas servicenya, toh nggak akan mengembalikan program-program dalam laptopku sebelumnya.
Selanjutnya perubahan perasaanku disebabkan oleh rencana yang hanya rencana saja. Rencananya aku mau ikut sebuah konferensi. Tapi karena insiden laptop yang mati, aku mengurungkan niat tersebut karena masalah financial. Rasanya ada sedikit sesal, yah... nggak jadi ikut deh. Kemudian ada tawaran, bayar konferensinya sebagiannya saja. Disini ada harapan baru. Setelah aku berfikir selama beberapa hari, akhirnya aku berniat untuk jadi ikut konferensi. Saya sudah punya harapan dan keinginan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Eh lha kok ujung-ujungnya nggak jadi juga. Hahahaha, seketika harapanku langsung runtuh. Dari sini aku belajar bahwa kekuasaan Allah itu luar biasa. Dia kapan saja bisa mengubah keadaan hamba-Nya. Aku juga belajar untuk selalu percaya bahwa semua yang terjadi pasti ada hikmahnya, :))
Hal lain yang membuat perasaanku naik turun adalah tentang naskah. Alhamdulillah... naskahku sudah siap. Aku merasa senang. Eh lha kok masih harus simulasi lagi. Aku merasa gimanaaa gitu, hahahahah. Yah, aku harus cari laptop yang ada ubuntunya berarti, soalnya laptop masih diservice. Rasa senangku jadi menguap, hehehe. Lalu muncul harapan, bahwa ada temen yang bisa minjemin laptop yang sudah ada ubuntu dan program-program buat simulasi. Rasanya seneng. Tapi aku tunggu sampai malam, kok nggak ada kabar dari yang mau minjemin laptop ya, yahhh rasanya nggak seneng lagi. Akhirnya aku install-install lagi di laptop temen yang sedang kubawa. Ribet sih, tapi Alhamdulillah berhasil.... Aku merasa seneng lagi, hehehehe.
Terakhir, Alhamdulillah aku sudah daftar pra, seneeeeeeng, tapi deg-degan jugaaaa, hahahahhah. Rempong banget ya gue.